- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kroscek Ulang Tulisanmu Agar Sama-Sama Enak


TS
RifanNazhif
Kroscek Ulang Tulisanmu Agar Sama-Sama Enak

Dokpri
Teramat sering di antara kita saat berbagi tulisan di media sosial, tidak menyimak lagi apakah yang dibagi itu bermanfaat, atau malahan membuat rugi. Salah satunya sebuah tulisan yang ada di sebuah group WA beberapa waktu lalu. Sepintas terlihat bermantaat. Tulisannya menyoroti kehebatan otak manusia yang otomatis bisa membaca kata meskipun urutan huruf dibuat bolak-balik. Asalkan huruf pertama dan terakhir itu huruf yang sebenarnya.
Tapi timbul masalah ketika tulisan tersebut diawali kata-kata demikan; “Ngetik salah tak usah koreksi”. Apa? Bagaimana bisa? Ini jelas membuat kepala kliyengan. Bagaimana mungkin tulisan banyak salah atau istilahnya typo itu tak usah dikoreksi? Apakah yang menulis atau yang meneruskan tulisan tersebut tak menyadari bahwa kroscek ulang sangat diperlukan?
1. Perkantoran
Mengetik salah itu sangat fatal bagi orang yang bekerja di kantor. Apalagi bila berkaitan dengan urusan lelang. Susunan huruf saja bisa membuat kehilangan uang puluhan milyar karena terkena diskualifikasi. Misalnya, satu perusahaan menuliskan angka 10.000.000.00,- untuk menuliskan 10 milyar. Biar pun perusahaan tersebut sebagai penawar terendah untuk sebuah pekerjaan, dia bisa gagal. Atau ada yang menawarkan harga pekerjaan dengan nilai terbilang yang typo ; selupuh miylar, kontan dia juga akan didiskualifikasi.
Belum lagi berhubungan penagihan. Misalnya, sebuah perusahaan kecil di pedalaman Sumatera akan menagihkan sebuah pekerjaan di kantor Jakarta. Tentu butuh biaya jutaan bila harus membawa berkas penagihan secara langsung atau hand carry. Bagaimana jika nilai terbilang dalam tagihan kebolak-balik, dan perusahaan di Jakarta menolak karena menganggapnyanya cacat nagih? Bisa saja siapa yang membuat tagihan tersebut akan diamuk habis-habisan oleh sang bos.
Begitu juga urusan surat-menyurat harus juga dilakukan kroscek ulang. Apabila terlalu banyak kata-kata yang terbolak-balik, maka yakinlah orang lain menganngap kondite perusahaan tersebut kurang baik.
2. Komunikasi
Mungkin yang menulis dan meneruskan tulisan tersebut dengan enteng mengatakan, bahwa tak perlu koreksi itu bukan untuk perkantoran, melainkan untuk urusan komunikasi, misalnya di media sosial. Padahal alasan tersebut tidak bisa diterima akal. Bagaimana sekiranya seorang anak mengirim WA kepada ibunya untuk membawa oleh-oleh dari kampung. Berhubung si anak segan melakukan krocek ulang, akhirnya yang tertulis ; “Bu, nanti bawakan oleh-oleh jambu, monyet.” Sebenarnya si anak meminta dibawakan buah jambu monyet. Tapi karena tak mau membaca ulang ketikan, tak sadar jarinya menekan koma sebelum monyet. Hahaha, kuwalat, kan? Belum lagi beragam kesalahpahaman lain karena malas kroscek ulang ketikan.
Otak manusia memang bisa membaca tulisan yang terbolak-balik. Maka selalu kroscek ulang ketikan sebelum dikirimkan. Apalagi kamu kerja di perkantoran. Meski sudah yakin ketikan kamu benar, sebaiknya tetaplah menyuruh orang lain mengoreksinya. Karena ketikan yang kita anggap benar, ternyata setelah di tangan orang lain, ditemukan banyak typo.
3. Karya Tulis
Kamu juga pasti ingin karya tulismu disukai pembaca, dibuktikan dengan banyaknya viewer. Tapi bila dalam karya tulis kamu banyak typo, mungkin itu tak akan membuatmu kehilangan viewer. Yang penting threadnya nonjok. Tapi bila di setiap tulisan kamu, terlalu banyak typo dan itu selalu berulang, maka lambat-laun pembaca kamu tak serius menikmati karya tulisanmu, meski jumlah viewer tetap aman.
Oke, mulai sekarang tetaplah kroscek setiap tulisan agar semua berjalan dengan lancar.
Diubah oleh RifanNazhif 13-01-2020 09:05






Bgssusanto88 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
439
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan