Kunjugan Bung Karno ke Jambi pada Juni 1948 adalah kunjugan pertama beliau di Jambi. Tak sendiri Bung Karno juga didampingi Bung Hatta. Keadaan negara saat itu sedang genting disebabkan Agresi Belanda ke 1. Bung Karno mengunjungi Jambi setelah mengunjungi Bukittinggi dan Pekanbaru.
*Defile Militer*
Quote:
Kunjugan ini disambut dengan acara defile lalu dilanjutkan dengan acara rapat terbuka di halaman Residen Jambi. Acara Defile dimaksudkan untuk unjuk kekuatan (show of force) pasukan TNI Sub Territorial Djambi (STD) mengerahkan seluruh kekuatannya dengan persenjataan antara lain Anti Air Craft (AAC) dan senapan mesin berat 12,7mm. Acara defile ini juga diikuti oleh pasukan ALRI, AURI, pasukan polisi RI, dua peleton Kesatuan Tentara Pelajar, organisasi-organisasi pejuang, palang merah, dan organisasi wanita.
Setelah defile, dilanjutkan rapat umum di halaman kediaman Residen Jambi. Dalam rapat umum yang dihadiri masyarakat dari dalam dan luar Kota Jambi, Presiden mengajak seluruh rakyat Jambi untuk terus berjuang sampai tercapainya cita-cita bersama, yaitu berdirinya Negara Indonesia yang berdaulat penuh dari Sabang sampai Merauke. Pada kesempatan tersebut rakyat Jambi menyerahkan dana yang dikumpulkan dari masyarakat untuk membeli pesawat. Presiden Soekarno menerima dan menyatakan sumbangan tersebut akan dibelikan pesawat Dakota dengan Registrasi RI 002.
Pesawat Dakota RI 002 tidak lama menjalankan tugasnya. Pesawat RI 002 menghilang di Sumatra saat penerbangan dari pangkalan udara Maguwo menuju Bukittinggi pada 1 Oktober 1948. Dalam misi ini RI 002 membawa emas seberat 20 kg untuk ditukar pesawat baru di luar negeri. Setelah 30 tahun menghilang, baru pada 14 April 1978 reruntuhan pesawat beserta kerangka jenazah ditemukan seorang penduduk yang hendak mencari kayu bakar di pegunungan Sumatera Selatan. RI-002 diperkirakan jatuh di Bukit Pungur, Kecamatan Kasui, Kabupaten Lampung, menabrak bukit akibat cuaca buruk
Hal itu dibuktikan dengan penemuan kepingan bekas sayap pesawat yang telah disusun kembali bertuliskan RI-002. Kerangka jenazah sudah tidak bisa dikenali. Akhirnya, secara simbolik mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang dalam rangka peringatan Hari Bhakti TNI AU pada 29 Juli 1978.