Akhirnya nge-thread lagi setelah sekian lama 😁

Semuanya berawal dari pra-penelitian yang membawa pada kenangan zaman kids doeloe.



Singkong.
Sumber karbohidrat terbesar ketiga di Indonesia setelah beras dan jagung. Mudah tumbuhnya murah harganya. Cuma 2500/kg.

Sekarang, sudah banyak variasi olahan dari singkong. Kalau dulu hanya jadi tapai atau keripik, sekarang sudah diubah menjadi tepung bahkan dimodifikasi sedemikian rupa yang disebut dengan MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR). Mocaf ini bisa dijadikan alternatif tepung untuk olahan kue kering/basah dan roti.

Oke sekian dulu tentang singkongnya, kita balik ke judul.

Karena singkong sekilo, rusak kenangan sebelanga. *Halah ntah apa

Waktu ngupasin si singkong kemarin, gua jadi ingat kalau gua gak pernah diajarin cara ngupas singkong pas kecil. Gua belajar otodidak ngeliatin simbah waktu ngasih makan entok (sebangsa bebek)🐣

Fyi, ngupas singkong itu gak kaya ngupas apel atau kentang ya. Untuk mengupas kulit luar dan kulit arinya sekaligus, kita cukup menekan beberapa mm hingga terlihat batas kulit ari dengan daging singkong, lalu dikupas secara memutar.

Terlepas dari cara mengupas, flashback juga dulu pernah beberapa kali diajak ke kebun. Menanam singkong, panen singkong, cabai, dan kacang panjang. Kakek nenek gua yang mengajarkan Back To Nature sejak kecil. Gua jadi gak takut kotor, belajar berkebun, mainan sama cacing, POKOKNYA SERU BEGETE !

Ya walaupun banyak nyamuk ew

Zaman gua SD (now akoh 21 tahun), tanah mah masih luas buat berkebun. Beda banget sama sekarang yang udah beralih fungsi jadi pemukiman warga. Bahkan sebuah rumah belum tentu punya pekarangan dengan tanamannya.

Dulu gak ada mata pelajaran dengan tema Go Green turun ke lahan kaya sekarang yang di khususkan dalam kunjungan dsb. kalau dulu hanya teori yang dibiasakan seperti buang sampah pada tempatnya, dsb.

Well, dari sini gua bersyukur punya kakek nenek seorang petani. Walaupun orang tua gua bukan petani, tapi gua bisa tau cara dapat uang dengan kerja keras hasil berkebun. Gua juga belajar banyak olahan makanan dari bahan yang udah dipanen. Yang endessnya lagi, makan-makannya dong



Satu lagi, Jepang itu gak subur tanahnya, tapi maju pertaniannya. Indonesia seharusnya mampu bersaing di bidang pertaniannya, jadi kita juga mampu menekan angka impor hasil pertanian 😉
Caranya? Baca Quote.

Karena gua anak pangan, #SalamPangan !