Dunia pekerja seks komersial atau disingkat PSK, tak pernah hilang dari hiruk pikuk seronoknya kehidupan.
Profesi PSK, memanglah bukan tindakan yang bisa di maklumi. Namun pekerjaan menjual jasa layanan seks ini, tetap masih saja ada. Baik yang terang terangan pada area lokalisasi atau tempat tertentu, maupun yang terselubung melalui berbagai modus, dimana mana masih ada.

Era modern dengan kecanggihan perangkat komunikasi dan fasilitas atau fitur yang ada, membuat pekerjaan terselubung yang berbau esek-esek ini, menjadi lebih beragam cara kerjanya. Aplikasi perpesanan dan sosial media, kini menjadi sarana yang populer dikalangan penjual jasa maupun pelanggan atau pencari jasa layanan kepuasan sesaat. Sudah menjadi ketentuan pasar, adanya psk karena adanya orang yang cari belaian cinta sesaat. Oleh karenanya, prostitusi ada, ini merupakan kesalahan bersama. Pengguna dan penjual jasa tentunya.

Berita penggerebekan psk online di sebuah 🏨 hotel yang berada di Sumatera barat beberapa Minggu yang lalu, masih ramai menjadi bahan perbincangan. Pro dan kontra seputar kejadian tersebut, melebar ke ranah perang pernyataan politik. Perang pengaruh dan saling serang berbagai kepentingan guna meraih simpati masyarakat.

Penggerebekan yang dilakukan dan disebarkan dalam sosial media, berbuntut panjang. Isu terbaru yang berkembang, mengisahkan kejadian tersebut sebagai trik jebakan untuk meningkatkan atau mengharumkan nama politisi. Dengan adanya penggerebekan, sang politisi mungkin saja berharap dapat kepercayaan dari masyarakat. Dalam hal seluk beluk prostitusi tentunya. Contohnya untuk penanggulangan dan pemberantasan. Mungkin saja begitulah tujuannya.

Kemungkinan lain, sang politisi memang tulus, ingin kampung halaman tanah kelahiran dirinya bersih dari bau bau perzinahan. Bau perzinahan tercium dan terdeteksi ada. Oleh karena itulah, sang politisi membuktikan, bahwa apa yang di perkirakan dirinya bukanlah sesuatu yang mengada ada. Hal tersebut terbukti dengan adanya drama operasi tangkap tangan seorang psk on-line, dalam kamar sebuah tempat singgah.

Kejadian penggerebekan ini menuai pro dan kontra banyak pihak dalam bersikap. Bagi yang bersikap pro, tentunya menganggap proses tersebut sebagai salah satu cara mengurangi praktek terselubung prostitusi online. Namun, sebagian pihak lagi menyayangkan hal tersebut. Kejadian tersebut walaupun membuktikan bahwa prostitusi di kota tersebut ada dan perlu diberantas, hanya saja tidak perlu di publikasikan. Begitulah tanggapan dari pihak yang kontra.

Namanya masuk ranah politik, tentu saja akan menyeret berbagai hal yang lain. Mulai dari dikaitkan dengan mencari popularitas menjelang pemilihan kepala daerah hingga serangan dari lawan politik wara wiri silih berganti. Ini seakan menjadikan drama penggerebekan psk ini, menjadi sebuah serial film yang dinantikan kelanjutannya oleh para penonton se Indonesia.

Terlepas dari drama panjang bak film seri yang belum diketahui pasti bagaimana kelanjutannya nanti, tentunya kita berharap, pemberantasan prostitusi bukan hanya menjadi drama tahunan. Asal ada kepentingan politik terjadi penggerebekan yang dramatis. Ini buang buang energi saja.

Trik penggerebekan yang dilakukan oleh politisi seperti ini, dengan melibatkan pihak terkait yang memiliki tanggung jawab untuk hal tersebut, mestinya memang digalakkan. Dengan adanya kegiatan penjaringan tersebut, modus prostitusi tentu akan bisa ditekan. Walaupun bila mau memberantas habis 100%, mungkin akan seperti mengeringkan lautan.

Modus serupa itu sudah terbukti ada oleh sang politisi. Ada baiknya, para pejabat setempat, pihak berwajib, lembaga masyarakat dan pihak terkait lainya saling bergandengan tangan, untuk pembersihan. Modus prostitusi online bisa dijaring satu persatu. Para pelakunya di berikan pengertian, pemahaman serta hukuman agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.

Persiapan berbagai kebutuhan untuk pencegahan dan penanggulangan tentunya sangat diperlukan. Harus di persiapkan apa saja yang harus dilakukan terhadap para pelakunya. Dari mulai di tangkap, lalu menjalani hukuman hingga usai mereka menjalani hukuman yang dijatuhkan.

Jika hanya sebatas grebek, tangkap dan publikasi, ini mungkin memang adalah sesuatu yang kurang elegan. Hanya menjadi tontonan saja. Seperti sebuah film drama yang kita tonton dan menjadi dagelan saja. Apalagi ditambah dengan bumbu pro kontra, saling serang pernyataan antara politisi, drama ini semakin terlihat begitu dramatis di tonton.

Apa saja yang harus dilakukan, para pemangku kepentingan dan pihak terkait tentunya sudah punya cara mengatasinya. Hanya saja, memang untuk membuat langkah yang berkelanjutan, hingga bisa menghasilkan langkah pencegahan tidaklah mudah. Apalagi modus serupa ini, bermuara pada soal materi. Soal uang. Prostitusi merupakan cara mudah mendulang rupiah, itulah yang membuat pelakunya selalu ada.

Prostitusi juga merupakan jalan mudah bagi para pengguna nya, untuk melampiaskan hasrat sesaat yang ada. Ini menjadi lingkaran setan yang terus berputar, mungkin hingga sampai akhir jaman.


Sebagai penutup opini kali ini, TS hanya berharap, semoga kejadian yang sudah terpublikasi bisa menjadi langkah awal untuk berbenah. Jika habis ini tak ada lagi langkah lanjutan yang elegan, maka drama beberapa waktu kebelakang yang sudah kita saksikan dalam berita, memanglah hanya sebatas sebuah utas film drama. Sebuah film drama yang bisa kita kasih judul " Politisi Ternama Vs PSK Cantik Jelita"....

Begitulah kira kira kira.....