- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pulang Tenggo Salah Nggak Sih?


TS
powerpunk
Pulang Tenggo Salah Nggak Sih?


Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.


Hayo ngaku, siapa disini yang suka pulang tenggo, ngacung☝️. Kebiasaan pulang cepat, atau lebih dikenal dengan istilah tenggo, begitu "teng" langsung "go", bagi sebagian orang menjadi dilema. Disatu sisi ingin cepat pulang karena jam kerja memang telah selesai, tapi disisi lain ada rasa tak enak karena harus meninggalkan rekan kerja lain yang masih bekerja.


Lebih - lebih, kalau pimpinan juga belum pulang, mau pulang duluan kok rasanya takut bakal dapat predikat malas. Seolah ada aturan tak tertulis yang menyebut bahwa karyawan yang tenggo tidak punya loyalitas terhadap pekerjaan. Memang benar begitu? Sebagian besar orang memang akan beranggapan demikian, meski tak selamanya benar. Justru sebagian yang lain beranggapan bahwa pulang tepat waktu alias tenggo adalah salah satu penerapan disiplin di tempat kerja. Tentu bukan serta merta orang yang pulang cepat bisa kita anggap sebagai orang disiplin, tanpa diikuti dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Orang - orang yang biasa pulang cepat, biasanya bisa mengatur waktu kerjanya secara efektif dan efisien. Mereka punya manajemen waktu yang bagus, dapat mengatur proporsi waktunya sehingga pekerjaannya dapat selesai tepat waktu. Atau dengan kata lain, si tenggopunya produktifitas lebih baik ketimbang mereka yang pulang ngoyot. Sebagai seorang tenggo, mereka akan berusaha keras untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Biasanya mereka memiliki perencanaan kerja yang matang, punya to do list terhadap apa - apa yang harus diprioritaskan, dan pekerjaan yang dapat di kerjakan belakangan.


Mereka juga akan fokus tanpa terganggu dengan godaan bermain sosmed, yang justru akan mengganggu ritme dan rencana kerjanya. Oleh karenanya mereka sadar betul bahwa selama jam kerja adalah waktunya ia mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk bekerja. Mereka tidak akan membuang - buang waktu untuk sekedar ngerumpi atau hahahihi dengan rekan kerja. Meski, tidak menutup kemungkinan dalam menjalankan rencana kerja tersebut terkadang bakal ada saja gangguannya. Misalnya pekerjaan terganggu karena ada pekerjaan tambahan dari si bos, atau bisa juga karena fasilitas penunjang yang kita gunakan untuk bekerja mengalami gangguan. Tentu saja hal tersebut menjadi perkecualian.
Dengan menjadi karyawan tenggo, waktu kita juga tak habis hanya untuk bekerja saja. Kita masih punya waktu bersantai bersama keluarga dan menikmati waktu untuk melakukan kegiatan lain. Bukan tak mungkin kita juga bisa punya pekerjaan sampingan diluar pekerjaan utama kita. Tak ada lagi yang namanya pergi gelap pulang petang. Waktu istirahat yang cukup juga membuat kita fresh untuk memulai aktifitas pekerjaan keesokan harinya.
Pokoknya, pulang tenggo itu banyak membawa manfaat, baik buat diri kita maupun juga pekerjaan kita. Tentu saja, hal ini tak berlaku buat karyawan yang tak punya rasa tanggung jawab dan karyawan yang orientasinya hanya yang penting absen. Dia hanya tau "pokoknya saya bekerja dari jam sekian sampai jam sekian, pokoknya kalau jam pulang ya saya harus pulang, urusan pekerjaan selesai atau tidak belakangan". Kalau prinsip kerjanya seperti itu ya pulang tenggo bukan lagi jadi tolok ukur kedisipilinan, tapi justru mencerminkan kemalasan.


Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Om Google
Referensi : Opini Pribadi TS







sebelahblog dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan