- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
HORROR - "CAMPING"


TS
reikka
HORROR - "CAMPING"
Selamat datang dan wellcome
kali ini saya akan membagikan kisah yang real saya alami sendiri bersama teman-teman saya diwaktu itu, dan allhamdullilah sampai saat ini pula kami semua masih dalam keadaan sehat walafiat.
Kisah berikut terjadi sekitar 10 atau 13 tahun yang lalu ketika masa-masa indah yang lalu hehehe
ok, tanpa panjang lebar lagi silahkan baca kisah kami dibawah ini dan ambil hikmahnya gan 
Note : ada sedikit campuran bahasa sunda didalamnya, mohon dimaklum

Terima kasih bagi agan yang sudah berkenan menyempatkan waktunya untuk membaca thread sederhana berikut.

Kisah berikut terjadi sekitar 10 atau 13 tahun yang lalu ketika masa-masa indah yang lalu hehehe


Note : ada sedikit campuran bahasa sunda didalamnya, mohon dimaklum

~CAMPING~

Spoiler for Cerita:
Kisah ini berawal ketika Saya, Andri, Asep, dan Randi, berniat untuk camping disalah satu tempat perkemahan di daerah Sukabumi, yang notabene tempat kemah tersebut ramai atau sebutlah tempat tersebut merupakan tempat camping yang sering dipakai untuk kegiatan-kegiatan sekolah. Ya, memang benar lokasi perkemahan tersebut tidak ada unsur seram atau mencekam sedikitpun, toh banyak sekali warung dan minimarket disekitaran lokasinya.
Tapi, entah mungkin karena kita beruntung atau sial, ada beberapa kejadian yang diluar nalar terjadi ketika kami berempat berkemah di tempat tersebut, ya sebutlah diluar nalar ya walapun itu memang dari kecerobohan kami berempat hehe...., semua berawal ketika kita berempat berdiskusi mengenai rencana berkemah, ouh iya, kita berdiskusi pada 2 hari sebelum keberangkatan atau tepatnya hari Kamis malam, dan rencana berkemah kita hari Sabtu-Minggu.
Sepulang sekolah kita berempat akan kumpul dirumah Andri, ya lumayan deket juga rumahnya dan juga posisinya ditengah-tengah, sehingga tidak ada alasan untuk tidak hadir, singkat cerita sampailah kita bertiga dirumah Andri, waktu itu jam menunjukan pukul 17:20.
Andri : “Jadi, entar rencana malming th gimana ??”
Randi : “Gimana apanya ? Kan udah jelas, kita mau berkemah hadeuh kumaha sih ?!”
Andri : “Ekh, maksudnya ngapain aja, masa kemah doang kita laki berempat entar disangka orang sesuatu lagi.”
Asep : “ya bakar jagung ke, atau singkong, atau bakar rumah biar rame.”
Saya : “Jadi, gimana nih ? Tapi, bakar jagung seru jgua kayaknya sambil maen gitar tuh.”
Andri : “ya bener, gitu aja, deal ya.”
Bertiga : “Ok Deal.”
Rencana sudah dibuat, dan untuk kegiatan kami nanti selepas sampai ditempat perkemahan ya bakar jagung, simple banget ya sambil maen gitar gitu, tapi apa boleh buat itu sudah keputusan bersama. Beberapa menit kemudian terdengarlah adzan maghrib berkumandang, dan Orang tua Andri (Ibu Andri) pun memanggil.
` Ibu Andri : “Dri, dah adzan tuh hayoh shalat dulu baru lanjut lagi ngobrolnya.”
Ouh iya, posisi kita waktu berdiskusi itu berada diloteng balkon rumahnya Andri.
Ibu Andri : “Gak kedengeran adzan itu, heh ayo shalat dulu, ajakin temen-temennya sekalian.”
Andri : “Udah bu.”
Ibu Andri : (Menghampiri keloteng) “Udah !!, udah apanya, adzannya juga baru.”
Andri : “Ekh, beneran bu udah barusan.”
Ibu Andri : “UDAH KAPAN !! “ (Nada marah)
Andri : “Baru...”
Ibu Andri : “BARU APA !!!” (Nada Marah)
Andri : “Baru mau bu ini.....”
Ya, memang benar teman kita yang satu ini memang rada ngeyel, tapi bukan itu intinya, yang mau saya ceritakan ialah ketika kita sedang berada diloteng tersebut pada saat lembayung atau pas detik-detik adzan maghrib, memang jelas kita mendengar ibu Andri teriak dari bawah, bahkan menghampiri keatas untuk menyuruh kita shalat. Nah setelah kita berempat selesai shalat, pintu depan rumah Andri ada yang mengetuk, saat itu jam menunjukan pukul 18:10 dan posisi pintu rumahnya berada didepan lumayan jauh dari tangga ke loteng, kita bertanya-tanya dong siapa jam segini ngetuk pintu tanpa bilang salam, dan yang anehnya ketukannya hanya sampai 3 kali ketukan saja, OK, positif thinking aja deh kita beraniin bukain tuh pintu, dan ternyata orderan Pizza kita baru sampai, lama bener dah hampir 2 jam baru sampe, tanpa konfirmasi dulu coba kalo telat.
3 Jam berlalu kita mengobrol, bercanda, tak terasa waktu sudah menunjukan sektiar pukul 21:20, kalian merasa ada yang aneh ga dengan cerita tersebut ?!, ya, cerita tersebut tidak menyebutkan kemana ibu Andri selama 3 jam, padahal saat itu beliau menyuruh kita shalat maghrib dan langsung kita berempat turun kebawah, dan tidak melihat beliau lagi. Mungkin beliau sedang nonton TV, atau mungkin masak, nah ketika kita semua ngeuh dan mau pamit pulang kepada ibu Andri, tiba-tiba datanglah ibu Andri dari depan sembari buka pintu.
Ibu Andri : “Assalamualaikum,”
Andri : “Walaikumsalam, ibu, abis darimana ??”
Ibu Andri : “Abis darimana ? Kan tadi pagi ibu bilang, mau kerumah paman km, yang di daerah Bogor.”
Serentak kita berempat terdiam dan bingung.
Randi : “Punten bu, bukannya tadi ibu udah pulang, waktu maghrib marahin Andri ?”
Ibu Andri : “Belum ko, waktu maghrib itu justru masih dijalan.”
Andri : “Jangan bercanda bu, ibu mau nakutin kita kan sambil pura-pura bohong, ya kan ?!”
Ibu Andri : “BERCANDA GIMANA !!! jelas-jelas ibu baru pulang, tuh tanya bapak km diluar lagi parkirin mobil.” (sambil jalan masuk kedapur)
Setelah kejadian tersebut kita bertiga pulang, dan kelanjutan dari cerita yang Andri sampaikan ke-esokan harinya, memang benar orang tua Andri baru pulang sekitar pukul 21:20, dan siapakah yang menyuruh kita shalat, bahkan memarahi Andri ketika maghrib-maghrib itu ?? itu masih menjadi misteri dan kita berempatpun berfikir, yasudahlah mungkin itu salah kita juga maghrib-maghrib masih aja ketawa ketiwi. Singkat cerita, sampailah pada saatnya kita berempat berangkat untuk berkemah, tepatnya pukul 14:00 kita berangkat kelokasi, sesampainya disana sektiar pukul 15:00 kita memasang tenda serta menyiapkan kayu bakar dan peralatan untuk bakar jagung.
Setelah semua persiapan selesai sekitar pukul 17:10, kita semua baru ngeuh belum shalat ashar dan kita ingat kejadian sebelumnya ketika kita menyepelekan shalat, bergegas kita berempat mencari mushola dan masjid terdekat. Setelah selesai shalat ashar kita beranjak kembali ke tenda, saat itu dilokasi perkemahan tersebut yang kebetulan sedang berkemah itu hanya ada kita berempat dan 3 orang lainnya disudut sebelah kanan dari lapang perkemahan, dan kita berada disudut sebelah kiri lapang.
Setelah semua persiapan selesai sekitar pukul 17:10, kita semua baru ngeuh belum shalat ashar dan kita ingat kejadian sebelumnya ketika kita menyepelekan shalat, bergegas kita berempat mencari mushola dan masjid terdekat. Setelah selesai shalat ashar kita beranjak kembali ke tenda, saat itu dilokasi perkemahan tersebut yang kebetulan sedang berkemah itu hanya ada kita berempat dan 3 orang lainnya disudut sebelah kanan dari lapang perkemahan, dan kita berada disudut sebelah kiri lapang.
Langit sudah menunjukan lembayungnya dan suara nyanyian burung serta serangga mulai terdengar saling menjawab menandakan hari mulai gelap, dan kita berempat masih saja bercanda gurau main gitar bahkan teman kita Andri bernyanyi sembari teriak-teriak, tanpa sadar adzan maghrib kita hiraukan. Disini kengerian dimulai yang semula suasana seru, ramai karena kecerobohan atau kesalahan kita, mulai terasa sayup angin dingin meniup kedalam tenda, suara burung yang semula riang kini berganti menjadi senyap hanya terdengar suara angin menderu diatas pepohonan sekitar lokasi.
Waktu menunjukan pukul 21:00, tanpa kita sadari 2 kewajiban yang seharusnya dituntaskan kita abaikan, lanjut rencana kita untuk bakar jagung, jagung yang kita bawa untuk dibakar berjumlah 8 tapi setelah kita cek sebab mau dibersihkan kini berkurang menjadi 6, mentega untuk keperluan bakar pun hilang, yang anehnya api unggun yang kita buat tiba-tiba mati tanpa sebab bahkan asap yang seharusnya keluar karena perapian seakan tidak ada, kita berempat mulai merasa ada yang tidak beres, warung dan minimarket disekitar lokasi seperti tertutup kabut dan samar padahal saat itu tidak ada kabut sama sekali. Karena kita berempat sudah merasa ada yang tidak beres, untuk memastikan Saya dan Randi akan menghampiri tenda disebrang apakah mereka merasakan yang sama atau tidak.
Waktu menunjukan pukul 21:00, tanpa kita sadari 2 kewajiban yang seharusnya dituntaskan kita abaikan, lanjut rencana kita untuk bakar jagung, jagung yang kita bawa untuk dibakar berjumlah 8 tapi setelah kita cek sebab mau dibersihkan kini berkurang menjadi 6, mentega untuk keperluan bakar pun hilang, yang anehnya api unggun yang kita buat tiba-tiba mati tanpa sebab bahkan asap yang seharusnya keluar karena perapian seakan tidak ada, kita berempat mulai merasa ada yang tidak beres, warung dan minimarket disekitar lokasi seperti tertutup kabut dan samar padahal saat itu tidak ada kabut sama sekali. Karena kita berempat sudah merasa ada yang tidak beres, untuk memastikan Saya dan Randi akan menghampiri tenda disebrang apakah mereka merasakan yang sama atau tidak.
Setelah keluar dari tenda, saya dan Randi melihat tenda pekemah lainnya tapi yang anehnya mengapa warung dan minimarket lain hampir tidak terlihat, OK !!, tanpa banyak berfikir kita hampiri tenda disebrang, tapi apa yang terjadi ketika kita hampir sampai tenda tersebut ternyata kosong, tidak ada orang sama sekali didalamnya tapi peralatan seperti tas, alat makan, itu masih tergeletak didalam tendanya, oh mungkin mereka sedang belanja keperluan atau nyari makan, positif thinking, itu yang kita berdua pikirkan walaupun hati kecil kita berteriak ada yang tidak beres.
Kembalilah kita ke tenda, dan ternyata ekh si Andri ama si Asep udah terlelap tidur kita coba bangunin tapi tidak ada respon apapun, yaudahlah mungkin mereka capek akhirnya kita berdua keluar tenda coba untuk menyalakan kembali api unggun yang mati.
krrreessekkkkk...krreeesseeeekkkk, terdengar langkah kaki dari arah belakang tenda, OMG apa itu !!! kita berdua noleh kebelakang dan ternyata si Andri ama si Asep, lah !!! terus yang didalam tenda itu siapa !!! teriak saya dan Randi, Andri dan Asep kaget melihat ekspresi kita pucat pasi, “kalian kenapa !!” tanya Andri, bukannya kalian sedang tidur didalam tenda ?! Jawab Randi. Asep yang memang bawaanya tu anak pemberani, dia coba buka tenda dan ternyata tidak ada siapapun didalamnya.
Kembalilah kita ke tenda, dan ternyata ekh si Andri ama si Asep udah terlelap tidur kita coba bangunin tapi tidak ada respon apapun, yaudahlah mungkin mereka capek akhirnya kita berdua keluar tenda coba untuk menyalakan kembali api unggun yang mati.
krrreessekkkkk...krreeesseeeekkkk, terdengar langkah kaki dari arah belakang tenda, OMG apa itu !!! kita berdua noleh kebelakang dan ternyata si Andri ama si Asep, lah !!! terus yang didalam tenda itu siapa !!! teriak saya dan Randi, Andri dan Asep kaget melihat ekspresi kita pucat pasi, “kalian kenapa !!” tanya Andri, bukannya kalian sedang tidur didalam tenda ?! Jawab Randi. Asep yang memang bawaanya tu anak pemberani, dia coba buka tenda dan ternyata tidak ada siapapun didalamnya.
Kejadian tersebut membuat kita memutuskan untuk pulang, dan yaudahlah menginap dirumah si Asep aja karena memang tidak jauh juga dari lokasi perkemahan tersebut, sektiar pukul 22:40 seberani-beraninya kita coba untuk bongkar tenda dan beres-beres untuk pulang, tepat pukul 23:00 kita berempat keluar lokasi perkemahan tanpa menoleh kebelakang, ketika sampai dijalan utama, karena untuk masuk ke lokasi perkemahan kita harus jalan lagi sekitar 100m dari jalan utama, nah, ada warung kopi yang masih buka, sejenak kita rehat sembari ngopi-ngopi.
“Aa-aa ini th abis darimana jam segini bawa tas gede-gede gitu ??” tanya sibapak warung,
“kita rencananya mau kemah kang, tapi ga jadi”, sahut saya,
“ouh kemah ya, ekh tapi kemah dimana emangnya ??” tanya bapak warung, “itu kang yang dipertigaan ke kiri itu tempat biasa kemah!!” jawab Andri. Seketika sibapak warung terdiam dan kebingungan,
“sebentar-sebentar, maksudnya yang dari pertigaan ke kiri, sekitar 100m kedalem, itu bukan ??”,
“iya betul kang”, jawab kita berempat.
“Ekh itu mh bukan tempat kemah, tapi itu mh kuburan, ya memang dulunya tempat kemah umum, tapi semenjak ada 3 orang meninggal dilokasi itu jadi weh tempat itu kurang laku, nah yang punya kasih ke pihak desa untuk dibikin jadi TPU.”
~Continue....
“Aa-aa ini th abis darimana jam segini bawa tas gede-gede gitu ??” tanya sibapak warung,
“kita rencananya mau kemah kang, tapi ga jadi”, sahut saya,
“ouh kemah ya, ekh tapi kemah dimana emangnya ??” tanya bapak warung, “itu kang yang dipertigaan ke kiri itu tempat biasa kemah!!” jawab Andri. Seketika sibapak warung terdiam dan kebingungan,
“sebentar-sebentar, maksudnya yang dari pertigaan ke kiri, sekitar 100m kedalem, itu bukan ??”,
“iya betul kang”, jawab kita berempat.
“Ekh itu mh bukan tempat kemah, tapi itu mh kuburan, ya memang dulunya tempat kemah umum, tapi semenjak ada 3 orang meninggal dilokasi itu jadi weh tempat itu kurang laku, nah yang punya kasih ke pihak desa untuk dibikin jadi TPU.”
~Continue....

Quote:
Terima kasih bagi agan yang sudah berkenan menyempatkan waktunya untuk membaca thread sederhana berikut.

Diubah oleh reikka 16-11-2020 07:57






tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.1K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan