Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sekottkAvatar border
TS
sekottk
Gadis Manis Di Perkemahan


Kupandangi ramainya jalanan dengan tatapan yang biasa saja. Entah kenapa aku tidak bisa seperti mereka yang riang gembira. Seakan aku merasa ini bukanlah hal yang menarik untukku. Padahal seharusnya acara perkemahan merupakan sebuah acara yang ditunggu-tunggu bagi para Praja Muda Karana seperti diriku ini. Teman-temanku yang lain sungguh sangat gembira menikmati perjalanan ini, bernanyi riang gembira diiringi gitar, ditemani aliran udara yang menerpa deras karena kami berada pada atas truk besar yang terbuka. Rasanya aku tidak bisa seperti mereka. Atau memang karena aku berbeda?

Kuakui, aku memang kurang bisa berbaur dengan teman-teman baruku. Belum genap setahun aku mengenal mereka, bersama-sama duduk belajar di bangku kelas satu SMA. Entah apa yang membuatku begini. Padahal kuakui mereka semua sangat baik dan terbuka. Tidak segan mereka menyapaku, mengajakku berbicara, dari mulai hal yang sederhana hingga pada hal yang cukup berat seperti bahasan rumus senyawa kimia. Tapi tetap saja aku tidak bisa membalas kehangatan yang mereka berikan. Bukan berarti aku tidak bisa berteman dengan mereka. Mereka semua tetaplah teman-teman baikku. Hanya saja aku merasa ada sebuah garis batas yang membuat diriku berjarak dengan mereka semua.

Akhirnya kendaraan yang kami tumpangi telah sampai di tempat yang dituju. Sebuah bumi perkemahan yang letaknya berada di sebelah utara Yogyakarta, dimana lokasinya tidak berjarak cukup jauh dengan area Gunung Merapi. Tempat ini memiliki daerah yang cukup luas, dan dengan hawanya yang terasa sangat dingin. Tidak heran memang, karena letaknya yang berada di dataran tinggi. Segera kami semua bergegas mendirikan tenda setelah apel singkat. Karena memang kami tiba pada sore hari, sehingga diputuskan untuk secepatnya mendirikan tenda sebelum hari mulai gelap.

Aku mulai membantu temanku yang berjumlah sembilan orang dalam satu regu. Tentunya tidak banyak yang bisa kubantu, karena memang pengetahuanku dalam ilmu pramuka sangatlah terbatas. Bisa dibilang aku sering absen dalam kegiatan pramuka mingguan. Jika saja aku bisa absen dalam kegiatan perkemahan ini, tentunya aku tidak ingin berada disini. Hanya saja ancaman dari ketua pembina kami, yang kebetulan adalah wali kelasku juga, cukup membuatku takut jika sampai tidak naik kelas. Hal itulah yang membuatku mau turut serta dalam kegiatan perkemahan ini.

Hari itu adalah hari jumat. Dimana rencana perkemahan adalah hari jumat sampai dengan hari minggu siang, 3 hari 2 malam tepatnya. Kegiatan yang ada cukup menyenangkan lah, jika tidak bisa dibilang membosankan. Pada malam harinya setelah makan malam bersama, diadakan acara jurit malam. Saat itu pukul 11 malam, dimana kami bersiap-siap dalam kelompok regu untuk melaksanakan kegiatan malam itu. Udara yang ada terasa sangat dingin. Temanku yang lain memakai jaket dan juga syal untuk lebih menghangatkan badan. Sedangkan aku masih saja terasa kepanasan, sehingga aku hanya memakai celana pendek dan juga kaos biasa, yang tentunya cukup membuat teman-temanku memandang heran terhadapku.

Kegiatan yang berlangsung terbilang biasa saja bagiku, tidak ada yang menakutkan. Aku justru malah asik mencuri pandang ke arah kelompok lain. Dimana ada satu wanita yang turut serta dalam rombongan itu, yang mana cukup menarik perhatianku. Seringkali aku melemparkan pandangan terhadapnya. Dia seakan mirip sepertiku. Dari polah tingkahnya, dia seakan golongan yang terbuang, dimana keberadaannya seolah tidak dianggap di kelompok itu. Dia memiliki rambut pendek hampir sebahu, raut wajahnya cerah dan memiliki senyum yang sangat manis. Rasanya ingin sekali aku tahu namanya. Tapi sepertinya teman-teman dalam kelompokku pun tidak ada yang mengenali dirinya. Akhirnya malam itu akupun tidur terlelap sembari membayangkan wajah manisnya.

Hari berikutnya, kegiatan sudai dimulai sejak subuh pagi. Pada pagi harinya kami semua berolahraga ringan untuk sekedar menghangatkan badan dan juga menjaga stamina agar tetap bugar. Aku coba mencari-cari keberadaaan dirinya. Namun karena terlalu banyak orang disitu, aku kesulitan untuk menemukan keberadaan dirinya. Hingga siang dan juga sore hari, diiringi dengan  berbagai kegiatan yang ada, aku tetap saja tidak mendapatkan sosoknya. Dia ada di regu mana sih kemaren? Dia anak kelas mana ya? Aku coba mengingat-ingat memori aku saat berada di sekolah. Rasanya memang aku tidak pernah berjumpa dengan dirinya. Ah, mungkin saja saat di sekolah dia memakai kerudung, sehingga kemarin aku merasa tidak pernah melihatnya. Memang banyak sih teman-temanku yang tidak memakai kerudung saat kegiatan perkemahan ini. Karena memang momennya yang sangat santai dan tidak terlalu banyak aturan. Tapi rasanya pun, wajahnya terasa sangat asing bagiku. Tidak pernah selama setahun ini aku menjumpai wajah semanis dirinya di SMA ku. Atau memang terlewatkan oleh diriku? Ah, aku tidak tahu.



Dan baru pada malam harinya aku bisa menjumpai keberadaannya. Saat itu adalah acara api unggun, dimana kami semua berkumpul mengitari api unggun yang menyala terang dengan hangatnya. Aku sangat menikmati momen itu. Semangat dan kehangatan yang ada, ditambah dengan sorak sorai yang mengiringi alunan lagu yang sedang didendangkan oleh beberapa kelompok, menambah keceriaan pada malam itu. Dan bagiku, bisa memandangnya lagi adalah satu-satunya hal yang menyibukkan pikiranku. Terlebih, saat itu dia sedang terlihat agak menyendiri, dengan jarak yang agak jauh dari teman-teman satu kelompoknya. Bagiku itu seperti sebuah kesempatan besar. Hingga akhirnya aku beranikan diri untuk melangkah mendekati, dan mengajaknya berkenalan. Saat itu perasaan yang kurasakan adalah bingung, kaget, takut, dan lain sebagainya yang bercampur menjadi satu. Tapi itu tidak berlangsung lama. Setelah beberapa saat aku sudah mulai bisa berkomunikasi lancar dengan dirinya. Ya meskipun rasanya memang agak aneh bagiku. Tapi aku merasa sangat senang bisa berbincang dengan dirinya, ditemani dengan suasana hangat dari api unggun yang ada.

Pada hari minggu paginya, kami semua tentu harus bersiap untuk kembali. Kami membereskan tenda yang ada, dan tak lupa untuk membersihkan area tempat kami berkemah. Sebagai pramuka, tentu kami harus sangat menjaga lingkungan. Kami berusaha menata area tersebut menjadi bersih seperti sedia kala, seperti saat kami tiba. Dan tiba waktunya kami harus kembali. Kendaraan yang dulu mengantar kami sudah terlihat datang menjemput. Semua perlengkapan sudah tertata rapi pada tas masing-masing. Area perkemahan yang ada juga sudah terlihat bersih tanpa adanya perlengkapan yang berserakan seperti pada hari sebelumnya. Dan setelah apel penutupan, kami pun segera bergegas menaiki kendaraan beratap terbuka yang akan membawa kami pulang. Suasana lelah nampak sekali pada raut wajah teman-temanku. Namun tetap saja ada keceriaan terpancar disana. Tak lama, iringan kendaraan pun bergegas meninggalkan tempat lokasi. Sebelum benar-benar meninggalkan tempat itu, kualihkan pandanganku menuju kesana. Di kejauhan, aku bisa melihat sosoknya yang cantik dan rupawan. Dengan senyumnya yang cukup mengembang, seolah ingin mengatakan selamat jalan kepadaku. Akupun membalas sapaan senyum hangatnya.

Sampai jumpa lagi Anggita. Aku akan merindukanmu. Sangat senang rasanya bisa mengenalmu, meskipun ternyata engkau tidak lagi berada pada kehidupan yang sama seperti kami. Akhirnya aku tau kenapa aku tidak pernah melihatmu selama ini. Karena memang kamu adalah kakak kelasku, yang beberapa tahun lalu meninggal karena sakit di tempat ini, saat sedang melangsungkan acara perkemahan yang sama. Aku akan terus mengingatmu. Dan tidak lupa akan selalu kukirimkan doa untukmu, agar kau tidak kesepian disana.

#TAMAT#



Quote:





Tetap Semangat, Tetap Bernafas, dan YNWA
Diubah oleh sekottk 30-08-2019 16:33
tuffinksAvatar border
anasabilaAvatar border
teguh09Avatar border
teguh09 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1K
15
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan