Tempat pemakaman umum desa Suka Jaya, nampak papan bertuliskan nama kuburan yang sudah usang tua di pinggir jalan pojok desa.
Di sana ada kuburan dengan kayu-kayu nisan yang sudah mulai miring, memperlihatkan usia makam yang sudah lama dan kuno.

Jika mendengar dari cerita warga desa, memang makam ini telah ada sejak awal desa ini di buka pada tahun 1970 an. Namun karena tempat pemakaman ini angker dan banyak makam orang yang tidak dikenal, maka pemakaman ini pun ditinggalkan. Tidak lagi digunakan untuk memakamkan warga desa yang meninggal. Kini tempat pemakaman yang baru terletak di tempat yang lebih layak dan dirawat, sangat berbeda dengan keadaan TPU Pojok kampung ini!

Kisah mistis dan horror pun tidak dapat terlepas dari makam Pojok Kampung, karena memang banyak sekali orang yang mengalami hal-hal ganjil, atau dikerjai oleh penghuni ghaib makam saat melintasi pemakaman tua ini.

Para warga pernah mengalami sendiri kejadian aneh dan sangat menakutkan, bertemu dengan hantu tanpa kepala yang duduk di pagar pembatas kuburan dan jalan.

Seperti ini kisah lengkapnya!

Kejadian ini terjadi tepatnya pada malam jum'at kliwon di bulan suro tahun 1985, Pak Jono selaku Poldes atau Polisi desa malam itu bertugas untuk berkeliling desa patroli menjaga keamanan.
Dia ditemani sama Hafiz, salah satu pemuda desa yang suka sekali main kartu poker, Hafiz mau menemani keliling desa karena Pak Jono menjanjikan sepulang dari patroli dia mau mengajak Hafiz main gaple.

Mereka berdua berkeliling desa pukul 11 malam, dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak ditemani lampu senter sebagai penerang jalan.

Desa Suka adalah desa yang masih memegang teguh adat dan kepercayaan, mereka mempercayai jika malam jum'at keliwon adalah malam jumat yang seram dan penuh dengan kisah horror, malam di mana spesial para setan gentayangan berkeliaran untuk datang menyapa manusia.
Tidak jarang kejailan mereka juga sering ditampakan kepada para warga yang berkeliaran di malam jum'at keliwon.

Namun karena tugas yang diemban, terpaksa Pak Jono harus tetap bekerja untuk patroli keliling kampung, ditemani si Hafiz penjudi berat yang memanfaatkan segala waktu yang ada hanya untuk main dan berjudi.

Mereka pun memutuskan untuk tidur di rumah Pak RT malam itu untuk pulang mereka akan pulang esok hari saat matahari sudah terbit.
Karena tidak berani pulang malam ini terlalu beresiko jika dipaksakan.

Cerita hantu tanpa kepala ini ternyata sudah lama ada, namun Pak Jono dan Hafiz baru kali ini melihat secara nyata. Karena angkernya makam pojok kampung hingga kisahnya tetap diceritakan turun temurun, sejak dulu sampai sekarang.

Menurut beberapa orang yang telah melihat langsung penampakan Bagong, hantu Bagong tanpa kepala ini hendak menuntut balas atas kematiannya yang tidak wajar.
Dia mati saat tertangkap saat maling ayam, dan dihakimi warga sampai dipotong kepalanya dan dimakamkan di kuburan pojok kampung.

Dulu pernah ada seorang dukun yang mencoba untuk menghentikan teror Bagong, namun ternyata dukun tersebut tidak mampu melawannya malah mati menjadi korban keganasan Bagong.