Olahraga menjadi hal penting dalam hidup manusia. Dengan olahraga kita bisa menjaga tubuh tetap sehat hingga tua. Bahkan kita bisa mendapatkan hiburan dari olahraga. 

Di Indonesia, negara tempat tinggal kita, olahraga menyatukan perbedaan. Orang-orang mendukung atlet Indonesia dengan harapan mengharumkan nama bangsa. Sayangnya ada beberapa orang yang bodo amat dengan prestasi Indonesia, sehingga olahraga Indonesia justru selalu mengecewakan. 

Alih-alih memberikan prestasi, olahraga Indonesia malah membuat jengkel masyarakat. Sistem yang kacau, korupsi di mana-mana, ditunggangi kepentingan lain, organisasi-organisasi olahraga yang gak serius, pemerintah yang gak mendukung atlet, dan lain-lain. Semua itu berada di atas mimpi masyarakat karena segelintir orang dengan kekuasaan mengacaukannya. 

Pembinaan atlet yang gak maksimal membuat atlet Indonesia naik-turun performanya. Persoalan ekonomi pun gak jarang jadi variabel yang amat menentukan prestasi atlet. Jika hal ini terus berlanjut olahraga Indonesia gak akan kemana-mana. Jangan berharap bisa bersaing di tingkat internasional. 

Contoh nyatanya adalah sepakbola. Untuk tim nasional Usia remaja, sepakbola Indonesia bisa mengguncang dunia. Tapi kenapa tim nasional usia 23-an lebih justru melempem? Salah satu faktornya ya karena ekonomi tadi.

Atlet remaja hanya fokus untuk berlatih keras dan bermain sebaik mungkin tanpa memikirkan tentang uang dan "pemasukan" buat keluarga. Sebaliknya atlet usia 23-an sudah mulai terganggu dengan hal tersebut, akhirnya mereka kadang memasukan faktor ekonomi ke dalam pilihannya.

Jika negara lebih bisa memperhatikan hal ini, setidaknya atlet bisa fokus berlatih dan memberikan yang terbaik. Bukan hanya memberikan bonus tapi juga menjamin kehidupannya selama mereka mengabi. Tapi kembali lagi, seberapa serius negara memperhatikan hal ini?

Nanti saja bermimpi Indonesia bisa masuk piala dunia, menteri olahraganya saja korupsi. Ternyata menjadi menteri olahraga bukan untuk membuat olahraga Indonesia menjadi lebih baik. Tapi untuk menambah kekayaan dirinya sendiri.