- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
Pernikahan Bukan Ajang Perlombaan Tetapi Tentang Kemantapan Hati dan Restu Ilahi


TS
anton2019827
Pernikahan Bukan Ajang Perlombaan Tetapi Tentang Kemantapan Hati dan Restu Ilahi

"Banyak orang yang berlomba-lomba untuk menikah akan tetapi mereka tidak tahu apa tujuan dari sebuah pernikahan itu. Banyak orang yang ingin cepat menikah namun mereka tidak tahu bahwa cepat menikah itu bukanlah penentu sebuah kebahagiaan. Banyak yang ingin menikah karena lingkungan sosial menuntut mereka agar segera menikah, namun mereka tidak tahu pernikahan bukanlah hanya nafsu, bukanlah hanya sanksi sosial ataupun tuk merubah status di KTP dari belum kimpoi menjadi kimpoi"
Menikah bukanlah tentang cepat dan bukan pula karena telat, melainkan tentang hati yang sudah mantap untuk melanjutkan hidup ke tahap berikutnya. Bagi yang sudah menikah tetaplah bahagia, rawat selalu harmonisasi rumah tangga, dengan saling memahami, saling menghargai, dan saling menjaga komunikasi. Karena membuat jatuh cinta itu mudah namun merawat cinta dalam pernikahan itu tidaklah mudah, pasti ada saja batu kerikil yang menghampirinya. Bagi yang belum menikah dan masih dalam keadaan sendiri janganlah membuat hatimu resah, gelisah dan gundah, yakinlah diwaktu dan keadaan yang tepat pasti akan diketemukan dengan orang yang memang tepat, yang dapat saling memahami, memotivasi hingga membuat kita berhenti tuk mencari. Dengan mantapnya hati tuk menikah dengan seseorang yang kita yakini dan semuanya akan terjadi dengan restu Ilahi.

Pernikahan sejatinya bukanlah menitikberatkan hanya karena kematangan usia saja, melainkan kehendak yang maha kuasa. Bukan saja menyatukan dua insan yang berbeda melainkan menyatukan dua keluarga besar untuk bersatu dan saling menghargai. Menjadi dasar agar terhindar dari perbuatan keji dan tercela yang dapat merusak keluarga. Yang awalnya tidak kenal menjadi saling mengenal, yang awalnya kenal biasa menjadi lebih dekat lagi sehingga memiliki ikatan bathin dan sosial maka terbentuklah sebuah keluarga melalui ikatan pernikahan dengan tujuan membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah. Allah berfirman dalam QS. Ar-Ruum ayat 21:

Menjelang pernikahan atau dalam memilih calon pasangan yang tepat harus adanya kemantapan hati dalam diri. Untuk memantapkan hati itu maka perlu kita melaksanakan shalat istikharah meminta petunjuk terbaik dari Allah untuk kebaikan jalan hidup kita kedepannya. Ketika Allah telah memantapkan hati kita dengan petunjuknya maka Allah akan memberikan rasa condong untuk memilih seseorang yang terpilih dan tentunya kita tidak akan mencari-cari lagi yang lain. Hati kita akan menerima segala kekurangan dan kelebihan dari pasangan kita sehingga siap untuk menikah. Tujuan utama dari pernikahan adalah ibadah (menyelamatkan setengah dari agama kita).
Dari Anas bin Malik Radiallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam bersabda :

"Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya, karenanya bertaqwalah kepada Allah pada separuh yang lainnya" (HR. Baihaqi).

Tanda-tanda hati sudah mantap untuk menikah :
1. Memiliki niat yang mulia, menikah harus dilandasi niat yang tulus untuk beribadah karena ingin menyempurnakan separuh agamanya, terlebih menjaga diri agar terlindung dari kemaksiyatan agar mendapat keturunan yang shaleh dan shalelah yang kelak akan mendo'akannya serta untuk mendapatkan partner hidup yang selalu mendampingi dan setia berjuang bersama-sama dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Berusaha memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik, jika kita menginginkan pasangan yang baik tentulah kita harus berusaha menjadi pribadi yang baik juga, karena pasangan kita adalah cerminan diri kita, maka perbaikilah akhlakmu, ibadahmu serta bahagiakanlah keluargamu. Insya Allah pasanganmu akan mendapatkan yang baik pula, seperti halnya dalam surat An-Nur ayat 26 : "Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan baik pula. Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang, mereka memperoleh ampunan dan rizki yang mulia (surga)".
3. Berikhtiar dalam mencarinya, karena pasangan kita sama seperti halnya rezeki untuk menjemputnya haruslah berikhtiar mencari bukan hanya duduk, diam dan menanti, karena menanti tanpa mencari apalagi tidak dibarengi dengan memperbaiki diri maka sama halnya menanti yang tak pasti.
4. Berdo'a dan bertawakal, ketika kita sudah berikhtiar dalam mencarinya maka langkah selanjutnya kita berdo'a kepada Allah SWT dengan memperbanyak shalat sunnat seperti melaksanakan shalat tahajud, hajat istikharah untuk memohon diberikan yang terbaik dan keteguhan hati dalam memilih, kemudian apa yang telah di ikhtiarkan dan do'akan kita pasrahkan semua urusan itu kepada Allah, karena apapun hasil yang diberikan itu semua pasti yang terbaik bagi diri kita.

Cepat atau lambat kita akan dipertemukan dengan pasangan yang tepat
Jangan tergesa-gesa karena yang lain sudah punya
Mantapkan hati jika sudah siap
Berdo'a, berikhtiar dan bertawakal itulah kuncinya
Niatkan semua dalam kebaikan tuk raih restu Ilahi
Penulis :
Ayuni Maulinda
(Mahasiswi PAI-FPIK Universitas Garut)
(Mahasiswi PAI-FPIK Universitas Garut)
Editor : Anton Kaskuser
Diubah oleh anton2019827 19-10-2020 10:19






tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
5.6K
41


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan