ebipoAvatar border
TS
ebipo 
Tradisi Megengan di Kabupaten Pati

Sumber Gambar

Tradisi Menyambut Bulan Puasa Ramadhan
Megengan di Kabupaten Pati

Megengan merupakan tradisi khas Pati dalam rangka untuk menyambut bulan Ramadan atau bulan puasa sudah dilaksanakan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah sejak dulu. Jika di Semarang ada tradisi dugderan, maka di Pati ada tradisi Megengan sebagai salah satu cara mengekspresikan untuk menyambut datangnya bulan puasa Ramadan.

Tiap daerah memang memiliki budaya dan tradisi unik. Entah itu berupa akulturasi Islam, Jawa, Hindu, Budha, akan tetapi tradisi tersebut dalam perspektif sejarah dan filologi menjadi kekayaan lokal yang harus dilestarikan.

Warga Pati, memaknai Megengan hampir sama dengan kondangan atau tasyakuran. Akan tetapi di daerah lain, seperti Demak dan Kendal, Megengan diartikan tasyakuran dalam bentuk membawa makanan ditaruah di sebuah tempat, kemudian menjadi rebutan warga. Akan tetapi, Megengan di Pati sangat berbeda dengan Megengan di daerah lain di Jawa Tengah.


Sumber Gambar

Dalam rangkaian Megengan di Pati tersebut, warga sekitar membawa makanan berupa nasi dan lauk-pauk lengkap, juga jajanan berupa buah, roti, dan juga minuman. Setelah kiai atau takmir masjid atau musholla berdoa bersama dalam rangka mengucapkan rasa syukur karena telah diberi umur hingga bisa berjumpa dengan bulan puasa, maka usai doa bersama tersebut warga makan bersama.

Untuk makanan yang dibawa dinamakan Asahan dengan penyajian menggunakan alas daun pisang, dimana beragam macam lauk pauk ada di dalamnya.


Sumber Gambar

Tradisi megengan masih menjadi tradisi yang dianggap sakral oleh masyarakat desa. Akan tetapi, tradisi megengan ini mulai ditinggalkan masyarakat khususnya masyarakat perkotaan karena berbagai alasan, salah satunya sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Hikmah yang patut dipahami dari tradisi ini adalah megengan berada dalam ranah sosial-kultural (kemasyarakatan dan kebudayaan) yang mengacu pada aspek kemaslahatan. Sehingga tidak bisa dilabeli dengan istilah bid’ah.


Sumber Gambar

Dengan kata lain, tradisi megengan merupakan bentuk dari sedekah. Membawa dan membagikan ambeng (beragam jenis makanan) merupakan hal yang baik dan bermanfaat. Selain itu membacakan doa kepada yang sudah meninggal juga hal yang baik, sehingga megengan tidak hanya bermanfaat bagi yang masih hidup tapi juga bermanfaat bagi yang sudah meninggal dunia.

Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang patut untuk dijaga dan dilestarikan. Karena di dalamnya mengandung nilai-nilai luar biasa, salah satunya adalah menjalin silaturrahmi antar umat manusia serta upaya mendekatkan diri kepada Tuhan sebelum menyambut bulan mulia.

Enaknya Megengan atau istilahnya disini itu kendurenan bisa makan bersama bareng-bareng, tapi karena wabah yang semakin membuat resah. Besek atau bungkusan makanan yang dibawa masing-masing, tidak dimakan langsung di tempat melainkan dibawa ke rumah kembali.


Sumber Gambar



Sumber Gambar




Sumber : Megengan, Kabupaten Pati
chaironiAvatar border
onikAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
1.5K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan