aaminroidaAvatar border
TS
aaminroida
Terkekangnya Ungkapan "Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri Cina"


Bicara pendidikan di Indonesia,
bicara regulasi yang berbeda-beda.
Namun tetap saja,
tujuan akhirnya adalah mencerdaskan bangsa.
Pandangan setiap orang pastilah berbeda,
pro dan kontra pastilah ada,
namun thread ini murni dari segi perspektif ana.


ā¬ā¬ā¬


Ingatkah ungkapan "Tuntutlah Ilmu sampai ke Negeri Cina" ? Ungkapan yang ngehits di jamannya. Bagaimana tidak, hal itu ibarat mantera penyemangat guru kepada muridnya.



Lalu sekarang? Bila ada seorang guru yang mengutip mantera tersebut, namun mendapat jawaban dari muridnya "kan ada sistem zonasi bu?" Ambyar sudah rencana sang guru berpetuah šŸ˜‚

Meski aku bukan seseorang yang mengerti betul mengenai kebijakan-kebijakan baru mengenai dunia pendidikan, setidaknya izinkan aku untuk berbagi pandangan mengenai sistem zonasi ini.

Sistem zonasi, dimana sebuah keharusan bagi calon peserta didik untuk mendaftar dan menempuh pendidikan di sekolah yang memiliki radius terdekat dari tempat tinggalnya.


Pastilah sebelum program ini diluncurkan, pemerintah sudah betul-betul menggodog baik buruknya suatu program bila akan dijalankan. Dan tentu saja, pemantauan selama pelaksanaan dan perbaikan dari adanya evaluasi rutin dilakukan.

Spoiler for penerus bangsa:


Sekali lagi, ingat! Ini hanya sebuah uneg-uneg kecil mengenai positif negatifnya sebuah "pembatasan" sekolah. Setuju atau tidaknya, kembali kepada pribadi masing-masing ya gan šŸ™

Nilai positifnya adalah:

1. Menyamaratakan titel sebuah sekolah. Tidak ada namanya labelisasi sekolah unggulan (RSBI atau SNI) dan sekolah biasa. Semua sama rata.

2. Bagi siswa sendiri adalah kemudahan akomodasi pulang pergi ke sekolah dikarenakan jarak rumah ke sekolah menjadi dekat.

Nilai minusnya adalah (sekali lagi ini hanya sebuah pandangan individu dan bukan hal yang serius-serius amat, jadi maaf bila bertentangan):

1. Reuni. Ya pastinya teman reuni kita nanti adalah tetangga sendiri, teman main sore kita tiap hari. Tidak ada namanya teman dari beberapa lini daerah. Pokoknya teman reuni kita ya teman seharian kita.

2. Pengalaman. Kalau kita hidup di sebuah desa, begitupun letak sekolahnya, pastinya kita tidak akan melihat kerlap kerlipnya sebuah kota. Tak ada namanya nongkrong di mall, tak ada nonton bioskop pulang sekolah. Yang kita lihat ya lingkungan keseharian kita.

3. Gebetan. (ini gak jelas banget sih ya šŸ˜‚) Karena teman sekolah adalah tetangga sendiri, jelas kita akan kesulitan buat dapat gebetan anak lain wilayah. Setidaknya minus ketiga ini dapat dipatahkan oleh adanya media sosial. Nggak hanya beda kecamatan kita bisa dapat, beda negara pun mudah. Iya nggak nih? šŸ˜‰

Quote:
0
339
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan