Selamat siang, GanSist!
Siang - siang sambil bersenda gurau dengan rekan kerja ataupun keluarga enaknya sambil menyeruput secangkir kopi, ya ga GanSist?

By the way, bicara soal kopi ... di Jambi infonya ada kopi yang cita rasanya tergolong unik loh, yakni Liberika. Kopi ini memiliki nama latin Coffea liberica van liberica, yang pada awalnya merupakan tanaman kopi liar di daerah Liberia.

Liberika adalah salah satu jenis kopi khas Jambi yang memiliki nilai estetika. Jenis kopi ini sebenarnya masih jarang di Indonesia, tidak seperti dua jenis kopi lainnya, yakni arabika dan robusta lainnya.

Jenis kopi Liberika merupakan salah satu jenis kopi yang unik di Jambi. Kopi jenis ini banyak dihasilkan di kabupaten Tanjungjabung Barat.

Kopi liberika oleh masyarakat Jambi sering disebut dengan kopi nongko , karena memiliki cita rasa seperti nangka dan jika dirasakan lebih dalam kopi ini juga memiliki cita rasa sayuran. Rasa seperti kacang panjang mentah. 

Keunikan lain dari kopi ini adalah karena ia tumbuh dan berkembang biak di dataran rendah dan lahan gambut dengan tingkat keasaman yang cukup tinggi, tidak seperti tanaman kopi pada umumnya yang tumbuh subur di dataran tinggi. Tanaman kopi Robusta di Jambi misalnya, ditanam di tanah yang terletak pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.

Dari segi bentuk, kopi liberika memiliki karakteristik bentuk yang lebih besar, dari pada jenis kopi lainnya.





Meskipun kualitas dan hype liberika masih kalah dengan jenis kopi robusta dan arabica, tetapi kopi jenis ini memiliki harga jual yang lebih mahal dari yang lain

Aromanya yang khas dan telah memiliki pangsa pasar sendiri lah yang membuat harga liberika lebih mahal dari kopi jenis lainnya, sehingga masyarakat biasa sangat sulit mendapatkannya, kecuali pada acara-acara tertentu.

Selain itu, yang membuat liberika menjadi kopi yang mahal adalah karena kurangnya hasil setelah diolah menjadi bubuk kopi. Misalnya, satu kilogram biji kopi arabika ataupun robusta dapat menghasilkan sekitar 700 gram kopi bubuk setelah diolah. Sedangkan untuk 1 kilogram biji kopi liberika yang dibebaskan saat diproses hanya akan menghasilkan sekitar 100 gram bubuk kopi. Kurangnya produk olahan disebabkan oleh kulit biji kopi yang lebih tebal daripada kopi arabika dan kopi robusta.

Kopi yang banyak dibudidayakan di Jambi ini juga telah banyak di export ke berbagai negara.

~Sekian~