rayiajaAvatar border
TS
rayiaja
Masa depanku adalah pilihanku, Cinta bukan hanya materi!




Doa, mungkin adalah sebuah hal yang merubah nasib kita.

Aku percaya akan kekuatan doa. Dan hal itu pula yang membawaku menjalani kehidupan lebih baik.


Namaku Tasya, Aku adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Aku memiliki seorang mantan kekasih. Hubungan kami kandas karena restu orang tua dan takdir.

Pada saat itu, Aku sudah bekerja di sebuah sekolah. Ya, Aku seorang guru. Aku berkerja di sebuah yayasan yang membutuhkan bantuan guru pembantu sepertiku.

Spoiler for :


Aku yang sedang menganggur seelah 6 bulan vacum, dengan senang hati menerima tawaran tersebut.

Dan memang Aku sangat menyukai kehidupan anak-anak.

Tibalah Aku berjumpa dengan seorang pria yang telah menjadi mantan kekasihku tersebut. Namanya Doni. Ia adalah seorang pekerja honorer di dinas pendidikan. Kebetulan saat itu Ia dan teman-temannya sedang berkunjung ke salah satu sekolah untuk mengadakan kunjungan dan penyuluhan.

Awalnya Aku tidak terlalu memperdulikannya. Namun sepertinya kami memang di takdirkan berjumpa kembali di sebuah bengkel motor.

Spoiler for :


Kebetulan saat itu motorku mengalami ban bocor, dan Ia yang pulang dari penyuluhan sekolah lainnya, mampir ke tempatku untuk mengisi bensin.

Ia menanyakan tentang masalah apa yang Aku alami. Dan Ia meminta no telp ku untuk memberikan kabar kepada sekolahku tentang hasil penyuluhan tadi, karena tadi ia lupa meminta no telp kepala sekolah. Ia juga meminta no telp kepala sekolahku juga.

Kemudian beberapa hari kemudian, ia memberi kabar bahwa ia akan mengunjungi sekolah kembali untuk memberikan hasil data penyuluhan kemarin.

Kami bertemu di sekolah, saat itu kami berbincang, dan dari situlah keakraban mulai terjalin. Dia sering bertanya kabar melalui pesan singkat.

Kami semakin akrab, dia berencana mengajakku makan. Dan Aku dengan senang hati menyetujuinya. Kami makan disebuah rumah makan kecil dekat pantai. Suasananya nyaman dan menenangkan. Ia bercerita tentang keluarganya.

Kedua orang tuanya bekerja di negeri orang, dan dia di rumah tinggal bersama kakak perempuannya yang sudah berkeluarga.


Senang mendengar Ia bercerita, semua diceritakan dengan jelas dan tanpa ditutup-tutupi.

Seiring berjalannya waktu kami merasakan ada sebuah perasaan. Perasaan menyenangkan saat berbicara satu sama lain.


Ia berencana menjemputku di sekolah. Saat itu Aku dibuat heboh dengan pertanyaan temanku tentang hubunganku dengan Doni. Mereka penasaran tentang hubungan kami. Namun Aku hanya tersenyum tanpa berkata apapun.

Aku dan Doni makan di tempat biasa. Dan ia dengan berani mengutarakan isi hatinya. Ia menyukaiku sejak awal berjumpa, dan ingin menjadikanku kekasihnya. Akupun hanya tersenyum malu.

Spoiler for :


Kemudian Ia bertanya tentang apa jawaban dari pertanyaannya tersebut.
Akupun dengan perlahan menjawab bahwa Aku menerimanya menjadi kekasihku. Dan kami menjadi pasangan kekasih.
Ia merupakan laki-laki yang baik, namun disisi lain Aku baru mengetahui kepribadiannya lebih dalam.

Mungkin karena keadaan ekonomi, Ia selalu meminta uang kepada orang tuanya untuk mencukupi kebutuhannya, bagiku awalnya mungkin tidak masalah. Toh orang tua bekerja untuk kebahagiaan anaknya.

Spoiler for :


Lambat laun Ia bercerita meminta kendaraan kepada orang tuanya dengan harga funtastic, Aku tidak membenarkannya, bagiku lebih baik uang tersebut digunakan untuk keperluan lain yang lebih membantu masa depannya.

Ia tidak pernah mendengarkanku. Aku berfikir, bagaimana kelak jika kami hidup bersama dengan pola pikir seperti itu?
Pikirku Aku akan merubah sedikit sikapnya. Namun, hal itu sepertinya mustahil, karena watak tidak akan dengan mudah dirubah.

Hari berganti, Ia mengajakku main ke rumah kakaknya yang juga menjadi tempat tinggal Doni.
Doni berkata kepada kakaknya untuk segera melamarku.
Kakaknya yang bernama Rita, dengan senang hati menyambutku. Dan Ia menawarkanku untuk berbisnis. Ia mengajakku berjualan aksesoris dengan modal yang dimiliki kak Rita. Aku cukup mengambil hasil jualnya saja. Awalnya Aku setuju, meski harga barangnya lumayan mahal sehingga terkadang Aku tidak bisa menaikkan harga jualnya lagi.

Setelah beberapa barang yang Aku jual laku, Aku menyetorkan barang dagangan sisanya ke kak Rita, namun semakin lama Aku kesulitan, Hasil yang Aku terima seolah tidak bisa Aku nikmati, karena harga barang sudah cukup tinggi.

Awalnya Aku hanya berpikir hal itu untuk membantu kak Rita saja. lama kelamaan Ia lebih sering meminta bantuanku tanpa memberikan apapun. Bukannya Aku pamrih, kadang permintaannya terlalu memaksa. Seolah memanfaatkan ketulusanku.

Spoiler for :


Dan Donipun seakan tidak terlalu memperdulikannya. Ia bahkan meminta uang kepada orang tuanya untuk mengajakku makan di tempat mahal. Aku menolaknya, Aku tidak bisa mempergunakan hakku seperti itu. Aku semakin mengenal sosok asli Doni.
Belum lagi saat ujian Nasional. Dengan mudahnya Doni menawarkanku kunci jawaban untuk Aku pergunakan sebagai bantuan murid-murid disekolahku. Aku jelas menolaknya. Hal ini merupakan kecurangan.

Ia kerap membolos kerja dan mempergunakan harta milik orang tuanya untuk bersenang-senang.

Aku berdoa kepada Tuhan, semoga Aku bisa menjalani kehidupan dengan baik. Dan mencari jalan keluar atas semua perilaku ini.

Orang tuakupun seakan mengerti dengan kondisiku, mereka tidak menyetujuiku untuk melanjutkan hubunganku dengan Doni. Mereka menganggap Doni tidak bisa bertanggung jawab atas keluarganya.

Akupun membulatkan hati untuk berpisah dengan Doni. Aku mengatakan bahwa hubungan ini harus di akhiri. Karena memang Aku merasa belum siap dalam menjalani hubungan ini dan tidak mendapatkan restu orang tuaku.

Spoiler for :


Ia seakan menolak dengan keputusanku tersebut, seminggu kemudian Ia membawa mobil ke rumahku. Berusaha berbincang dengan orang tuaku.

Dalam hatikupun berkata, "Apakah dengan iming-iming harta semua akan terpedaya? Apalagi dengan karakteristik Doni, Aku semakin tidak menyukainya."

Disisi lain orang tuaku berkata, "lebih baik berteman saja kedepan, toh anak saya masih muda. Kalau jodoh tak akan kemana."

Kemudian Doni memandangku, dan berharap semua kembali dengan baik.

Akupun mengatakan," Kita berteman saja dahulu, belum waktunya kita menjalin hubungan lebih serius lagi!" Ucapku saat itu.

Mungkin keputusan ini seakan bertepuk sebelah tangan, namun bagiku masa depanku adalah pilihanku. Aku tidak ingin menjadi orang yang tidak dapat membela diriku sendiri.

Sejak saat itu Doni berusaha mendekatiku. Dan Aku berusaha menjauhinya. Lama kelamaan hubungan kami merengang dan Ia tak lagi menghubungiku.


Sumber : Pengalaman pribadi
Sumber gambar :
Link
Link
Link
Link
Link
Link

ButetKerenAvatar border
abellacitraAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 22 lainnya memberi reputasi
23
776
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan