Beberapa hari terakhir di beranda Youtube dan Facebook ku banyak melintas video Fiki Naki, seorang youtuber yang membagikan kegiatannya ketika bermain Ome tv. Aku sendiri sebenarnya sudah tahu Ome tv dari beberapa tahun lalu, tapi belum pernah coba dan ngerti media sosial ini seperti apa. Melihat Naki hampir setiap hari di Ome tv bisa berintraksi dengan orang baru dari seluruh dunia, membuat aku tertarik untuk mencoba media sosial ini. Tujuan utama ku sangat ideal, bertemu dengan orang asing khususnya United Kingdom dan Rusia. Pagi-pagi sebelum sarapan aku buka laptop ku dan masuk ke situs Ome tv. Pada laman depan di tampilkan jumlah pengguna aktif, ada lebih dari 167 ribu orang aktif ketika aku mengakses situs ini. Pertama-tama aku harus mendaftar dengan akun Facebook dan mengizinkan situs ini untuk mengakses kamera dan mikropon laptopku. Setelah menyelesaikan pendaftaran, aku memilih opsi negara Rusia dengan harapan bisa berintraksi dengan orang Rusia. Tetapi kenyataanya tidak begitu, apapun opsi negara yang kalian pilih pada server akan tetap bertemu dengan orang Indonesia. Aku tidak terlalu paham dengan hal ini, apakah ini masalah sistem atau memang ada banyak orang Indonesia dengan tujuan yang sama sehingga mengacaukan sistem Ome tv.

Aku memutuskan untuk menggunakan opsi all countries, sebenarnya pilihan ini tidak terlalu membantu karna akhirnya lebih banyak bertemu dengan orang Indonesia. Setiap orang yang aku temui, aku sodorkan pertanyaan mengenai alasan mereka bermain Ome tv. Sebagian besar mereka menjawab tidak ada kerjaan, iseng, atau sekedar mencari hiburan. Tetapi jika mereka adalah aku, mungkin aku akan berpikir puluhan kali untuk menggunakan Ome tv hanya untuk mencari hiburan mengingat aplikasi ini sangat boros dalam penggunaan data internet. Bisa jadi Ome tv lebih boros dari pada menonton video di Youtube. Sebagai perbandingan, aku bermain Ome tv selama hampir 2 jam dan menghabiskan data sekitar 1,5 GB sedangkan saat menonton video di Youtube dengan durasi yang sama pada kualitas 240 p (untuk ku resolusi ini cukup untuk menonton video dengan baik) hanya menghabiskan sekitar 500 MB saja. Hasilnya pasti berbeda jika kalian suka menonton video di Youtube dengan kualitas yang lebih tinggi.

Pengguna Ome tv sangat beragam, baik dari usia maupun status sosial. Yang aku amati Ome tv paling banyak di isi orang dewasa usia 30an ke atas dan anak-anak usia antara 8-15 tahun. Tentunya sangat di sayangkan ada banyak anak di bawah umur memakai media sosial ini, padahal jelas tertulis (Playstore) batasan umur pengguna Ome tv minimal 18 tahun. Karna sebagian besar motif pengguna Ome tv hanya sekedar mencari hiburan, tidak jarang aku mendapatkan prilaku yang kurang mengenakkan dari pengguna lain terutama berupa kata-kata kasar dan ejekan. Terlepas dari itu, Ome tv sangat menarik untuk diamati.

Aku bertemu dengan beberapa Youtuber pemula yang mempromosikan chanel Youtube mereka . Salah satunya adalah pemilik Ar Magic Chanel, ia memamerkan trik sulap kemudian meminta untuk berlangganan pada chanel miliknya. Selain itu, bertemu dengan beberapa orang baru yang mempunyai tujuan dan hobi seirama dengan ku membuat pengalaman pertama mencoba Ome tv ini tidak begitu sia-sia. Aku bertemu dengan pelajar Timor Leste yang sedang menempuh pendidikan di Portugal dengan beasiswa dari pemerintah Portugal hasil dari kerjasama antar kedua negara. Sejauh yang aku tahu Timor Leste pada dasarnya memang bukan bagian dari NKRI karna latar belakang penjajahan yang berbeda, seluruh daerah jajahan Belanda menjadi wilayah kekuasaan NKRI sedangkan Timor Leste pada saat itu dikuasai oleh Portugies. Tetapi aku baru tahu bahwa ada kerjasama yang erat antara Timor Leste dan Portugal, menimbulkan pertanyaan sejauh apa hubungan kerja sama Indonesia dengan Belanda.

Pengalaman pertama menggunakan Ome tv juga membawaku bertemu dengan seorang poliglot bernama Fadila, ia mengaku sudah mempelajari lebih dari 5 bahasa asing. Meski masih berusia 16 tahun kemampuan bahasa inggris Fadila tidak diragukan lagi, bahkan aku belajar beberapa kosa kata bahasa inggris baru darinya. Fadila mengeluhkan masalah yang sama dengan ku, sulit menemukan teman belajar bahasa di Ome tv. Ia juga mengaku mengalami hal yang tidak memgenakkan, parahnya ada pengguna pria yang menunjukkan alat kelamin mereka kepadanya. Aku tidak mengalami hal tersebut karna aku adalah laki-laki, tetapi dari apa yang diceritakan Fadila tentunya menyadarkan kita bahwa Ome tv saat ini belum ramah bagi pengguna perempuan.

Harus aku akui bahwa Ome tv adalah media sosial yang sangat bermanfaat untuk terhubung dengan orang baru dari seluruh dunia. Tetapi sangat rugi rasanya jika hanya menggunakan media sosial ini untuk iseng dan mencari hiburan apalagi melakukan hal-hal yang mengganggu pengguna lain. Aku bersyukur dalam percobaan pertama aku bisa bertemu dengan orang-orang hebat seperti peraih beasiswa di Portugal dan Fadila. Tetapi apa yang di ceritakan Fadila dan pengalaman pertama ku sendiri menggunakan Ome tv membuatku sadar bahwa saat ini Ome tv bukan media yang tepat untuk belajar bahasa asing. Aku dan siapa saja tidak bisa memaksa semua penggunaan Ome tv untuk mempunyai tujuan dan cara yang sama dengan ku, karna kami mempunyai hak yang sama dalam bermedia sosial.