Beli mobil bekas itu gampang-gampang susah. Mudah tentu saja untuk orang yang pahami otomotif, sulit tentu saja untuk emak-emak seperti saya yang buta dengan mobil. Yang perlu nyetir sudah usai, tidak tahu masalah oli, masalah aki, masalah service, bayar pajak, tukar STNK atau isi angin untuk ban (merepotkan sekali emak ini).

Saya punyai pengalaman sekian tahun lalu saat hunting cari mobil bekas. Anggaran ngepas sekali, tetapi ingin punyai mobil sebab perlu bila melancong jauh dengan beberapa anak. Naik taksi mahalnya meminta ampun, apa lagi jika sudah melalui tol dengan rumah saya di Serpong serta melancong ke Jakarta lagi. Naek bus ribet nenteng 2 anak (waktu itu anak masih 2).

Pada akhirnya, dengan bekal tabungan yang ada, saya hunting ke sejumlah tempat pemasaran mobil bekas. Sasaran saya mobil kecil atau city car, kecuali murah mudah dikemudikan di jalanan yang macet.

Saya yang tidak tahu mobil menyaksikan semuanya mobil bagus-bagus saja dari pemunculkan luar. Namanya bekas, pasti mobil kuno yang tahunnya dapat beda sampai 10 tahun. Ada TV nya, anak saya sudah jingkrak kesenangan saksikan di mobil ada TV, tetapi itu melalui sebab harga ketinggian. Lantas ada mobil tahun kuno sekali, jarang-jarang dipakai nampak dari km masih kecil tetapi tidak jadi, sebab sangsi. Lantas mencarinya di internet, bertanya kawan-kawan yang kurang lebih ada informasi jual mobil bekas serta sama dompet.

Membeli mobil itu jodoh-jodohan. Sesudah lama hunting, semuanya tidak ada yang srek. Pada akhirnya saya berpikir, bila membeli mobil bekas dengan pengetahuan yang minim, dapat terkena tipu. Jika hancur, lebih permasalahan baru sebab uang sudah tipis. Seramnya bila mendadak berhenti di jalan serta tidak tahu apa yang perlu dilaksanakan apa lagi bawa anak. Tidak berhasil membeli mobil bekas, tertolong dengan mobil kecil keluaran Astra yang baru dikeluarkan sekian tahun kemarin.

Tetapi namanya orang, tentu saja ingin tukar mobil yang lebih bagus kembali. Kemungkinan dapat membeli bekas yang mode terkini dengan tahun lebih muda juga. Apa lagi bila dapat tuker lebih.

Jika kita pemula dengan mobil, seperti saya ini sudah pasti senang lebih dulu menyaksikan mobil dari kesingnya. Dicat mengkilat, dibersihkan sampai bersih, dasarnya kinclong. Saat di test mesin serta test nyetir keliling, semuanya pada kondisi lancar jaya. Tetapi saat mobil telah dibeli serta dibawa pulang, baru perhitungan minggu mobilnya rewel tidak dapat jalan. Apa yang akan kita kerjakan? Gigitin besi sampai habis?

Tetapi beli mobil bekas ada juga keunggulannya. Di mana saja, semuanya ada kekurangan serta kekurangannya, jangan baper dahulu baca tulisan di atas. Ini kelebihan beli mobil bekas.

1. Cepet Dipakai

Jika membeli mobil bekas, keluar tempat pemasaran kita langsung bisa ngibrit ke mana saja. Tidak harus menanti dua minggu sampai nomor polisi serta STNK keluar. Seperti pengalaman saya sekian tahun lalu, dengan baru punyai mobil hasil keringet sendiri senang dong. Itu mobil nongkrong lama sekali di carpot rumah, sepertinya gatel ingin dibawa nge-mal. Tetapi pablebuat, STNK serta nomor polisinya belumlah ada, akhirnya hanya dapat pandang-pandangan dengan mesra saja ke mobil.

2. Tiada DP besar.

Jika ingin mengambil mobil baru pasti gunakan DP (uang muka), itu juga kita terasa sekali harus bayar nyicil setiap bulan. Upah tiap bulan harus disisihkan untuk bayar angsuran mobil, mau tak mau bagian-bagian kegiatan rutin dilalaikan, contoh tidak dapat berbelanja dahulu (emak-emak begitu loch), tidak tonton bioskop dahulu, tidak main spa salon dahulu, tidak makan restaurant nikmat dahulu.

Tetapi jika membeli mobil bekas, langsung bayar lunas tak perlu memikirkan, bulan kedepan gue bagaimana bayar angsurannya ya.

3. Harga Murah

Tentulah, di mana saja membeli yang bekas tentu saja tambah murah dibanding yang baru.

Nah itulah beberapa tips membeli mobil bekas, jika Anda tidak mau repot bisa langsung beli di seva pusat mobil murah aja karena ada mobil baru dan bekas yang dijual disana.