ebipoAvatar border
TS
ebipo 
Kangennya Intip Ketan, Dijual Saat Menjelang Ramadhan di Kabupaten Kudus

Sumber Gambar

Makanan Hanya Ada Saat Bulan Ramadhan
Intip Ketan di Kabupaten Kudus


Kerak beras ketan ini rasanya renyah gurih dengan semburat manis. Di Kudus, camilan ini jadi penanda bulan ramadan akan segera tiba. Walaupun sekarang Dhandangan tahun 2020 sudah ditiadakan, dan mereka yang sudah menggelar lapak dagangan dalam pasar malam pun ikut dibongkar perlahan dikarenakan wabah virus corona.

Perlu diketahui, saat Dhandangan berlangsung itu ditandai dengan banyaknya pedagang kaki lima yang menjual beraneka kuliner, pakaian, alat rumah tangga, kerajinan, mainan dan aneka lainnya. Maka jangan heran jika selama dandangan berlangsung, jalanan disesaki pedagang.

Mereka mendirikan stan atau lapak di jalan raya hingga tepi jalan. Praktis, arus kendaraan yang melintas jalanan menjadi tersendat. Salah satu yang diburu pengunjung adalah penjaja menu khas dandangan, intip ketan. Jajanan ini sudah ada sejak lama. Seperti di stan intip ketan milik Suprapti (42). Stannya berada di seberang Rumah Tahanan (rutan) Kudus.


Sumber Gambar

Ditemui di lapaknya, istri Suyono (45) ini terlihat sibuk melayani pembeli. Ada yang memesan intip ketan Rp 10 ribu-Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Harganya Rp 2.500 per buah intip ketan.

Intip ketan ini hanya ada saat dandangan. Mereka menjualnya saat dandangan saja. Kalau hari biasa, ia jualan minuman ringan di belakang Ramayana Kudus. Ibu tiga anak ini enggan untuk menjual intip ketan di hari biasa. Sebab dia ingin melestarikan khas dandangan di Kudus salah satunya intip ketan.


Sumber Gambar

"Khasnya dandangan memang intip ketan. Orang yang datang ke lokasi dandangan, banyak yang mencari intip ketan," imbuhnya. Menurutnya, dia telah turun temurun membuat intip ketan. Dia mendapatkan resep bikin intip ketan dari almarhumah ibundanya. Ketika masih hidup, ibundanya berjualan intip ketan di momen dandangan hingga lama.

"Ini memang turun-temurun. Dari ibu saya dulu. Jualan intip ketan," ungkap dia. Begitu ibu meninggal, dia meneruskan jejaknya sampai sekarang. Hingga saat ini berarti Suprapti telah berjualan intip ketan sekitar lima tahun.

Untuk membuatnya sendiri, terlebih dulu Suprapti harus mengolah ketan di rumahnya di Desa Barongan, Kecamatan Kota, Kudus. Tak lupa dia juga membawa parutan kelapa serta gula. Saat di lapak, dia dibantu suami atau anaknya memasak ketan.


Sumber Gambar

Intip ketan ini dibuat dari beras ketan yang sudah direndam semalaman. Kemudian ditaruh di atas wajan panas dan diratakan kira-kira sebesar serabi. Ditaburi kelapa parut dan gula.

Dimasak dengan api kecil biar tidak cepat hangus dan jika sudah kecokelatan dan wangi barulah intip ketan diangkat. Lalu ditaruh di atas sepotong daun pisang. Sekilas mirip ledre pisang atau kerak telur dalam ukuran kecil. Rasanya renyah gurih dengan aksen legit gula.


Sumber Gambar

Jika mau disantap di lokasi, penjual akan menaruhnya ke atas piring dengan alas daun pisang. Namun jika akan disantap di rumah, Suprapti akan menaruhnya di atas alas daun, kemudian di setiap intip ketan akan ditumpuk. Di sela-selanya diberi daun pisang. Makanan ini sangat pas sebagai pendamping dalam minum the atau kopi.

Di hari-hari awal dandangan, Suprapti hanya membawa ketan 4 kilogram. Dengan jumlah ketan 4 kg, dia bisa membuat 450 intip ketan. Karena biasanya semakin ramai dandangan di hari-hari terakhir, dia akan menambah ketan hingga 15 kg.

Selama ini, dia membuka lapak jualannya setiap hari selama dandangan berlangsung. Tepatnya dari pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. "Pasti habis ketannya. Karena banyak warga yang membeli," imbuhnya.

Harry Pujo (41), warga Rendeng, Kudus, mengaku merupakan penggemar intip ketan sejak lama. Ditemui tengah membeli intip ketan, Harry bersama anaknya, rela antre.

"Saya memang suka dengan intip ketan. Saya selalu membeli intip ketan saat dandangan diadakan," kata Harry.


Sumber Gambar

Menurut ane, memang susah jika mencari makanan satu ini dalam keseharian. Coba saja cari kalau mampir kesini dan mencarinya sendiri. Mencoba pun pernah, mungkin bakal ketagihan, karena memang rasanya yang cocok dan murah meriah. Karena Dhandangan ditiadakan, ya sekarang ane tidak bisa menikmati lagi intip ketan.




Sumber : Intip Ketan Saat Ramadhan
nona212Avatar border
khoirianAvatar border
cheria021Avatar border
cheria021 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1.1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan