- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Sejak Kecil TS Udah Kenal Permen Sugus (P*OCONG)


TS
putramelankolis
Sejak Kecil TS Udah Kenal Permen Sugus (P*OCONG)

Spoiler for Intro Dulu:
Bismillah, Assalamu'alaikum Warrokhmatullohi Wabarokatuh.
Halo gan sist semua, apa kabar? sehat kan? alhamdulillah. Sebentar lagi lebaran nih, pada pulang kampung nggak? jangan dulu ya, diempet (ditahan) dulu pokoknya. Kecuali, yang bener-bener urgent. Semisal, lupa nggak bawa pakaian dalam (ketinggalan di kampung), lupa angkat jemuran (buset, lama amat ngejemurnya), lupa matiin kran air (tiba-tiba miskin tuh, tagihan aer nunggak). Intinya, pentingin kehidupan mendatang, jangan berlandas rindu yang dijadikan kambing hitam. Oke? oke!
Halo gan sist semua, apa kabar? sehat kan? alhamdulillah. Sebentar lagi lebaran nih, pada pulang kampung nggak? jangan dulu ya, diempet (ditahan) dulu pokoknya. Kecuali, yang bener-bener urgent. Semisal, lupa nggak bawa pakaian dalam (ketinggalan di kampung), lupa angkat jemuran (buset, lama amat ngejemurnya), lupa matiin kran air (tiba-tiba miskin tuh, tagihan aer nunggak). Intinya, pentingin kehidupan mendatang, jangan berlandas rindu yang dijadikan kambing hitam. Oke? oke!
Spoiler for Basa-Basi:
Putra melankolis alias TS kali ini akan berbagi cerita lagi, yang tentunya real or true story. Sebelum ts lanjutin ke inti cerita, ts mau nanya dulu. Ada yang pernah nonton film horor? ya udah semua lah! belum tentu! pasti ada yang belum pernah. Ada yang pernah nonton film suzana atau jadi permen sugus (p*ocong)? Dan ada kah yang pernah nonton film tali permen sugus (p*ocong) perawan? udah semua kan? kalau belum silahkan ane kasih waktu untuk searching di youtube, hehe.
Tentunya setiap manusia punya tingkat minat kehororannya tersendiri, bisa jadi film suzana atau jadi permen sugus (p*ocong) tidak menakutkan bagi sebagian orang. Dan, bisa jadi film tali permen sugus (p*ocong) perawan lebih menakutkan menggairahkan bagi sebagian orang. Betul? so, intinya film horor tetaplah horor bagi pecinta horor, bingung nggak? nggak lah ya.
Tentunya setiap manusia punya tingkat minat kehororannya tersendiri, bisa jadi film suzana atau jadi permen sugus (p*ocong) tidak menakutkan bagi sebagian orang. Dan, bisa jadi film tali permen sugus (p*ocong) perawan lebih menakutkan menggairahkan bagi sebagian orang. Betul? so, intinya film horor tetaplah horor bagi pecinta horor, bingung nggak? nggak lah ya.
Spoiler for Illustrasi:


Quote:
1. Sejarah Keluarga
Terdiri dari 7 bersaudara, bapak adalah putra bungsu. Beliau sangat dekat dengan orang tua alias kakek dan nenek ane. Mbah Surat, panggilannya di rumah. Dari 7 bersaudara, yang paling peduli dan kerap direpoti oleh mbah surat adalah bapak ane. Saking sayangnya si mbah surat ke bapak, sampai-sampai seluruh sebagian gaman (senjata/pegangan) dilimpahkan ke bapak ane. Sampai sekarang, masih di rumah, cuma dalam arti gaman yang tak berisi (sudah dipindahkan ke rumah pak dhe atau kakaknya bapak).
Mbah Surat memang dikenal dengan sosok yang berilmu (mistis), hanya saja tidak digunakan untuk kebutuhan umum. Sempat ane pernah denger kalau nenek, menggunakan susuk. Bahkan di akhir hayatnya (sakaratul maut) susah. Terus meronta-ronta kesakitan dan nyawanya seakan tersendat di beberapa bagian tubuh yang dipasangi susuk.
Terdiri dari 7 bersaudara, bapak adalah putra bungsu. Beliau sangat dekat dengan orang tua alias kakek dan nenek ane. Mbah Surat, panggilannya di rumah. Dari 7 bersaudara, yang paling peduli dan kerap direpoti oleh mbah surat adalah bapak ane. Saking sayangnya si mbah surat ke bapak, sampai-sampai seluruh sebagian gaman (senjata/pegangan) dilimpahkan ke bapak ane. Sampai sekarang, masih di rumah, cuma dalam arti gaman yang tak berisi (sudah dipindahkan ke rumah pak dhe atau kakaknya bapak).
Mbah Surat memang dikenal dengan sosok yang berilmu (mistis), hanya saja tidak digunakan untuk kebutuhan umum. Sempat ane pernah denger kalau nenek, menggunakan susuk. Bahkan di akhir hayatnya (sakaratul maut) susah. Terus meronta-ronta kesakitan dan nyawanya seakan tersendat di beberapa bagian tubuh yang dipasangi susuk.
Quote:
2. Lingkungan Rumah
Seperti yang sudah-sudah ane ceritain, ane berasal dari Ngawi, Jawa Timur. Kalau semisal agan sist semua belum tahu Ngawi itu seperti apa? coba cek google : Negri Ngawi Ramah. Itu adalah potret zaman sekarang, sedangkan Ngawi di tahun 19an? horor gan. Semua jalanan masih penuh dengan awi (bambu).
Seperti yang sudah-sudah ane ceritain, ane berasal dari Ngawi, Jawa Timur. Kalau semisal agan sist semua belum tahu Ngawi itu seperti apa? coba cek google : Negri Ngawi Ramah. Itu adalah potret zaman sekarang, sedangkan Ngawi di tahun 19an? horor gan. Semua jalanan masih penuh dengan awi (bambu).
Spoiler for Ngawi Zaman Doeloe:

Kata Ngawi berasal dari kata awi, bahasa Jawa Kuno yang berarti bambu dan mendapat imbuhan kata ng sehingga menjadi Ngawi. Dulu Ngawi banyak terdapat pohon bambu. Seperti halnya dengan nama-nama di daerah-daerah lain yang banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang di kaitkan dengan nama tumbuh-tumbuhan. Seperti Ngawi menunjukkan suatu tempat yang di sekitar pinggir Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang banyak ditumbuhi bambu.[3] Nama ngawi berasal dari “awi” atau “bambu” yang selanjutnya mendapat tambahan huruf sengau “ng” menjadi “ngawi”. Apabila diperhatikan, di Indonesia khususnya jawa, banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang dikaitkan dengan flora, seperti: Ciawi, Waringin Pitu, Pelem, Pakis, Manggis dan lain-lain.
sumber by wikipedia & google.
Quote:
Inti Cerita
Waktu ane masih batita, sekitar umur 2tahun kalau nggak salah. Ini ane ngira-ngira ya, cuma emang cerita ini bener-bener dialami.
Di depan rumah ada sebuah halaman kecil yang ditumbuhi pohon rambutan, sampai sekarang masih ada. Jumlahnya 2, seperti ngebentuk gawang sepak bola gitu (berjejer). Nah, di bawah pohon itu lah ane ceritanya lagi maen, kata ibuk.
Siapa sih yang masa kecilnya nggak pernah maen pasir? pernah dong pastinya. Begitupun ane. Karena dasarnya ane tuh anaknya aktif banget, tangan serasa gatel kalau sehari nggak ngutek (sibuk) ngacak-ngacak sesuatu. Kebetulan waktu itu ane lagi ditinggalin ibuk yang lagi masak, dan bapak yang lagi kerja keluar kota. Sore menjelang maghrib sih katanya.
Asyik bermain sembari mengorek-ngorek pasir yang ada di bawah pohon rambutan, tiba-tiba ane nangis nggak karuan. Ternyata... setelah bergegas ibuk ngehampirin ane, beliau nemuin jenglot dalam bentuk permen sugus (p*ocong). Kebayang nggak tuh? bocah ingusan asyik maen pasir, ngorek-ngorek nemu gituan? ya jelas nangis, bukan karena paham bentuknya tapi aura yang dipancarkan. Karena, berdasarkan info yang ane dapat kalau umur-umur segitu masih bisa ngelihat hal-hal yang ghaib (iya nggak sih?).
Waktu ane masih batita, sekitar umur 2tahun kalau nggak salah. Ini ane ngira-ngira ya, cuma emang cerita ini bener-bener dialami.
Di depan rumah ada sebuah halaman kecil yang ditumbuhi pohon rambutan, sampai sekarang masih ada. Jumlahnya 2, seperti ngebentuk gawang sepak bola gitu (berjejer). Nah, di bawah pohon itu lah ane ceritanya lagi maen, kata ibuk.
Siapa sih yang masa kecilnya nggak pernah maen pasir? pernah dong pastinya. Begitupun ane. Karena dasarnya ane tuh anaknya aktif banget, tangan serasa gatel kalau sehari nggak ngutek (sibuk) ngacak-ngacak sesuatu. Kebetulan waktu itu ane lagi ditinggalin ibuk yang lagi masak, dan bapak yang lagi kerja keluar kota. Sore menjelang maghrib sih katanya.
Asyik bermain sembari mengorek-ngorek pasir yang ada di bawah pohon rambutan, tiba-tiba ane nangis nggak karuan. Ternyata... setelah bergegas ibuk ngehampirin ane, beliau nemuin jenglot dalam bentuk permen sugus (p*ocong). Kebayang nggak tuh? bocah ingusan asyik maen pasir, ngorek-ngorek nemu gituan? ya jelas nangis, bukan karena paham bentuknya tapi aura yang dipancarkan. Karena, berdasarkan info yang ane dapat kalau umur-umur segitu masih bisa ngelihat hal-hal yang ghaib (iya nggak sih?).
Spoiler for Ending:

Quote:
Ending
Usut punya usut, penyebab ditemukannya jenglot berwujud permen sugus alias pocong tadi punya kaitan dengan beberapa kejadian yang dialami keluarga waktu itu. Mulai dari gangguan, seperti : ular masuk rumah, hawa yang sangat berbeda, ane nangis terus, ekonomi nggak karuan, dan rumornya ada yang pernah ngelihat sosok *itu* di dekat rumah ane, kata ibuk.
Akhirnya, karena beberapa hal di atas sangat mengganggu keluarga kami, pak dhe atau kakak bapak ane ngelacak (versi paranormal). Kebetulan pak dhe adalah punya kepinteran (mistis) layaknya Mbah Surat. Ketemulah akar dari permasalahan selama ini, yakni jenglot yang ane temuin tadi.
Setelah jenglot dimusnahkan, dan rumah dibersihkan (versi mistis). Rumah pun aman, nyaman, dan tenteram.
Usut punya usut, penyebab ditemukannya jenglot berwujud permen sugus alias pocong tadi punya kaitan dengan beberapa kejadian yang dialami keluarga waktu itu. Mulai dari gangguan, seperti : ular masuk rumah, hawa yang sangat berbeda, ane nangis terus, ekonomi nggak karuan, dan rumornya ada yang pernah ngelihat sosok *itu* di dekat rumah ane, kata ibuk.
Akhirnya, karena beberapa hal di atas sangat mengganggu keluarga kami, pak dhe atau kakak bapak ane ngelacak (versi paranormal). Kebetulan pak dhe adalah punya kepinteran (mistis) layaknya Mbah Surat. Ketemulah akar dari permasalahan selama ini, yakni jenglot yang ane temuin tadi.
Setelah jenglot dimusnahkan, dan rumah dibersihkan (versi mistis). Rumah pun aman, nyaman, dan tenteram.
Spoiler for Req?:
Sebenernya thread ini bakalan ada sambungannya dengan sub bab yang berbeda atau judul yang berbeda. Hanya saja, ts pengen tahu seberapa tertariknya agan sist semua terhadap thread yang akan berlanjut ini. So, silahkan komen, cendol dan share. Utarakan lanjut atau tidak ya gan sist?
Sekian dan terima kasih. Jangan lupa sembahyang, jangan lupa berbuat kebaikan, dan jangan lupa berdoa meminta pertolongan kepada Allah swt.
Jangan lupa komen, share dan cendol. SUNDUL GAN!!!!
Diubah oleh putramelankolis 20-05-2020 13:53






nona212 dan 16 lainnya memberi reputasi
15
3.1K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan