Apa yang pertama kali agan dan sista pikirkan ketika membaca atau mendengar kata "hujan meteor"? Sebuah fenomena di mana Bumi akan dihantam banyak meteor?

Pada dasarnya, pemikiran itu ada benarnya, lho. Ketika hujan meteor terjadi, Bumi memang sedang digeruduk oleh segerombolan meteoroid yang mencoba masuk ke atmosfer Bumi, lalu terbakar, dan disebutlah mereka sebagai meteor. Nah, karena jumlahnya banyak, maka secara kolektif dikenal deh sebagai hujan meteor, atau istilah dalam bahasa Inggrisnya itu meteor shower.

Hujan meteor bisa terjadi ketika Bumi melintasi bekas jalur komet atau asteroid. Jadi, ketika komet atau asteroid ini mendekati Matahari, radiasi dari Matahari akan bikin permukaannya menguap tuh, yang akhirnya banyak yang tertinggal di sepanjang jalur orbitnya.

Puing-puing komet atau asteroid ini ukurannya kecil-kecil, jadi ketika memasuki atmosfer Bumi mereka akan terbakar habis sebelum berhasil mencapai permukaan Bumi. Planet kita pun aman!

Penasaran gimana fenomena hujan meteor itu? Lihat dulu video ini deh:

Sudah nonton videonya? Keren banget kan hujan meteor itu?

Nah, sepanjang tahun 2021 ini nih, kita berkesempatan tuh melihat 5 fenomena hujan meteor. Sekadar informasi, hujan meteor adalah fenomena periodik, yang artinya akan selalu terjadi setiap tahun pada tanggal yang sama.

Tanggal berapa aja 5 fenomena hujan meteor pada tahun 2021 bisa diamati? Kuy simak!

Setiap tahunnya selalu dibuka dengan fenomena hujan meteor Quadrantid. Hujan meteor ini sebenarna berlangsung dari tanggal 28 Desember 2020 dan berakhir pada 12 Januari 2021. Namun, waktu terbaik untuk mengamatinya adalah pada puncaknya.

Puncaknya akan terjadi pada 4 Januari 2021 mulai pukul 22.30 waktu setempat daerah kamu. Quadrantid hanya berlangsung beberapa jam saja dan dapat dilihat hingga awal waktu subuh. Diperkirakan, akan muncul sekitar 50 meteor per jam pada puncaknya.

Titik radian atau titik kemunculan hujan meteor ini akan berasal dari rasi bintang Bootes, atau cukup amati langit arah utara sepanjang malam.

Lyrid adalah fenomena hujan meteor yang intensitasnya bisa mencapai 20 meteor per jam pada puncaknya. Asal muasal hujan meteor ini sendiri adalah dari komet C/1861 G1 (Thatcher). Berlangsung setiap tahun mulai dari 16-25 April, puncaknya akan terjadi pada malam 22 April hingga dini hari 23 April 2021.

Sesuai namanya, titik radian hujan meteor ini adalah di arah rasi bintang Lyra.

Hujan meteor yang satu ini sebenarnya berlangsung sejak 17 Juli hingga 24 Agustus. Namun, puncaknya baru akan terjadi pada 12-13 Agustus. Berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle, agan dan sista bisa mulai mengamatinya sejak tengah malam hingga menjelang Matahari terbit. 60-70 meteor per jam diperkirakan akan muncul dari arah rasi bintang Perseus.

Belakangan ini, sering lihat ada 3 bintang sejajar di langit nggak sih? Itu dia bagian dari rasi bintang Oriond yang menjadi titik radian hujan meteor Orionid ini!

Hujan meteor Orionid sudah bisa agan dan sista amati sejak 2-7 Oktober. Namun, puncaknya baru akan terjadi pada dini hari tanggal 21 Oktober 2021 mendatang. Berasal dari Komet Halley yang fenomenal itu, kalau beruntung agan dan sista bisa melihat hingga 80 meteor per jam.


Nah ini dia nih hujan meteor terbaik setiap tahunnya, Geminid!

Geminid sudah berlangsung dari tanggal 4 Desember hingga 20 Desember  Ia akan mencapai puncaknya pada malam 13 Desember sampai menjelang Matahari terbit pada 14 Desember 2021 mendatang. Kalau cuaca cerah, agan dan sista bisa melihat 90-100 meteor per jam.

Sesuai namanya, hujan meteor ini memiliki titik radian di rasi bintang Gemini.

Hujan meteor nggak akan kayak hujan air yang muncul keroyokan nih, agan sista. Pengamatan 2-5 menit aja nggak akan cukup, agan sista perlu mengamatinya semalaman.

Cari lokasi yang jauuuuuh dari polusi cahaya kota besar, siapkan kursi santai untuk rebahan mengamati langit, dan pakai jaket biar tetap hangat. Niscaya pengamatan hujan meteor akan berhasil~

Selamat berburu meteor di tahun 2021!