Lagi lagi dan lagi kembali ada berita pembuangan bayi. Dari berita di atas memang belum ada informasi terkait siapa pelakunya dan apa motifnya. Mungkin masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak yang berwenang. 

Dari sini TS hendak mengomentari beberapa hal:
Pertama, kok bisa tega seorang manusia melakukan aksi sekeji itu? Setahu TS mohon maaf ya, binatang saja sangat sayang sama anak-anaknya, marah kalau anaknya merasa diganggu. Lihat saja tu induk ayam, saat kau cuil-cuil anaknya pasti tu enduk langsung mencak-mencak menyerang. Tengoklah induk kucing, jika berani bikin anaknya terganggu dia akan menerkammu. Begitulah naluri kasih sayang seorang induk binatang kepada anaknya.

Jadi, benar-benar keterlaluan tu orang tua (yang ngakunya manusia) yang melahirkan anak lalu membuangnya begitu saja kayak sampah, berdasarkan yang diberitakan bahkan tidak dipakaikan baju dan selimut. Bisa dibayangkan gees tersiksanya tu bayi mungil menahan rasa dingin.

TS pernah dengar nasihat dari seorang alim, katanya manusia bisa berbuat lebih hina dari perbuatan binatang ketika akal sehatnya diracuni oleh nafsu dan emosi yang tidak terkendali. Di sinilah perlunya bimbingan keimanan, di sinilah perlunya rasa takut kepada Tuhan. Demi mencegah terjadinya perbuatan-perbuatan keji dan hina seperti kasus pembuangan bayi.

Kalau ditinjau dari awal kejadian, pada umumnya  si pembuang bayi sudah melakukan kesalahan (dosa) tertentu, akibatnya lahirlah bayi yang dianggap sebagai aib, maka untuk menutupi dosa tersebut, dia melakukan dosa yang lain. Jadinya seperti menutupi kotoran dengan kotoran.
----

Kemudian TS juga tertarik berkomentar terkait judul berita yang dituliskan oleh jurnalis jpnn.com. Judul berita "Suara Tangisan Saat Subuh Bikin Warga Merinding" berhasil bikin pembaca salah satunya TS untuk klik. Kenapa? Judul tersebut bisa dikatakan menggiring persepsi pembaca ke hal mistis dan bikin penasaran. Jurnalis memakai kunci diksi 'tangisan - subuh - warga merinding.'

Awal membaca judul itu TS punya persepsi bahwa ada makhluk halus yang berulah. Setelah dibaca, eh ternyata isi beritanya tentang bayi yang dibuang. Judul model begini emang mungkin belum bisa disebut click bait ya, karena judul dan isi nyambung. Judul itu seperti janji, dan isi berita di atas sudah cukup memenuhi janji. Namun alangkah eloknya media massa sekelas jpnn.com mengawali bikin judul berita yang menarik tanpa harus  memancing persepsi lain pembaca.

Hmmm sekian sudut pandang TS. Moga-moga ada manfaatnya ya. Salam waras berkepanjangan. Matur suwun gees