- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lawu, Keindahanmu Sejalan Dengan Misterimu!
TS
jonesforyou
Lawu, Keindahanmu Sejalan Dengan Misterimu!
Gambar
Quote:
“Tidakkkkk” disertai dengan keringat dingin mengalir dijidat saya, teriak saya sambil terbangun dari tidur kali itu, perasaan saya antara takut, cemas, dan khawatir. Malam itu berbeda dengan malam yang lainnya. Aku kira semuanya akan baik-baik saja dan mudah. Ternyata itu semua tidak seperti yang saya duga Malam itu masih terbayang di ingatanku, sesosok tinggi besar bewarna putih mengejar saya dan membuat saya takut dan menangis seperti anak kecil. Kenangan itu memberikan saya pelajaran, bahwasanya adat dan norma di suatu tempat harus kita hormati dan kita ikuti.
Kembali dengan perjalanan mendaki saya. Saya adalah satu mahasiswa di sebuah universitas di daerah Magelang. Saya yang baru semester 3 mencoba aktif di salah satu kegiatan UKM. UKM tersebut adalah Mapala. Setelah bergabung dengan Mapala, saya mencoba menaiki Gunung Lawu yang berada di yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, Ngawi dan Magetan. Gunung Lawu terkenal dengan keangkeran gunung nya. Tapi menurut persepsi saya semua gunung memiliki cerita mistis tersendiri dan saya antara percaya dan tidak tentang hal itu.
Sebelum menaiki Gunung Lawu, saya mencoba untuk mengajak kawan saya yang bareng ngekost dengan saya, dan mereka menolak. Menurut mereka Gunung Lawu pantang untuk didaki akhir – akhir ini, lagi pula semester 3 saja baru dimulai dan padatnya jadwal kuliah.
Saya mencoba menghubungi teman saya satu per satu, mengajak kawan mapala saya, dan mereka menolak dengan alasan yang sama. Dan saya ingat, bahwa ada satu teman perempuan saya yang bernama Nurul. Nurul bukan anak mapala, tapi dia aktif banget di lingkungan pegunungan.
“Malam nurul, nurul sibuk?” pesan yang saya kirimkan malam itu.
“Malam, tumben nih ngechat? Ada apa man?” jawab nurul.
“Gapapa, pengen ngajakin naik gunung doang. Sibuk kagak lu?”
“Udah lumayan sibuk man, udah dimulainya rapat-rapat si di organisasi. wow naik gunung lagi? Gunung apa man?”
“Kuliah rapat mulu -.- , Gunung Lawu. Yuks ah???”
“Gunung lawu ya, tapi kan gunung nya mistis man, emang kamu berani?”
“Berani lah, yuk besok jum’at agendakan hehe”
“Tapi aku takut man.. “
“Gapapa mah santai ada aku kan yang jagain kamu ehe”
“Ok deh man, aku izin ke orang tua ku dulu ya….” Jawab nurul dengan semangat.
Itulah pesan singkat rencana kami pergi ke Gunung Lawu. Setelah nurul mendapatkan izin dari orang tua nya, kami pun melakukan breafing tentang keberangkatan kami. Hari rabu kami berdua pergi membeli kebutuhan apa saja yang kami bawa naik keatas. Setelah semua persiapan matang, akhirnya kami menuju basecamp cemoro sewu yang berada di karang anyar. Setelah mengurus administrasi dan biaya parkir motor, kita melakukan doa bersama untuk memulai kegiatan kami. Pendakian kami mulai pada jum’at sore dan rencana kami akan balik ke magelang sabtu siang.
Semangat juang kami ber2 menuju puncak gunung lawu sangat membara, sepanjang perjalan pemandang tidak henti – hentinya memanjakan mata kami berdua. Sapaan dan canda tawa diantara pendaki yang lainnya membuat kami memiliki temen baru dan melupakan sebagian masalah tentang kehidupan. Ah.. aku kangen canda tawa itu.
Jalur pendakian cemoro sewu memiliki sebanyak 5 pos, dan kami berdua memutuskan untuk beristirahat dan mendirikan tenda di pos 3. Sepanjang perjalanan kami berdua tidak menemukan keanehan gunung ini. Tapi yang saya rasakan selama perjalanan, bahwa gunung ini memiliki suhu yang relatif dingin dibangin gunung – gunung lainnya.
Setelah beristirahat kami bersiap untuk summit ke puncak lawu pada hari sabtu subuh. Persiapan kali ini kita persiapkan dengan sangat lengkap dan terukur. Akhirnya beres, dan kami siap untuk menuju puncak lawu.
Sepanjang perjalanan puncak lawu, kami melewati beberapa bukit yang kami kira itu adalah puncaknya dan semua itu hanya fatamorgana. 4 jam perjalanan akhirnya kami sampai di warung mbok yem. Warung legendaris ini menjadi tempat persinggahan akhir sebelum summit ke puncak. Kami memutuskan untuk istirahat ketika turun dari puncak. 2 jam perjalanan susah payah yang kami tempuh, akhirnya gapura puncak tersebut terlihat. Akhirnya puncak sudah tiba, beristilahatlah kami sambil memakan snack kami yang kita bawa. Sebelum turun, di puncak lawu terdapat kalung buatan pendaki mungkin ya, saya sih tidak tau pada saat itu dan saat itu juga saya menggunakannya untuk berfoto – foto.
Sehabis itu, kami turun dan makan siang sebentar di warung mbok yem. Nasi uduk nya sangat lezat sekali. Di perjalan pulang kami melihat ada beberapa mata air buat masyarakat sekitar yang ditampung dan bertuliskan “Silahkan diambil, tapi jangan mengotori!”.
Sepanjang perjalanan puncak lawu, kami melewati beberapa bukit yang kami kira itu adalah puncaknya dan semua itu hanya fatamorgana. 4 jam perjalanan akhirnya kami sampai di warung mbok yem. Warung legendaris ini menjadi tempat persinggahan akhir sebelum summit ke puncak. Kami memutuskan untuk istirahat ketika turun dari puncak. 2 jam perjalanan susah payah yang kami tempuh, akhirnya gapura puncak tersebut terlihat. Akhirnya puncak sudah tiba, beristilahatlah kami sambil memakan snack kami yang kita bawa. Sebelum turun, di puncak lawu terdapat kalung buatan pendaki mungkin ya, saya sih tidak tau pada saat itu dan saat itu juga saya menggunakannya untuk berfoto – foto.
Sehabis itu, kami turun dan makan siang sebentar di warung mbok yem. Nasi uduk nya sangat lezat sekali. Di perjalan pulang kami melihat ada beberapa mata air buat masyarakat sekitar yang ditampung dan bertuliskan “Silahkan diambil, tapi jangan mengotori!”.
Saya yang sangat haus sekali mengambil minum itu dan karana keteledoran saya, saya sempat meludahi mata air sambil mengucapkan kata – kata yang tidak pantas. Dan pada saat itu saya cuek saja lalu melanjutkan perjalanan kembali menuju ke tenda buat istirahat. Sesampai di tenda kami berdua istirahat sampai ketiduran dengan nyenyak. Di dalam mimpi saya, saya didatangi oleh sesosok perempuan berbaju putih yang marah kepada saya, karena telah mengotori tempat tinggal mereka. Saya takut, dan mencoba diem saja terhadap nurul. Setelah itu kami turun dan membayangkan bahwa sesosok perempuan tersebut sedang mengejar kami selama kita turun. Dua hari berikutnya, sepertinya perempuan yang mendatangi saya selalu kembali di mimpi saya. Saya takut dan cemas sekali.
Dan akhirnya saya coba menceritakannya ke nurul. Nurul sebenarnya sudah tau bahwa saya telah mengotori dan memakai kalung yang ada di puncak dan mencoba memberitahu saya tapi saya tidak bergeming dengan peringatan itu. Akhirnya saya coba untuk lebih berhati – hati dalam bersikap ketika menaiki gunung lagi.
Pelajaran tersebut sangat beharga buat saya, dimana langit dijunjung di situ langit dipijak.
Terimakasih.
Diubah oleh jonesforyou 25-09-2019 12:42
zafinsyurga dan 6 lainnya memberi reputasi
7
370
Kutip
0
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan