Kali ini saya akan membagikan tulisan tentang seseorang yang belum rela melepas kepergian orang dia sayang. Sebab takdir telah dengan kurang ajar mematahkan semua harapan-harapan yang telah mereka bangun sedikit demi sedikit sejak lama. Dan pada akhirnya, harapan-harapan yang telah lama dia tumpuk, di hancurkan oleh takdir.
Oke langsung aja, monggo dibaca sama-sama..
Quote:
sumber gambar : pinterest
Aku tau tugasku hampir selesai.
Aku juga tau, akhir seperti apa yang telah menantiku diujung kisah rumit nan panjang ini.
Namun, sebelum akhirnya kau benar-benar pergi, bisakah untuk tetap disini sejenak? mendengarkan ku bercerita, Mengingat-ingat setiap hal kecil yang telah kita lalui?
Tentang kapan kau pertama menangis terisak-isak dan aku yang dengan bingung berusaha menenangkan.
Tentang kapan kau pertama kali tertawa bahagia dan aku yang berandai jika jarak tak memisah pasti akan memelukmu dengan erat karena turut bahagia
tentang waktu tidur yang dengan sengaja terbengkalai karena terlalu banyak dihabiskan untuk berbagi bahagia.
Tentang malam-malam larut yang selalu terlewati tanpa sadar karena kita terlalu asik berbagi cerita.
Cerita tentang apa saja, tentang makanan yang paling kau benci, tempat-tempat yang ingin kau kunjungi.
Anak-anak kecil yang membuatmu gemas, tentang apa yang kau lalui seharian dan semua cerita kecil lainnya yang ujungnya pasti hanya akan membuat kita saling tertawa.
Sebelum kau pergi, duduklah sebentar, temani aku sejenak lagi, aku ingin mendengar lagi semua kisah kisah itu.
Karena Nanti, jika kesempatan dan waktu ku telah habis, tak perlu lagi kau memohon untukku pergi merelakanmu, sebab, meskipun aku takkan pernah bisa, aku pasti tetap akan berlalu.
membawa sekotak kenangan, yang akan ku buka buka lagi disetiap dingin disudut sepinya dunia ku,, dunia yang sama sekali berbeda, dimana hanya ada aku dan kenangan, tentangmu..
Sekian dari ane, semoga buat kalian yang lagi di fase ini, bisa ngelewatin hari-hari kalian dengan baik, pesen saya, HARUS TETAP HIDUP YA!.
Spoiler for _:
Walaupun tentu saja, sekuat dan sesiap apapun kita untuk menghadapi kehilangan, pada saatnya tiba, kita tak pernah benar-benar bisa untuk merelakan sesuatu yang sudah bersemayam dihati.