Hutan hujan Amazon adalah salah satu habitat alami paling mengesankan dan paling penting di dunia. Mencakup sebagian besar wilayah Amazon, hutan ini meliputi area 5,5 juta kilometer persegi dengan 60% dari luasnya berada di negara Brasil. Hutan yang luas ini telah lama mempesona umat manusia, termasuk penjelajah pertama yang diduga memberikan namanya. Wilayah Amazon ini telah dihuni terus menerus selama setidaknya 10.000 tahun, mungkin lebih. Penghuninya yang paling awal adalah orang-orang zaman batu, yang terdiri dari ratusan suku - suku kecil dan beberapa suku yang berjumlah puluhan ribu.


Pada tahun 1541 ekspedisi Spanyol dari Quito, yang dipimpin oleh Gonzalo Pizarro, kehabisan persediaan sambil menjelajahi bagian timur pegunungan Andes di tempat yang sekarang disebut Peru. Sepupu Pizarro yaitu Francisco de Orellana menawarkan diri untuk membawa 60 orang beserta perahu untuk melakukan ekspedisi dan mencari makanan. De Orellana mendayung perahu ke Rio Napo sampai melihat pertama kalinya Amazon di daerah dekat Iquitos, Peru dan melanjutkan ke hilir sungai Amazon.

Sepanjang perjalanan ekspedisinya dia mengalami banyak serangan oleh penduduk pribumi yang dilaporkan adalah prajurit perempuan, seperti kisah wanita Amazon dalam mitologi Yunani. Namun, tidak ada yang melakukan upaya serius untuk mengklaim wilayah yang luas ini, sampai Portugis membangun benteng di dekat muara sungai di Belém pada tahun 1616, dan mengirim Pedro Teixeira ke sungai Quito dan kembali antara tahun 1637 dan 1639. Selama abad ke-17 dan ke-18, kelompok petualang asal Portugis menjelajahi menembus lebih jauh ke dalam hutan hujan untuk mengejar emas dan budak pribumi, mencakup sejauh Rondonia masa kini, dan lembah sungai Guaporé dan Madeira.


Dipercaya secara luas bahwa Amazon mendapat namanya karena konflik antara penjelajah Spanyol Francisco de Orellana dengan suku asli Amazon, yang dikenal sebagai suku Tapuyas. Orellana adalah orang yang pertama berlayar menyusuri Sungai Amazon dari satu ujung ke ujung pada tahun 1540. Dia juga diingat karena menemukan kota Guayaquil yang sekarang menjadi sebuah kota di Ekuador. Orellana melakukan dua ekspedisi di hutan Amazon, pertama adalah ketika nama Amazon diucapkan, dan ekspedisi kedua yang merenggut nyawa Orellana.

Orellana terjebak dalam konflik dengan suku Tapuyas di mana diantara para pejuang mereka adalah perempuan dan laki-laki, dengan memakai rok rumput dan memiliki rambut panjang prajurit laki-laki pribumi sering disangka perempuan karena gaya mereka yang seperti layaknya pejuang perempuan. Setelah konflik inilah Orellana memikirkan nama Amazon yang berasal dari kisah pejuang wanita Amazon dari legenda Yunani kuno.  Dalam sebuah legenda pertempuran orang-orang Yunani melawan wanita Amazon yang sering digambarkan sebagai wanita cantik, berani, dan kuat dengan kekuatan besar. Kemungkinan besar para pejuang suku asli Brasil itu mengingatkan Orellana pada para pejuang wanita dari kisah-kisah Yunani kuno.

Ada juga pendapat bahwa kata Amazon sebenarnya berasal dari kata asli penduduk setempat. Sungai Amazon awalnya disebut sebagai Rio Santa Maria de La Mar Dulce oleh penjajah Spanyol pada tahun 1500-an. Mar Dulce yang berarti laut air tawar mungkin merujuk pada fakta bahwa sungai Amazon dipenuhi dengan air tawar yang begitu besar sehingga terlihat seperti laut. Namun, Sungai Amazon diyakini berasal dari kata asli dari bahasa Tupi atau Guarani.  Ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Portugis, kata itu menjadi amassona, yang berarti pemecah kapal, yang digunakan untuk menggambarkan sistem akar kuat yang juga rumit dari tanaman air setempat. Tetapi sebagian besar meyakini bahwa nama Amazon berasal dari Orellana dan keyakinannya bahwa suku Amazon lokal tampak seperti suku Amazon dalam legenda Yunani kuno.

Sumber 2