Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh





Halo agan sista semua. Tak terasa tahun 2020 ini sudah memasuki bulan Agustus. Walaupun tahun ini tahun yang berat bagi ane dan bagi kita semua, jangan sampai keluh kesah kita melebihi rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kita patut bersyukur karena di hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-75 ini negeri kita terus maju menuju Indonesia yang lebih baik. Oke langsung ke cerita ane.

Orang bilang kalau angkatan ane itu angkatan Corona. Yap, mau gimana lagi. Angkatan tahun 2020 memang lulus tanpa mengikuti Ujian Nasional, kecuali anak SMK ya gan. Mereka sempat UN sebelum Pak Nadiem menghapuskan UN.

Beberapa tahun lalu ane sempat merasakan jadi peserta di event HUT RI tingkat Kecamatan sampai Kabupaten. Mulai dari peserta LBB (Lomba Baris-Berbaris) sampai peserta karnaval.

Tahun 2019 ane duduk dikelas 12 SMA. Tahun ini menjadi tahun terakhir ane jadi pengurus OSIS. Seperti biasa, pengurus OSIS dan MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas) selalu ditunjuk sebagai panitia yang mempersiapkan karnaval di event kemerdekaan setiap bulan Agustus.

Fashion Carnival menjadi tema karnaval tahun ini. Sehingga kami menyiapkan penampilan pakaian adat dan sebagai tambahan ada drama kolosal perjuangan melawan penjajah.

Penampilan pertama dan utama yaitu fashion show pakaian adat. Lebih tepatnya road fashion show, karena catwalk dilakukan dijalanan. Ada beberapa pasang pakaian adat, ane lupa ada berapa. Lalu ada sepasang maskot.



Si maskot ini sudah seperti raja dan ratu. Mereka menaiki singgasana berjalan. Lalu turun untuk menari dan diiringi model yang lain. Disini ane tidak menemui kendala yang berarti. Mungkin paling parah si model kakinya pegel karena pakai high heels dan harus ganti sepatu lain. Untuk singgasana berjalan kami menyewa dari tempat wisata disekitar.



Lanjut dicobaan yang paling bikin jengkel ane dan temen-temen. Beberapa hari sebelum acara, surat dispensasi kami sebagai panitia sudah turun. Dengan surat ini kami bisa leluasa meninggalkan pelajaran di kelas. Demi menyiapkan event ini agar maksimal.

Kami bekerja mulai jam istirahat kedua, Ketika tengah hari. Hingga malam hari kami tetap berada di sekolah. Para guru juga ikut membantu. Kali ini kami membuat mini tank dari mobil pickup. Mulai dari rangka bambu yang mengelilingi mobil hingga mengecat seluruh body tank yang terbuat dari kertas bungkus semen.



Mendekati hari H mobil mini tank kami sudah siap. Lengkap dengan dua sound dan satu genset. Rencananya tank ini akan mengawal pasukan drama kolosal.

Ketika tiba hari event, semua sudah siap di garis start. Namun, mini tank kami dihalangi oleh panitia dari Kecamatan. Mereka mengatakan kalau kendaraan yang boleh dibawa ketika karnaval maksimal memiliki 3 roda. Kami merasa lemas dan sangat kecewa. Ternyata terjadi salah komunikasi antara guru yang ikut rapat di Kecamatan dan guru pelaksana.

Dengan sedikit rasa jengkel di hati, kami tetap mendampingi teman kami yang menjadi model pakaian adat dan prajurit drama kolosal. Kami start sekitar jam 13.00 dan sampai di finish jam 17.00 sore.



Kegiatan yang ane tunggu akhirnya tiba. Yup, waktunya konsum. Kami menutup acara dengan makan bersama diiringi canda tawa. Semua kekesalan keluar dari hati. Rasanya sangat lega. Harapan kami tetap menjadi juara walaupun tanpa kendaraan kreasi kami.

Beberapa hari berlalu, setelah semua event selesai. Akhirnya nama sekolah kami muncul menjadi juara karnaval. Tak ada yang menyangka kami berhasil merebut juara 1. Kali ini memang benar kalau perjuangan tak akan menghianati hasil.

Cukup sekian kenangan 17 an paling berkesan saat masa SMA ane. Terimakasih gansis sudah mampir. Jangan bosan main ke thread ane ya.





TS mr.zen204...


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh