Dua hari yang lalu, bertepatan dengan himbauan work from homedari pemerintah, cuitan seorang netizen, @/Yano, membuat utas tentang perkembangan virus corona di Itali dan bagaimana perilaku orang Itali dalam menyikapi pandemi ini. 


Kita juga tahu, Itali menjadi negara yang paling parah terkena dampak virus ini. Bahkan pemerintah  Tiongkok sendiri sampai mengirim tim medis khusus ke Itali guna menolong penanganan virus corona di sana. 



Dalam utasnya, Yano membagi perkembangan virus corona menjadi 6 stage. Berikut ini keenam stage tersebut: 





Jadi intinya di tahap pertama ini, orang Itali tahu ada virus yang bernama corona dan ada pasien positif di Itali juga. Tapi cuma itu doang, mereka masih santuy dan merasa sehat; nggak perlu masker dan tisu toilet (di Indonesia mungkin hand sanitizer ya). 





Tahap kedua, kasus yang positif corona mulai bertambah jumlahnya. Mulai berlaku nih zona merah dan karantina di satu atau dua kota—tempat pertama kasus corona ditemukan sama yang paling banyak terdeteksi. Ada yang meninggal juga, tapi orang tua. Jadilah warga Itali masih melakukan kegiatan sehari-hari mereka. 

Nggak ada yang harus dikhawatirkan.

Buat kaskuser yang merasa seperti ini juga, ada baiknya mulai sadar bahaya virus ini dan melakukan pencegahan, ya minimal cuci tangan pake sabun deh sama olahraga. Kalau bisa sih nggak sering keluar rumah dan ngumpul bareng banyak orang ya.






Di tahap ketiga, mulai makin banyak korban. 25% dari negara Itali statusnya udah dikarantina. Sekolah sama universitas juga mulai diliburkan. Tapi tempat-tempat usaha kayak bar, kantor, restoran dan lain-lain belum ditutup. 

Pemerintah Itali sepertinya kecolongan karena surat keputusan mengenai hal ini sudah bocor duluan lewat beberapa media. Jadilah ada 10 ribu orang dari zona merah “mudik” ke rumahnya di bagian wilayah Itali yang lain. 

Indonesia sekarang, menurut saya sih udah sampai di tahap ketiga ini. Dan bodohnya lagi, banyak banyak banyak banget orang yang memanfaatkan himbauan diam di rumah dan menghindari keramaian buat liburan, jalan-jalan, hangout dan ada juga yang mudik! Plis semoga nggak banyak yang mudik. Bahaya banget ini kalau banyak yang mudik sih. 

Soalnya, di daerah kan nggak siap fasilitas kesehatannya buat cek-cek virus corona. Nanti kalau nggak kedeteksi malah jadi bikin kampung halamannya kena virus.






Di tahap keempat udah parah banget. Rumah sakit penuh sampai kekurangan tenaga medis saking banyaknya pasien. Bahkan dokter harus memilih pasien yang akan ditanganinya. Yang harapan hidupnya paling besar yang ditolong. 

Singkatnya: chaos alias k a c a u   b a l a u.






Gara-gara 10 ribu orang yang “mudik” tadi, seluruh wilayah Itali harus dikarantina pada tanggal 9 Maret. Ekonomi mulai lumpuh dan orang-orang juga nggak bisa keluar dari daerahnya. 

Ini paling bahaya dan potensi terjadi di Indonesia juga cukup besar. Apalagi kalau belum ada langkah signifikan dari pemerintah tentang penanganan virus corona. Bisa-bisa nanti puasa dan lebaran orang-orang nggak bisa mudik karena khawatir menularkan virusnya. 






Tahap terakhir, bisnis-bisnis mulai tutup kecuali supermarket dan apotik. Masyarakat disuruh diem di rumah, nggak boleh keluar. Kalau mau keluar harus punya sertifikat dulu. Kalau nggak pake sertifikat harus bayar 206 Euro atau Rp. 3.441.890. Yang positif juga terancam dipenjara karena pembunuhan.


Jangan sampai deh Indonesia nyampe ke tahap terakhir kayak di Itali. 


Yuk mulai dari sekarang jaga kondisi tubuh biar tetep fit, jaga kebersihan juga, jangan terlalu sering keluar rumah. Kalau pun harus tetap keluar rumah, ya balik lagi dijaga kondisinya ya. Banyak juga yang sembuh kok, tapi kalau nggak sadar bahaya yang bisa terjadi karena virus ini sejak dini juga nggak boleh. Ingat mencegah lebih baik daripada mengobati. 


Jangan lupa update terus informasi perkembangan korban dan daerah-daerah yang sudah ada laporan pasien positif corona. Buat jaga-jaga lah ya. 



Sumber