AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Unboxing Paket Bantuan, Antara Syukur dan Ingkar



Mendengar kata Unboxing, barangkali kita langsung membayangkan sebuah video review sebuah produk gajet baru, yang baru sampai ke tangan reviewer, dan masih terbungkus rapi. Lalu mulutnya mulai 'berceloteh' sambil tangannya mengoyak bungkusan paket itu, dan mengomentari apa saja yang ditemukan di dalamnya.

Pada umumnya, dalam unboxing itu, reviewer lebih banyak memuji kelebihan barang yang diterimanya, yang telah dibelinya dengan uangnya sendiri (kecuali produk endorse). emoticon-Big Grin

Reviewer terlihat begitu bangga, semangat dan bersyukur memiliki benda itu, meski harus mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkannya, yang mungkin dia hanya berharap akan mendapat royalti adsense dari video yang dibuatnya itu.

Karena itu, rasanya sangat ironis jika ada orang yang melakukan unboxing paket gratis yang diberikan kepadanya, sambil ngomel-ngomel disertai sumpah serapah, sebagai ungkapan ketidakpuasan.

Seperti akun Facebook Elika Ayu, tanpa rasa sungkan mereview isi paket bantuan yang diterimanya beserta fotonya dengan caption:

"Pemprov DKI hari ini, 1. Beras 5kg, 2. Minyak sayur 1ltr, 3. Sarden 2 kaleng, 4. Sabun mandi 2 buah, 5. Biskuit 2 bungkus, 6. Masker 2 lembar."



Selanjutnya ia menuliskan ketidakpuasannya dengan isi paket tersebut:

"Gak salah nih bantuan Pemprov Jakarta hanya sebatas ini. Jangankan 1 bulan, 1 minggu juga sudah habisss. Nies nies, kemanain tuch duit yang sekian banyak itu."

Selain itu, baru-baru ini juga beredar video unboxing paket bantuan gubernur DKI, yang intinya hampir sama dengan postingan akun Elika Ayu di atas, ditambah lagi dengan kata-kata: "Anies aja yang dipotong, dikarungin."

Ane tak habis pikir, mengapa ada saja orang yang seolah tidak bersyukur diberi bantuan, meski bantuan itu mungkin tidak sesuai ekspektasinya.

Harusnya paket bantuan itu tak perlu diunboxing, sebab isinya sudah jelas seperti yang dipaparkan pihak pemprov DKI, yaitu beras 5kg, minyak goreng 0,9-1 liter, sarden, sabun, biskuit dan masker. Kenyataannya, isi paket itu memang sesuai seperti itu.

Hanya saja dalam 'review' itu, yang mereka permasalahkan adalah nilai isi paket tersebut. Mereka menghitung nilai paket tersebut tidak sampai Rp.150.000,- seperti estimasi nilai yang disebutkan oleh pihak pemprov.

Barangkali untuk ke depannya, setiap ada paket bantuan, pihak pemberi tak perlu lagi menyebut nilai atau angka. Sebab dengan adanya angka tersebut, masyarakat akan mengkalkulasi kesesuaian jumlahnya. Berikan paketnya saja tanpa disebutkan nilainya, sehingga meminimaliser celah celaan bagi orang-orang yang kurang puas (kalau tak ingin disebut ingkar) terhadap paket pemberian itu.

Pemerintah jadi serba salah dan serba repot, meski itu sudah menjadi risiko jabatan. Namun jangan sampai pemerintah tak bisa berbuat apa-apa lagi, sebab kalau bertindak begini akan diprotes oleh kelompok A, kalau berbuat begitu dihujat oleh kelompok B.

Syukurilah apa yang bisa diberikan pemerintah, sebab mengingkari pemberian, bisa saja hal itu menyebabkan ditariknya paket berikutnya yang akan diberikan.(*)
****
Opini pribadi. Ref 1, Ref 2, Ref 3.
Diubah oleh Aboeyy 16-04-2020 10:38
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.6K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan