Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sekottkAvatar border
TS
sekottk
Sistem Zonasi Sekolah, Menurut Ane Oke Kok!



Hello, Selamat datang kembali di thread ane yang sederhana ini gansist!


Udah cukup lama nih ane kagak bikin thread yang rada serius bahasannya. Jadi kali ini kita bakalan coba membahas sesuatu yang agak serius ya gansist. Tenang, ini bukan bahas soal hubungan ente dan dia yang sudah mulai ga serius lagi, bukan kok. Kali ini ane pingin coba untuk membahas soal pendidikan di negara kita tercinta ini.

Kalo ngomongin soal sistem pendidikan yang ada, pastinya pembahasan kita akan sangat panjang dikali lebar ya gansist. Bakalan lama nih pastinya. Jadi coba deh kita persempit aja temanya ya. Dan kebetulan nih, beberapa waktu ini cukup ramai kan pembicaraan soal zonasi sekolah. Buat ente yang sudah punya anak, atau kemaren ikut nemenin adeknya buat daftar sekolah, pasti udah paham ya soal aturan baru ini.

Jadi zonasi sekolah itu seperti apa sih? Buat yang masih baru dan belum begitu paham, ane coba bantu jelasin lagi ya. Ga usah pake penjelasan yang intelek deh, pake penjelasan yang simpel aja biar ane gak salah-salah. Pokoknya intinya begini gansist, penerapan sistem zonasi ini mengharuskan para calon anak sekolah untuk menempuh pendidikan di sekolah yang memiliki radius terdekat dari domisilinya masing-masing. Jadi gampangannya, para calon anak didik ini Cuma bisa mendaftar di sekolah yang masih berada dalam radius zona tempat tinggalnya. Pokoknya yang deket sama rumahnya lah gampangannya, ga boleh yang jauh-jauh.



Hal ini jelas menimbulkan banyak kontra di masyarakat ya gansist. Tapi, bagi ane kok malah menjadi sesuatu hal yang sepertinya memang patut untuk dicoba, karena memang ada banyak manfaat yang didapat dari penerapan sistem zonasi tersebut. Mulai dari adanya efektifitas, dimana sekolah yang dekat pastinya membutuhkan waktu tempuh yang cukup singkat, jadi anak sekolah ga perlu tuh buat berangkat subuh-subuh karena terkendala dengan jarak yang jauh dan juga potensi kemacetan yang ada. Terus hal berikutnya datang dari pemerataan siswa, dimana persebaran calon siswa yang ada menjadi jauh lebih merata kan pastinya. Dibandingkan dengan sistem sebelumnya yang tidak membatasi adanya pilihan sekolah, maka sistem zonasi ini menjadikan adanya penyebaran calon siswa baru yang lebih merata.

Lantas, problematika yang mencuat ke permukaan adalah mengenai ketidakbebasan para calon siswa untuk masuk di sekolah yang mereka anggap favorit. Ya hal ini memang bener sih. Tapi bagi ane, hal ini memang haruslah terjadi, untuk masa depan pendidikan yang jauh lebih baik lagi. Kenapa bisa begitu? Jadi begini deh, kenapa sih bisa ada sekolah favorit? Bukankah sekolah favorit itu merupakan sebuah stigma yang diberikan oleh masyarakat? Kemudian, daripada hanya ada segelintir sekolah favorit di suatu wilayah, bukankah akan lebih baik jika menjadikan semua sekolah yang ada menjadi favorit di kemudian hari nantinya? Nah sistem zonasi inilah yang memang dirancang untuk menuju kesana gan sist.

Ketika para siswa pintar berada dalam satu tempat, maka menjadi wajar jika sekolah itu memberikan suatu output dengan standar yang tinggi, karena memang persaingan yang ada disana sangat ketat dengan adanya kompetensi para siswa yang pintar. Bagaimana dengan nasib sekolah yang biasa saja? Karena memang peserta didik yang ada disana rata-rata bukan dari kelas yang pintar, maka jelas akan menjadikan kompetensi disana menjadi kurang greget, dan menghasilkan output yang bisa dibilang biasa-biasa saja. Hal inilah yang seharusnya diubah kan gansist. Seharusnya tetap ada sekelompok siswa yang memang memiliki kepintaran diatas rata-rata, yang berada pada sebuah sekolah yang tergolong biasa saja. Tentunya hal ini untuk menaikkan standar kompetensi yang ada, yang mana nantinya akan berimbas kepada output yang dihasilkan. Nah, sistem zonasi inilah yang menurut ane bisa mengakomodasi hal tersebut. 

Jadi nantinya lama kelamaan semua sekolah akan memiliki standar tinggi yang cukup sejajar, dimana tidak ada ketimpangan yang cukup terasa seperti sebelum ini. Yah, memang butuh waktu yang bisa dibilang tidak sebentar. Tapi jika tidak dimulai sekarang, bukankah akan semakin lama kita menikmati hasilnya? Jadi poinnya bagi ane, sistem zonasi ini memanglah bukan yang sempurna, mengingat ada banyak juga kelemahan di dalamnya. Tapi jika melihat prospek dan tujuan ke depannya, ane rasa sistem ini layak dan juga patut untuk didukung agar bisa mewujudkan hasil sebagaimana yang kita harapkan bersama.

Jadi gitu deh gansist, pandangan ane mengenai sistem zonasi sekolah ini. Kalo menurut ente gimana nih gansist? Coba tuangkan di kolom komentar ya, biar kita bisa diskusi bareng.





Quote:





Tetap Semangat, Tetap Bernafas, dan YNWA






0
461
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan