- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cerita Gunung Baluran Yang Menakutkan


TS
mr.han3010
Cerita Gunung Baluran Yang Menakutkan
Quote:

Assalamualaikum
Gunung Baluran merupakan termasuk gunung yang tertinggi di kabupaten situbondo tempatnya di desa wonorejo kecamatan banyuputih kabupaten situbondo, gunung baluran ini memang kerap dikunjungi oleh orang asing seperti amerika dan orang china termasuk saya sendiri juga pada waktu itu saya bersama 5 teman saya ditambah 1 pendamping perjalanan saya pada waktu itu berkunjung ke baluran dengan tujuan untuk menaiki gunung baluran memang ada dan jarang sekali ada orang mau menaiki gunung baluran ini karena tidak ada dan hampir jarang ada yang mau menaiki gunung baluran ini saya bersama ke 5 teman saya diantara nama - nama teman saya adalah akil, fadli, wafi, daman dan ayong itulah teman - teman saya yang saya ajak untuk menaiki gunung baluran ini yang katanya banyak orang enggan untuk menaiki gunung baluran tersebut alasan mereka enggan untuk menaiki gunung baluran ini takut tersesat dan takut juga adanya penunggu gunung tersebut namun ketakutan itu tidak membuat saya bersama teman saya menggugurkan niat untuk mundur dan menggagalkan perjalanan ke hutan dan menaiki gunung baluran tersebut, saya bersama 6 teman saya jam 5 lewat setelah selesai subuh sudah berangkat darumah untuk menujuh ke gunung baluran menggunakan mobil pribadi teman saya sendiri, dalam perjalanan di dalam mobil saya sempat berbicara kepada ke 5 teman saya untuk memastikan mereka berani atau tidak menaiki gunung baluran tersebut.
Quote:
Quote:
Aku : "Kalian berani tidak naik gunung baluran?" Tanyaku kepada temanku.
Daman : "Kalau aku tidak berani tidak bakal ikut." Menjawab dengan lantang.
Akil : "Pasti berani akulah." Berbicara dengan penuh percaya diri.
Aku : "Yang lain gimana ini, pakli sama ayong berani tidak?" Tanyaku.
Pakli : "Saya berani juga." Jawabnya.
Ayong : "Ayo siapa yang takut, saya pasti berani gampang kalau cuman soal naik gunung, tidak perlu ditakuti!" Menjawab pertanyaanku dengan tegas sekali.
Daman : "Kalau aku tidak berani tidak bakal ikut." Menjawab dengan lantang.
Akil : "Pasti berani akulah." Berbicara dengan penuh percaya diri.
Aku : "Yang lain gimana ini, pakli sama ayong berani tidak?" Tanyaku.
Pakli : "Saya berani juga." Jawabnya.
Ayong : "Ayo siapa yang takut, saya pasti berani gampang kalau cuman soal naik gunung, tidak perlu ditakuti!" Menjawab pertanyaanku dengan tegas sekali.
Quote:
Setelah sayang menanyakan keberanian teman saya, ditengah perjalanan hutan baluran ada sesuatu yang gengganjal dan mengganggu kita semua, seperti ada mahluk halus yang mengikuti kita semua.
Quote:
Aku : "Kalian mencium bau wangi - wangian tidak?" Tanyaku kepada temanku.
Daman : "Iya saya merasakan bau wangi bunga melatih." Jawabnya daman.
Akil : "Iya aku sama juga, ada apa ya?" Akil bertanya dengan penuh heran.
Aku : "Woy kalian berdua dibelakang kok diam!" Tanyaku kepada kedua temanku pakli dengan ayong".
Pakli : "Udahlah mungkin hidupmu saja yang mencium bau wangi - wangian itu." Jawabnya pakli dengan tenang.
Ayong : "Tapi aku mencium juga dan saya merasa ada yang manggil - manggil aku terdengar jelas dari kuping kanan aku!" Menjawab dengan penuh kebingungan dan sedikit ketakutan."
Aku : "Sudahlah abaikan saja mungkin hanya dirasakan kita saja, jangan takut sama hantu." Jawabku dengan penuh percaya diri.
Daman : "Iya saya merasakan bau wangi bunga melatih." Jawabnya daman.
Akil : "Iya aku sama juga, ada apa ya?" Akil bertanya dengan penuh heran.
Aku : "Woy kalian berdua dibelakang kok diam!" Tanyaku kepada kedua temanku pakli dengan ayong".
Pakli : "Udahlah mungkin hidupmu saja yang mencium bau wangi - wangian itu." Jawabnya pakli dengan tenang.
Ayong : "Tapi aku mencium juga dan saya merasa ada yang manggil - manggil aku terdengar jelas dari kuping kanan aku!" Menjawab dengan penuh kebingungan dan sedikit ketakutan."
Aku : "Sudahlah abaikan saja mungkin hanya dirasakan kita saja, jangan takut sama hantu." Jawabku dengan penuh percaya diri.
Quote:
Kemudian setelah merasakan bau wangi - wangian sebelum sampai tempat tujuan saya untuk menaiki gunung sayapun melihat sosok hantu dipinggir jalan sedang melambaikan tangan seperti orang mau numpak.
Quote:
Aku : "Astagfirullah aku lihat hantu barusan!" Berbicara penuh dengan ketakutan."
Daman : "Dimana ada hantu?" Daman bertanya dengan wajah terkejut.
Akil : "Yang bener kamu?" Bertanya dengan rasa takut.
Aku : "Barusan aku lihat dipinggir jalan melambaikan tangannya kepada kita semua." Menjawab penuh ketakutan.
Daman : "Ayolah jangan nakut - nakutin!" Daman menjawab dengan rasa takut.
Akil : Mungkin hanya fikiranmu saja jadi kebayang - bayang hantu." Jawab akil dengan tenang."
Aku : "Tapi beneran saya lihat hantu barusan." Mempertegas apa yang saya lihat tadi.
Akil : "Udahlah fokus jalan terus jangan mikir yang macam - macam." Menjawab dengan santai.
Daman : "Iya bener tenang aja." Jawabnya daman."
Aku : "Ya sudah kita fokus jalan lagi jangan mikir yang aneh - aneh lagi." Saya bersama temanpun meneruskan perjalanan menujuh ke gunung baluran.
Daman : "Dimana ada hantu?" Daman bertanya dengan wajah terkejut.
Akil : "Yang bener kamu?" Bertanya dengan rasa takut.
Aku : "Barusan aku lihat dipinggir jalan melambaikan tangannya kepada kita semua." Menjawab penuh ketakutan.
Daman : "Ayolah jangan nakut - nakutin!" Daman menjawab dengan rasa takut.
Akil : Mungkin hanya fikiranmu saja jadi kebayang - bayang hantu." Jawab akil dengan tenang."
Aku : "Tapi beneran saya lihat hantu barusan." Mempertegas apa yang saya lihat tadi.
Akil : "Udahlah fokus jalan terus jangan mikir yang macam - macam." Menjawab dengan santai.
Daman : "Iya bener tenang aja." Jawabnya daman."
Aku : "Ya sudah kita fokus jalan lagi jangan mikir yang aneh - aneh lagi." Saya bersama temanpun meneruskan perjalanan menujuh ke gunung baluran.
Quote:
Setelah saya melihat hantu dijalan kemudian saya tetap melanjutkan perjalanan dan tidak lama kemudian saya sampaikan ditempat gunung baluran saya bertemu seorang kakek - kakek yang sedang mencari rumput untuk sapinya.
Quote:
Kakek : "Mau kemana kamu nak?" Tanya kakek itu.
Aku : "Mau naik gunung kek, kakek mencari rumput untuk sapinya ya?" Tanyaku kepada kakek tua.
Kakek : "Iya nak, kakek saranin sebaiknya kamu jangan naik gunung ini nak!" Jawabnya sang kakek dengan serius.
Aku : "Kenapa kek?" Tanyaku penuh dengan rasa penasaran."
Kakek : "Didalam hutan sana banyak penunggunya nak, jangan sekali kali memberanikan diri untuk masuk ke dalam hutan dan menaiki gunung baluran ini!" Si kakek memperingati saya dengan tegas.
Aku : "Alah kek ancaman seperti apapun bakal saya lawan didalam hutan dan saat naiki gunung nanti!" Saya menjawab dengan percaya diri dan menghiraukan peringatan kakek itu.
Kakek : "Terserah kamu nak yang penting kakek sudah memperingati kamu." Kakek itu kemudian pergi meninggalkan saya dan teman - teman saya.
Aku : "Mau naik gunung kek, kakek mencari rumput untuk sapinya ya?" Tanyaku kepada kakek tua.
Kakek : "Iya nak, kakek saranin sebaiknya kamu jangan naik gunung ini nak!" Jawabnya sang kakek dengan serius.
Aku : "Kenapa kek?" Tanyaku penuh dengan rasa penasaran."
Kakek : "Didalam hutan sana banyak penunggunya nak, jangan sekali kali memberanikan diri untuk masuk ke dalam hutan dan menaiki gunung baluran ini!" Si kakek memperingati saya dengan tegas.
Aku : "Alah kek ancaman seperti apapun bakal saya lawan didalam hutan dan saat naiki gunung nanti!" Saya menjawab dengan percaya diri dan menghiraukan peringatan kakek itu.
Kakek : "Terserah kamu nak yang penting kakek sudah memperingati kamu." Kakek itu kemudian pergi meninggalkan saya dan teman - teman saya.
Quote:
Quote:
Setelah itu saya mendapat peringatan dari kakek tadi saya bersama teman - teman tetap memaksa untuk masuk kedalam hutan untuk menaiki gunung dan melanjutkan perjalanan kedalam hutannya dan sesampainya dipertengahan perjalan di hutan kita dikejutkan dengan sosok hantu berbaju putih lewat di depan kita dengan cepat.
Quote:
Aku : "Astagfirullah apaan itu lewat barusan!" Berbicara kepada teman - teman dengan rasa takut yang luar biasa.
Daman : "Hantu barusan itu! Daman menjawab dengan lantang.
Akil : "Iya benar." Akil ketakutan.
Pakli : "Saya lihat juga dengan jelas." Menjawab dengan mulut gemeteran.
Ayong : "Ihh serem sekali, ayo pulang aja!" Menjawab dengan rasa takut yang luar biasa.
Aku : "Jangan sampai ada yang pulang kita tetap harus melewati hutan ini dan menaiki gunung baluran!" Saya menjawab dengan penuh keyakinan.
Daman : "Hantu barusan itu! Daman menjawab dengan lantang.
Akil : "Iya benar." Akil ketakutan.
Pakli : "Saya lihat juga dengan jelas." Menjawab dengan mulut gemeteran.
Ayong : "Ihh serem sekali, ayo pulang aja!" Menjawab dengan rasa takut yang luar biasa.
Aku : "Jangan sampai ada yang pulang kita tetap harus melewati hutan ini dan menaiki gunung baluran!" Saya menjawab dengan penuh keyakinan.
Quote:
Setelah kita semua ditakuti oleh hantu kemudian saya bersama teman - teman melanjutkan
perjalanan dan singkat cerita saja akhirnya sayapun melewati hutan yang seram ini setelah itu saya bersama teman - teman menaiki gunung baluran setelah hampir sampai dipuncak ada sosok hantu lagi menanpakkan diri dari kejauhan.
perjalanan dan singkat cerita saja akhirnya sayapun melewati hutan yang seram ini setelah itu saya bersama teman - teman menaiki gunung baluran setelah hampir sampai dipuncak ada sosok hantu lagi menanpakkan diri dari kejauhan.
Quote:
Aku : "Ye allah itu hantunya!" Menunjuk hantunya sambil ketakutan.
Daman : "Iya itu hantunya, ayo pulang saja disini seram sekali." Menjawab penuh dengan ketakutan.
Daman : "Iya itu hantunya, ayo pulang saja disini seram sekali." Menjawab penuh dengan ketakutan.
Quote:
Setelah melihat hantu tersebut tiba - tiba ketiga teman saya kerasukan jin penunggu gunung baluran yang saya naiki ini.
Quote:
Daman : "Teman ketiga kita kerasukan giman ini?" Bertanya dengan rasa takut.
Aku : "Tidak tahu saya ini harus bagaimana!" Saya menjawab dengan rasa takut kegemeteran.
Aku : "Tidak tahu saya ini harus bagaimana!" Saya menjawab dengan rasa takut kegemeteran.
Quote:
Dari jarak jauh hantu yang menampakkan diri tetap berdiri melihat saya dan teman saya.
Quote:
Daman : Kamu sih tadi sombong sekali sok berani mau masuk ke hutan dan naiki gunung ini padahal sudah diperingati masih saja maksa kamu!" Berkata kasar kepadaku.
Aku : "Kok malah nyalihin saya kamu, kamu mau ngajak ribut disini, ayo kalau mau ribut!" Saya menjawab dengan hati penuh amarah.
Daman : "Egois sekali kam, temannya kesurupan bukannya dibantu malah ngajak tengkar!" Menjawab dengan nyaring dan lantang.
Aku : "Ya saya harus gimana tidak tahu caranya untuk mengeluarkan jin itu dari tubuhnya." Sayapun menjawab dengan kebingungan.
Aku : "Kok malah nyalihin saya kamu, kamu mau ngajak ribut disini, ayo kalau mau ribut!" Saya menjawab dengan hati penuh amarah.
Daman : "Egois sekali kam, temannya kesurupan bukannya dibantu malah ngajak tengkar!" Menjawab dengan nyaring dan lantang.
Aku : "Ya saya harus gimana tidak tahu caranya untuk mengeluarkan jin itu dari tubuhnya." Sayapun menjawab dengan kebingungan.
Quote:
Kemudian daman teman saya berusaha menyadarkan ketiga teman saya dengan membaca ayat qursi, setelah itu jin yang merasuki teman saya yang namanya akil berdialog kepada daman teman saya memperingati kita semua untuk pulang.
Quote:
Jin : "Hey kamu semua, jaga bicaramu jangan sekali - kali menantang kami bangsa jin, saya disini sebagai ketua penunggu gunung baluran disini saya bisa membuat kamu semua mati disini!" Jin itu menjawab sambil melotot kearah mataku.
Daman : "Maafkan kita bangsa jin kita khilaf karena sudah memaksa untuk tetap menaiki gunung baluran ini." Daman menjawab dengan lembut.
Aku : "Saya minta maaf juga sudah menantang kalian." Menjawab dengan rasa takut yang berlebihan.
Jin : "Jangan memaksa untuk naik keatas lagi, jika kamu tidak menuruti apa kata perkataanku kamu akan celaka, kami bangsa jin akan membunuhmu dengan perlahan lahan, kita disini merasa tertantang karena ucapan sombongmu itu!" Jin itu berkata dengan lantang sekali.
Daman : "Maafkan kita bangsa jin kita khilaf karena sudah memaksa untuk tetap menaiki gunung baluran ini." Daman menjawab dengan lembut.
Aku : "Saya minta maaf juga sudah menantang kalian." Menjawab dengan rasa takut yang berlebihan.
Jin : "Jangan memaksa untuk naik keatas lagi, jika kamu tidak menuruti apa kata perkataanku kamu akan celaka, kami bangsa jin akan membunuhmu dengan perlahan lahan, kita disini merasa tertantang karena ucapan sombongmu itu!" Jin itu berkata dengan lantang sekali.
Quote:
Setelah jin itu memperingati kami semua jin itu keluar dari tubuh temanku yang bertiga itu dan teman saya sadar kembali.
Quote:
Aku : "Alhamdulillah kalian bertiga sudah sadar." Berbicara dengan rasa senang.
Pakli : "Baju saya kok kotor kenapa aku?" Tanya pakli.
Pakli : "Baju saya kok kotor kenapa aku?" Tanya pakli.
Quote:
Temanku bertiga tidak sadar kalau dirinya kerasukan bangsa jin dan aku mencoba menjelaskannya.
Quote:
Aku : "Kalian bertiga tari kerasukan jin." Jawabku dengan santai.
Akil : "Masak kita kesurupan sih?" Tanya balik akil.
Ayong : "Iya kok aku merasa biasa - biasa saja." Ayong menjawab dengan perasaan yang bingung.
Aku : "Iya benar kamu kerasukan, coba saja sama daman." Jawabku kepada mereka bertiga.
Daman : "Iya benar, untung kalian cepat sadar." Jawabnya daman dengan santai.
Aku : "Ayo kita pulang saja sebelum malam tiba, cukup sampai disini saja kita tidak boleh memaksa terus menaiki gunung ini, jika kita memaksa nyawa kita taruhannya, kita sudah diperingati oleh kakek tadi dibawah namun saya menghiraukan dan setelah terus memaksa ternyata benar gunung baluran ini memang ada jin penghuninya.
Daman : "Iya betul sekali." Jawabnya daman senang karena perjalan tidak diteruskan.
Akil : " Iya ayo pulang, aku takut." Menjawab dengan perasaan ketakutan.
Pakli : "Ya da." Jawabnya pakli dengan tubuh lemas.
Ayong : "Ya, mumpung matahari terbenam sebaiknya kita cepat - cepat turun kebawah." Menjawab dengan perasaan takut ingin segera turun dari gunung baluran ini.
Aku : "Ya sudah kita turun." Menjawab dengan perasaan takut namun berusaha tenang.
Akil : "Masak kita kesurupan sih?" Tanya balik akil.
Ayong : "Iya kok aku merasa biasa - biasa saja." Ayong menjawab dengan perasaan yang bingung.
Aku : "Iya benar kamu kerasukan, coba saja sama daman." Jawabku kepada mereka bertiga.
Daman : "Iya benar, untung kalian cepat sadar." Jawabnya daman dengan santai.
Aku : "Ayo kita pulang saja sebelum malam tiba, cukup sampai disini saja kita tidak boleh memaksa terus menaiki gunung ini, jika kita memaksa nyawa kita taruhannya, kita sudah diperingati oleh kakek tadi dibawah namun saya menghiraukan dan setelah terus memaksa ternyata benar gunung baluran ini memang ada jin penghuninya.
Daman : "Iya betul sekali." Jawabnya daman senang karena perjalan tidak diteruskan.
Akil : " Iya ayo pulang, aku takut." Menjawab dengan perasaan ketakutan.
Pakli : "Ya da." Jawabnya pakli dengan tubuh lemas.
Ayong : "Ya, mumpung matahari terbenam sebaiknya kita cepat - cepat turun kebawah." Menjawab dengan perasaan takut ingin segera turun dari gunung baluran ini.
Aku : "Ya sudah kita turun." Menjawab dengan perasaan takut namun berusaha tenang.
Quote:
Setelah turun semua alhamdulillah selamah turun dari gunung baluran sampai melewati hutan baluran ini tidak ada yang menggangu kita sampai ke mobil kita parkir tadi dan saya bersama teman saya bergegas pulang dan membatalkan pendakian ke gunung baluran.
Quote:
Aku : "Alhamdulillah telah sampai juga kebawah dengan selamat, ayo pulang sebelum petang tibah." Jawabku dengan perasaan senang sekali.
Daman : "Ayo." Jawabnya daman mengajak untuk pulang.
Akil : "Iya." Jawabnya sambil dengan wajah santai.
Pakli : "Iya, ayo." Menjawab dengan perasaan tetap gelisah.
Ayong : "Iya cepatan saya takut lama - lama disini." Menjawab dengan perasaan masih ada takutnya.
Aku : "Oke kita pulang." Jawabku dengan senang hati.
Daman : "Ayo." Jawabnya daman mengajak untuk pulang.
Akil : "Iya." Jawabnya sambil dengan wajah santai.
Pakli : "Iya, ayo." Menjawab dengan perasaan tetap gelisah.
Ayong : "Iya cepatan saya takut lama - lama disini." Menjawab dengan perasaan masih ada takutnya.
Aku : "Oke kita pulang." Jawabku dengan senang hati.
Quote:
Setelah semua teman saya masuk dalam mobil sayapun tanjap gas dan bergegas pulang dan keluar dari areah hutan baluran ini, bersyukur sekali saya bersama teman - teman saya masih selamat dari maut.
Quote:
Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita saya ini adalah menjaga ucapan lisan kita saat berada di daerah yang sunyi seperti hutan dan gunung karena sudah dipastikan gunung dan hutan itu akan ditempati mahluk gaib untuk itu kita tidak boleh sembarangan berbicara ditempat seperti hutan dan gunung, pada intinya kita tidak boleh sekali saja menantang bahsa gaib untuk datang kepada kita karena jika menantang mereka secara otomatis mereka akan terpancing dengan kata - kata kita nanti, ini akan menjadi pelajaran untuk saya sendiri terutama dan buat kalian juga yang suka mendaki gunung agar tidak sembarang berkata dan berucap untuk itu kita harus tetap menjaga sopan santu kita didaerah hutan ataupun dipegunungan ini semua demi keselamatan kita sendiri nanti saat perjalan menyusuri hutan dan menaiki pegunungan nah itulah pesan dan kesan saya mengenai cerita saya ini, semoga saja cerita dan pesan saya ini dapat diambil hikmahnya aammiinn.
Terimah Kasih
Sumber Berita : Cerita Pribadi






zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
984
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan