Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
Cintaku Bersemi Di Sebuah Acara Pramuka


Jam empat lebih sepuluh menit. Ah, selesai juga setelah dua jam rapat koordinasi untuk persiapan acara camcer yang di agendakan kakak - kakak kelasku untuk menyambut perkenalan anggota baru.

Perkenalkan namaku Adam, salah satu siswa kelas 8 yang di beri kepercayaan penuh untuk mengurus kegiatan di sekolah.



SABTU

Hari sabtu adalah hari yang ditunggu - tunggu, hari dimana kegiatan perkenalan anggota baru yang di adakan disebuah bukit yang menjadi icon satu - satunya di kotaku.

Semua peserta sudah masuk kedalam kendaraan yang telah disediakan oleh panitia, tak terkecuali aku, dua jam waktu yang di tempuh untuk menuju bukit tersebut hingga akhirnya kita semua sampai di depan pintu masuk sebuah bumi perkemahan.

Aku pun langsung mengabsen satu persatu siapa saja yang mengikuti kegiatan kali ini, pun dengan anggota baru yang mayoritas adalah perempuan.


"Andri"
"Anita"
"Diana"
"Dani"
"Laila"

"Rina..."
deg. Rina. Rina Marcella.

Aku langsung memastikan seorang siswi bernama Rina tersebut, rasa - rasanya aku tak asing dengan nama itu. Benar saja Rina yang kutakutkan ternyata benar dia.

Sontak saja saat dua bola mataku saling beradu pandang kita sama - sama terkejut, bagaimana tidak Rina adalah sosok wanita yang sempat meninggalkan aku tanpa kabar dan pindah karena mengikuti orang tuanya yang pindah dari kota ke kota karena tuntutan pekerjaan.

Akupun hanya melewati Rina yang terdiam tak bergerak, aku rasa ia juga sama terkejutnya.

Perjalanan pun dimulai, setelah isoma tepat pukul enam lebih satu menit kita berjalan menaiki bukit. Perjalanan yang bisa dibilang santai itu tidak banyak memakan waktu, dan aku lagi - lagi menjadi team sweeper untuk memastikan tidak ada anggota yang tertinggal dibelakang.

Kami berjalan sambil meneriakkan yel - yel untuk penyemangat di tengah jalan yang semanik menanjak, terkadang aku juga merasa nafas ini sangat memburu, bahkan detak jantungku bisa terdengar oleh telingaku sendiri.

Di perjalanan kali ini aku banyak menghabiskan waktuku untuk melamun dan membayangkan pertemuanku kembali dengan Rina. Rina lah yang mengenalkanku dengan pramuka.



Flashback
Quote:

Flashback done



Dan malam ini setelah bertahun - tahun kejadian itu aku kembali melihat sosok wanita yang sempat membuatku hampir gila.

Tak terasa dua jam berjalan kita semua sudah sampai di sebuh tempat berkemah, aku langsung membagi tugas dengan temanku yang lain, ada yang mengkoordinasi peserta, ada yang membangun tenda, dan ada yang menyiapkan api unggun.

Aku berkesempatan untuk membangun tenda, di sela - sela kesibukanku membangun tenda, sesekali aku melihat ke arah lagit, ribuan cahaya bintang bergelantungan di atas sana. Sangat - sangat indah.

Dan pada akhirnya semua pekerjaanku telah selesai, kita berkumpul menjadi satu memutari api unggun, tidak ada perbedaan di antara kita, tidak ada senior maupun junior, kita semua berbaur menjadi satu dan mengenalkan diri masing - masing.

"Oke terima kasih atas waktunya, saya Adam, saya siswa kelas 8 dan saya adalah satu dari panitia di acara ini. Tak perlu merasa apa - apa karena kita disini sama, kita disini duduk sama rata dan berdiri sama tinggi. ada yang dipertanyakan" ucapku setelah perkenalan.

"Kak, sudah punya pacar belum" celetuk seorang siswi yang entah darimana menanyakan hal seperti itu. Akupun hanya tersenyum kecut.

"Baiklah jika tidak ada yang dipertanyakan saya akhiri"

Setelah perkenalan singkat dari panitia, sekarang adalah giliran dari para peserta, jumlah perserta kali ini lumayan banyak jadi aku sedikit kuwalahan jika mengatur mereka hanya seorang diri.

Dan tiba giliran Rina berdiri di lingkaran yang sudah kita buat sebelumnya.

Angin malam yang lumayan dingin kalah dengan membaranya sebuah api unggun, dan di depan sana aku melihat dia yang sedang memperkenalkan diri.

"Saya Rina, dan tujuan saya mengikuti acara pramuka ini karena saya suka berkegiatan diluar." Terdengar suara Rina yang malu -malu.

Klise sekali alasannya, aku pun tau kenapa dia mengikuti acara ini.

"Rina tinggal dimana"
"Boleh bagi nomer telponnya gak"
"Rina sudah punya pacar belum"


Begitulah konyolnya kawan - kawanku, melihat sesuatu yang bening sedikit saja semua berlomba - lomba mendekatinya bag semut yang sudah menemukan gula.

"Rumah saya di jalan mawar nomer sepuluh, emm.. anu.. eee.. saya sudah punya pacar" jawab Rina.

"Siapa Rin pacarnya" tanya Joni, siswa paling antusias di antara semua siswa.

"Emm.. kak Adam" Deg.

Seketika seluru siswa mellihat kearahku, aku berasa ditelanjangi dengan mata - mata mereka.

Adam, apa itu aku, tidak mungkin, aku sudah menutup hatiku untuk dia, tapi kenapa dia kembali lagi seolah - olah tak pernah terjadi apa - apa.

Setelah acara perkenalan dan celetukan Rina yang mengaku menjadi pacarku, aku sedikit risih akan pandangan siswa - siswi lain yang melihatku seperti tak percaya dengan kejadian yang baru saja tejadi.

Malam itu kita habiskan dengan bakar - bakar dan ramah tamah, beberapa siswa - siswi juga ada yang sedang asik bercerita, begitupun aku yang dengan antusias mendengarkan cerita dan pengalaman mereka. Sebagian lagi ada yang membakar jagung dan bersenda gurau, tak terlihat batasan senior-junior. Yang terlihat keakraban layaknya seumuran yang sedang asik tertawa.

Setelah kurasa cukup dan kebosanan melanda diriku, aku berjalan ke sebuah pohon rindang, menikmati lampu kota dengan segelas kopi hangat. Tuhan, begitu indah ciptaan alam yang kau berikan kepada manusia sepertiku.

Sesekali aku teringat Rina. Karena dialah aku bisa berada disini, karena dialah yang mengenalkanku ke sebuah kegiatan yang bernama "Pramuka" hingga aku terus aktif dan mengikuti kegiatan pramuka disekolah.

"Boleh ikut duduk di sebelah" terdengar suara wanita dibelakangku, aku pun hanya menoleh dan kembali melanjutkan melihat ribuan gemerlap lampu kota.

"Tak ada jawaban, berarti kamu mengijinkanku untuk duduk di sini" ujar Rina yang perlahan mendekatiku.

Seketika suasana menjadi hening, aku tak tau harus memulai obrolan apa, aku hanya meminum kopi yang berada ditanganku hingga yang tersisa hanya sebuah ampas kering.

"Tak kusangka kita betemu lagi setelah lama tak ada kabar" celetukku di sebuah malam dengan hembusan angin dingin.

Tak ada respon, sesekali aku melirik Rina dan ia melirikku balik.

Ternyata Rina tetaplah Rina, dia masih saja suka iseng dan selalu memainkan rambutnya dengan tangan kiri.

Kulihat di belakang semua siswa-siswi sudah memasuki tenda masing - masing, kulihat jam di tangan juga sudah menunjukkan angkal sebelas lewat. Hanya beberapa kawanku yang masih setia berjaga dan bermain api unggun.

Perlahan semakin malam suasana semakin mencair, Rina sudah berani membuka obrolan begitupun aku yang mengimbangi kemana arah pembicaraan itu.

Tentang sebuah kasih, cinta, dan kesetiaan.



Cintaku bersemi kembali di sebuah acara pramuka.
risky.jahatAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan risky.jahat memberi reputasi
2
493
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan