rayiajaAvatar border
TS
rayiaja
Dibantu makhluk astral memperkuat tenda!


Pagi yang cerah, kebetulan hari ini aku libur ngampus.
Perkenalkan aku Darwin. Aku adalah seorang mahasiswa semester 4. Disebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah.

Ya, Aku memang kelahiran asli Jawa Tengah, orang tuaku bekerja disebuah Universitas yang ternama di Jawa Tengah. Mereka berdua seorang dosen. Tapi Aku tidak mau kuliah di kampus orang tuaku. Aku ingin mengambil kampus berbeda. Rasanya tidak nyaman jika harus berkutat di satu daerah. Lagi pula menurutku kampusku lumayan bagus juga.

Saat itu Aku sedang libur akhir semester, setelah bekerja keras memeras otak mengikuti ujian semester, akhirnya Aku bisa sedikit merefresing otakku.

Teman-teman mengajakku untuk camping di Gunung Sindoro yang lokasinya masih alami.
Tentu saja Aku mau mengikuti mereka.
Aku memang menyukai jiwa petualang.

Spoiler for :

Sumber

Saat kami mulai mendaki ke gunung. Kami diterpa badai angin. Tentunya kami merasa harus beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

Kami berangkat pukul 14.00 WIB. Dan sampai di pos kedua pukul 17.00 WIB.
setelah itu kami terkena badai angin dan beristirahat. Sekitar pukul 19.00WIB kami mendirikan tenda.

Angin masih sangat kuat berhembus, kami masuk kedalam tenda dan berdoa didalamnya.

Spoiler for :

Sumber

Dari luar tenda Aku memdengar suara ketukan patok tenda. Padahal saat itu kami sudah masuk kedalam tenda.
Oh mungkin teman kami di tenda sebelah yang memukul patok tenda. Suara patokannya terasa kencang dan berlangsung sekitar 5 menit.

Spoiler for :

Sumber

Pagi hari setelah kami bangun dan berencana melanjutkan perjalanan, kami terkejut karena ternyata kami berada disebelah tebing yang curam.

Kalau saja tenda kami rubuh mungkin tendanya bisa terhempas kedalam jurang.

Kamipun bertanya kepada teman sebelah yang bergegas merapikan tenda juga.
Kami menanyakan siapa yang semalam membetulkan tenda yang kami buat. Karena sejujurnya tenda kami memang dibuat agak terburu-buru mengingat badai angin yang begitu hebatnya.

"Rian, kamu semalam mematok paku tenda ya?". Ucapku kepada salah seorang kawan.

Namun si Rian hanya menggelengkan kepala. Dan kami juga bertanya kepada kawan kami yang lainnya. Ternyata merekapun sama-sama menjawab tidak mematok paku tenda.

Awalnya Aku pikir mereka hanya bercanda. Namun karena mereka berkata jujur hingga bersumpah. Disitulah kami merasa merinding.

"Lalu, siapa yang semalam mematok paku tenda kami?".

Karena kami merasa ada kejanggalan, akhirnya kamipun berencana turun dari gunung. Mengingat kejadian yang kami rasakan sudah tidak wajar.

Sesampainya di bawah gunung. Kamipun naik kendaraan bus mini milik salah seorang kawan kami.

Disana kamipun mulai bercerita tentang hal aneh yang kami rasakan semalam.
Mulai dari suara patokan tenda, hingga suara orang berdehem yang di dengar Siska. Kamipun baru menyadari bahwa semalam terdapat makhlus tak kasat mata yang sepertinya membantu kami.

Kalau saja tenda kami tidak di patok dengan kuat, mungkin saat itu kami bisa kehilangan tenda kami terhempas badai angin yang sangat kencang tersebut.

Pengalamam kami menaiki gunung Sindoro memang penuh misteri. Kamipun segera bergegas kembali ke rumah masing-masing.

Sekian ceritaku di gunung Sindoro, Jawa tengah.


Sumber: Ilustrasi Ts
anasabilaAvatar border
GrestaAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 3 lainnya memberi reputasi
4
308
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan