tyaitugueAvatar border
TS
tyaitugue
Rumah Temanku


================

Rumah tinggal harusnya menjadi tempat yang sangat nyaman bagi penghuninya. Tetapi tidak dengan rumah temanku,setidaknya itu yang kurasakan,ketika aku tinggal sementara dirumah tersebut.
Banyak kejadian aneh dan diluar nalar bagiku,sangat mencekam dan tidak nyaman.
Ini kisahku....

================



Februari 2009

"Hoiii Nik...bengong aja lu, ngape? ada yang ngajak kenalan lagi kah?" Tanya Pras padaku.

"Hmm...Pras, sebenernya gua ga nyaman tinggal di rumah si Alya, gue ga pernah bisa tidur nyenyak." Cicitku dengan wajah suram.

Aku Nika Sulistya, seorang kasir salah satu toko retail yang terletak di sudut kabupaten Bekasi. Tak ada yang istimewa dariku, cewek 20 tahun, kurus dan penakut.
Kisah ini bermula ketika aku bekerja jauh dari rumah, dan diharuskan ngekost karna waktu yang tidak memungkinkan untuk pulang pergi.
Tempat yang sedikit pelosok, asri dan angkutan umum yang sangat terbatas.

Hari itu jadwalku shift siang, masuk jam 3 sore dan pulang jam 11 malam.
'Al ga usah jemput gue ya, gue biar dianter Pras aja kerumah lu.' Bunyi pesan singkatku ke Alya.

'Oke Nik, tapi jangan lewat gang yang kemaren yak, lewat jalan yang sebelah toko kelontong aja..bahaya kalo lewat gang!' Balasan dari Alya.

Hmm..okelah, entah apa yang dimaksud bahaya oleh Alya.
Aku meminta Pras untuk mengantarku, sebenarnya aku ingin tidur di salah satu kamar dibelakang toko yang diperuntukan pramuniaga yang tidak pulang, tapi ternyata semua pramuniaga yang berjumlah 3 orang tidak pulang.
Ketika dijalan arah rumah Alya, tiba-tiba bulu kudukku meremang,dan merasa ada yang tidak beres denganku, entah apa itu.
"Nik.. jangan kosong ya, banyakin istighfar atau zikir atau kalo mau mikirin gue juga boleh, asal jangan kosong selama lu disini!" Tiba-tiba Pras membuka percakapan
"Hahhh..maksut lu? kosong pikiran? emang kenapa dah? lagian ngapain juga ngosongin pikiran kalo emang dipikiran gue selalu ada yang masuk!" Jawabku

"Pokoknya, gue minta lu banyak-banyak deh zikir sama istighfar, gue sih cuma bilangin aja.. besok gue ceritain lebih jelas, dah sana masuk, gue liatin sampe lu tutup pintu."

"Okeh...makasih jo...titidijah lu, bae-bae kesandung!" Jawabku asal

'Klek..klek..' pintu sudah terbuka dan aku segera masuk,ternyata ada yang belum tidur,sepertinya sepupunyanya Alya, karna ketika aku membuka pintu dan memberi salam dia tidak menyahut sama sekali. Tapi kenapa baju dan penampilannya berantakan sekali? Ahh masa bodoh, bukan urusanku!
Segera aku masuk kamar, ganti baju dan bersih-bersih ke kamar mandi. Untuk malam ini aku tidur tidak bersama Alya seperti biasanya, karna katanya ada saudaranya yang menginap. Yang tadi diruang TV mungkin..
Selesai semua ritual bersih-bersih,aku segera merebahkan diri di kamar sebelah kamar Alya.

Entah kenapa ada perasaan gamang ketika aku memasuki ruangan ini. Pengap dan lembab, seperti kamar yang tidak pernah ditempati, padahal Alya bilang ini kamar kakaknya yang hari ini sedang shift malam kerjanya.
Ketika aku posisi terlentang sambil memutar musik player di Hp ku menggunakan headset, terdengar sayup-sayup suara ayam yang sedang mengeram. Kumatikan musik player sambil menajamkan pendengaranku, benar ada suara ayam.
'Astaghfirullah...YaAllah,bukankah kalau ada suara ayam seperti itu tengah malam ada pertanda kehadiran makhluk gaib?YaAllah itu apa?mamaaa...Nika takut.' batinku..
Aku mencoba memejamkan mata,semakin kucoba memejamkan mata,entah mengapa suara tersebut semakin terasa sangat dekat.
Aku terjaga,membuka mata, dan...
'Subhanallah...sebuah bayangan besar,entah bayangan apa itu?' tanya hatiku

Spoiler for ilustrasi bayangan hitam:


Aku mencoba untuk teriak, tetapi suaraku seakan terhenti di tenggorokkan. Keringat semakin membanjiri tubuh kurusku.
Segala do'a, zikir, Bismillah bahkan ayat-ayat suci yang biasanya kuhapal diluar kepala seakan sulit kurapalkan.
Sampai akhirnya bisa dan aku bisa bernafas lega setelah bacaan Ta'awuz kurapalkan.
Entah apa yang terjadi barusan..
Aku membalik bantal dan merubah posisi tidurku.

Kuputar murotal yang kusimpan di memori hpku. Sesaat mataku berpaling ke jendela kamar ini, lamat-lamat kuperhatikan gorden yang tersibak sedikit.
'Ahh..aku tutup saja!'

'Allahuakbar'
Aku melihat samar, seorang wanita berambut panjang dan berantakan. Pakaiannya pun putih dekil dan kotor,buru-buru kurapatkan gorden dan aku lemas seketika.
Kuminum air putih botolan di meja kecil samping dipan ini.
Spoiler for gambar ilustrasi hantu wanita:


Kucoba tarik nafas, berdoa dan mencoba memejamkan mata. Perlahan aku mulai memasuki alam tidurku, tiba-tiba aku merasakan sesak, bagai tertindih benda atau apapun yang amat sangat berat.
Kucoba teriak sekencang mungkin, namun tak ada suara yang keluar dariku.
'Astagh..fi..ru..llah...Allah..hu..Akbar...Biss..mi..Llah.' terus kurapal semua yang kubisa, perlahan nafasku mulai normal. Akan tetapi..
'YaAllah...apa lagi itu?'
Sesosok wanita berbusana lusuh itu berada didepan jendela yang entah kenapa gordennya tersibak lagi. Keringat mulai membanjiri seluruh tubuhku.
Kucoba turun dari tempat tidurku dan membuka pintu, sulit, tak terbuka...
'YaAllah kenapa lagi ini? tolong hamba yaAllah.' racauku..
Kuberanikan diri menutup gorden, dan segera berbaring. Memutar murotal lebih keras, dan bersembunyi dibalik selimut. Setelahnya aku mulai tertidur.

'Allahuakbar...Allahuakbar...' lamat-lamat kudengar suara adzan subuh menggema..
Akhirnya pagi tiba, bergegas kulaksanakan kewajibanku untuk sholat subuh.
Pagi ini begitu cerah, tapi tidak dengan diriku.
Hari ini aku masuk siang lagi, tapi tetap ke toko pada pagi hari, karna agak sungkan dirumah Alya tanpa ada Alya dirumah.

"Nik...kenapa tuh muka? kusut amat, mata lu juga sayu bgt. Makanya jangan pacaran mulu sampe pagi, ga panas apa tuh kuping? Telponan sampe budeg." Tanya Dillah salah satu pramu lawan shift ku

" Telponan palalu pitak! Semaleman gue ga tidur, ada yang 'ngajak main'." Jawabku dengan memeragakan tanda kutip

" Nik...semalem lu kenapa dikamar? berisik bgt gedebukan, gue ketok pintu kamar lu, tapi lu ga jawab, gue coba buka tapi ga bisa. Emang lu kunci?" Tanya Alya

" YaAllah Al kenapa ga lu dobrak aja, gue semaleman ketakutan..lu tau?gue digangguin sama penghuni pohon sebelah rumah lu, Al...lu piara ayam kah? semalem gue denger suara ayam lagi ngerem." Cicitku

" Ahh..mereka ngajak kenalan kali, what???lu denger suara ayam? Gue ga piara ayam Nik, mungkin halusinasi lu kali." Jawab Alya yang semakin membuatku bingung..

Aku mencukupkan tidurku yang terganggu semalam di kamar salah satu pramu yang tak terpakai pagi ini.
Aku bangun pukul 13.30 dan langsung melaksanakan kewajibanku sholat zuhur dan bergegas mandi, lanjut makan siang dan bersiap kerja.
Badanku terasa tak enak, mungkin masuk angin karna semalam terganggu.

"Nik kamu sakit? Udah ga usah beresin rak lotion, beresin rak permen sama coklat aja! Mumpung ga begitu rame." Perintah kepala tokoku sore itu.

"Iya pak, tapi aku mau maghriban dulu ya pak, tolong gantiin sebentar ya pak." Jawabku dan segera bergegas menuju kamar belakang untuk sholat.
Selama sholat aku merasa tak tenang, dan merasa ada yang mengikuti dibelakangku.
Selesai itu aku mulai membersihkan dan menata permen dan coklat dibagian meja kasir.
" Pak kok badanku ga enak banget ya pak? Pak kok aku lemes ya pak? Pak nafasku sesek banget.. Pak..." Racauku sebelum tak sadarkan diri
Aku merasa tubuhku melayang, ringan dan seperti terbang.

" Pras...badan gue ringan banget pras, pras gue terbang... Pras.." Racauku pada pras yang samar-samar kulihat sedang bicara disampingku, entah bicara apa..

" Nik...nyebut Nik...Astaghfirullah...Allahuakbar..terus Nik..." Perintah Pras sambil menepuk-nepuk pipiku.
Perlahan pandanganku jelas ketika mendengar ucapan Pras, aku bingung kenapa banyak sekali orang disekitarku. Aku kenapa?

"Alhamdulillah Nik..akhirnya lu sadar juga, udah gue bilang pikiran lu jangan kosong. Untung lu masih dibalikin ke sini,kalo ga wassalam lu!" Ucap Pras emosi

" Hahh..gue kenapa Pras?perasaan tadi gue lagi beresin permen sama coklat deh, trus badan gue ga enak nafas gue sesek, abis gitu ga tau deh." Jawabku

" YaAllah Nikaaaaa..... Lu tau kenapa nih kamar rame? Toko juga langsung tutup! Tadi lu teriak-teriak ga jelas, ngancam semua orang yang ngedeketin lu, ngacak-ngacak kamar gue juga, semua lu lempar sambil bilang 'enak banget jadi dia,badanya wangi, wajahnya manis, aku suka dibadan ini.. Jangan keluarin saya dari badan ini, saya suka dibadan ini'
Sampe akhirnya gue tangkep lu sama Pak Atno(kepala toko) gue gletakin di kasur, si emak meluk lu sambil bebacaan, gue pencet ujung kaki lu, sampe gue lu tendang." Jelas Pras

Aku tak bisa mencerna penjelasan Pras, bingung dengan keadaan seperti ini.

"Nika..sebaiknya malam ini kamu pulang dulu ya, diantar suami si emak (warga sekitar toko) sama Pras ya, saya takut nanti terjadi sesuatu." Perintah pak Atno kepadaku

" Iya pak, badan aku juga lemes banget. Takutnya nanti susah kalo perlu apa-apa, di toko ini kan ga ada ceweknya kalo malem." Jawabku

Akhirnya aku pulang diantar dengan Pras dan suami si emak menggunakan mobil. Selama perjalanan, perasaanku tak enak, merasa ada yang menggelayuti bagian belakang tubuhku, berat.

Semenjak kejadian itu, aku sakit dan sulit sembuh. Sudah ke klinik bahkan rumah sakit besar di daerahku. Tak ada diagnosa penyakit apapun, dokter pun bingung.
Tekanan darah normal, tak ada demam dan hasil cek darahpun bagus semua.

Aku resign dari pekerjaanku sebagai kasir, karna desakkan dari orang tuaku yang melihat keadaanku yang mengkhawatirkan.

Setelah 2 minggu calon suamiku mencoba meruqyah ku keseorang ustadz.
Ternyata, ada sesuatu yang menginginkanku..

Wallahualam..

Sampai hari ini, si 'wanita' itu masih membayangiku lewat mimpi dan beberapa kali kejadian aneh..

-End-

Spoiler for sumber:
Diubah oleh tyaitugue 20-03-2020 03:49
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 5 lainnya memberi reputasi
6
834
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan