Tapi pernah ga sih, lagi berkunjung ke suatu tempat yang harusnya sesuai ekspetasi dengan pemandangan yang indah, sepi pengunjung, bersih dari sampah. Akhirnya harus merelakan realita yang menyakitkan, atau apalagi kalo

Akhirnya, ane bersama yang lainnya coba riset mengenai gunung, jalur, data, cuaca saat pendakian nanti. 

Kalau boleh jujur, manusia itu egois banget. Mereka pergi ke suatu tempat, yang sepi, sunyi, pergi lalu meninggalkan apa yang mereka gunakan. Apa mereka berpikir, bakalan ada yang ngambilin sampah mereka? Bayangin, kalo setiap pendaki berpikiran seperti itu. Bakalan jadi apa gunung tersebut. Gunung sampah?

Nah, masuk ke konsep zero waste. Emang sih, engga bakalan ada sesuatu yang zero waste. Tapi seenggaknya kita bisa lho meminimalisirnya. Kita bisa meminalisir sampah yang bakal kita produksi.

Contohnya gimana?
Misalnya, kalo biasa bawa minum botol yang sekali pakai sekarang diganti jadi bawa botol tumbler. Ane sendiri bawa botol tumbler, meskipun jadi sedikit lebih berat karena volume nya yang beda2 juga 
Tapi kalo temen2 ane yang lain, ada yang bawa water bladder. Bisa nampung air 1-2L dan ga makan tempat kaya botol tumbler. 





Ga perlu ikut-ikutan komunitas, UKM, atau apapun itu yang beratasnamakan pencinta alam untuk bergerak untuk alam. Sebagai individu saja kalau memang kita mempunyai niatan yang baik, jalankan saja. Karena kalau bukan dari kita mulai, siapa lagi?
Sampai kapan alam kita harus terus-terusan kotor dan jorok dipenuhi dengan sampah?
Tapi, kita juga bukan tukang pembersih sampah yang harus selalu membersihkan sampai disetiap gunung yang ada. Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran dari masyarakat serta pendaki adalah hal yang paling penting.