Indonesia memiliki bermacam-macam kebudayaan, di dalamnya termasuk bahasa, kebiasaan, dan pakaian tradisional. Dari banyaknya pakaian tradisional, salah satunya adalah kebaya yang menjadi simbol bagi wanita Indonesia. Pakaian tradisional asal Jawa ini erat sekali kaitannya dengan sejarah Indonesia, dan perjuangan perlawanan perempuan melawan penjajahan dan budaya patriarki.




Kebaya dalam sejarah Indonesia sempat mengalami kemunduran, terutama ketika jaman pendudukan Jepang. Sebelumnya, kebaya menjadi simbol status sosial seorang wanita di jaman Belanda dan juga sempat menjadi pakaian sehari-hari setelah dipakai wanita eropa karena dinilai cocok dengan iklim tropis. Kebaya di jaman pendudukan Jepang menjadi pakaian khusus tahanan wanita pribumi. baru pada tahun 1940-an kebaya kembali “naik derajatnya” seiring gelombang semangat kemerdekaan yang tinggi. Puncaknya, di era presiden Soekarno kebaya dijadikan sebagai pakaian nasional wanita Indonesia.

Kebaya kembali tenggelam di era presiden Soeharto karena dianggap sebagai produk Soekarno. Akibatnya, wanita Indonesia yang gak mau dinilai buruk beralih ke pakaian yang lebih modern dan mengikuti perkembangan jaman pada waktu itu. Sampai akhirnya, di jaman modern seperti sekarang, kebaya mulai kembali menarik minat wanita Indonesia. Selain itu, ada juga kesadaran orang-orang yang berinisiatif melestarikan kebudayaan Indonesia, dalam hal ini kebaya, membuat kebaya mempunyai harapan untuk kembali muncul. Lewat kampanye selasa berkebaya misalnya.




Meski belum banyak terlihat wanita Indonesia yang mengenakan kebaya di hari-hari biasa, namun bukan berarti kebaya kehilangan nilai dan esensinya. Sekarang kebaya digunakan sebagai busana buat acara tertentu seperti pernikahan, wisuda, dan lamaran. Bagi saya, ketika wanita mengenakan kebaya di acara tertentu seperti itu seolah menunjukan bahwa mereka ingin terlhat lebih cantik di hari yang spesial. Mereka seperti ingin di hari yang spesial, mereka juga terlihat spesial. Maka, dengan begitu kebaya menjadi pakaian yang statusnya lebih tinggi daripada pakaian lain.

Dari berbagai acara, ketika melihat wanita memakai kebaya di hari wisuda membuat saya lebih mengagumi mereka. Selain kecantikannya yang luar biasa, para wisudawati juga terlihat lebih anggun dan elegan sehingga meninggalkan kesan wanita cerdas yang kuat buat saya. Mereka seperti menunjukan bahwa mereka adalah Kartini masa kini yang berhasil meraih pendidikan tinggi sebagai perempuan. Mereka seperti menjawab perjuangan Kartini dalam menyetarakan derajat wanita dan laki-laki.




Selain itu secara personal, kebaya juga membawa memori tentang almarhumah nenek yang sehari-hari selalu pakai kebaya kartini.