Katanya Saudara, Kok Masih RASIS?

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Katanya Saudara, Kok Masih RASIS?

jonesforyou

24-08-2019 13:56

Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki banyak keberagaman suku, adat, bahasa, budaya dan agama. Di Indonesia perbedaan pendapat, kritik, dan saran sudah menjadi hal yang lumrah jika berbeda. Dengan banyaknya perbedaan tersebut, perlakuan diskriminatif terhadapat suatu golongan mulai terdengar. Memasuki era sekarang, isu rasisme sudah tumbuh sangat subur di Indonesia, dan mulai mengarah ke serangan-serangan fisik. Isu rasisme kini juga mulai menyebar dan mengontaminasi beberapa faktor lain dalam konteks kemasyarakatan Indonesia seperti pendidikan, olahraga, suku, dan agama.

Kasus rasis pada era sekarang menjadi semakin marak dan tidak terbatas seperti mencemooh, meludahi, bahkan pula menyerang fisik ke orang lain. Sadar tidak sadar apa yang dilakukan dapat melukai bahkan dapat membuat orang tersebut menjadi kehilangan kepercayaan diri nya kembali. Semakin maraknya kasus rasisme di Indonesia tidak terlepas dari warisan zaman kolonial dan perbudakan di masa lalu. Rasis sendiri terjadi karena adanya aspek historis dan budaya yang menguntungkan masyarakat kulit putih dan merugikan masyarakat kulit hitam secara terus menerus. Semakin kesini kasus rasis sendiri semakin melebar dan tidak pandang bulu, dimulai dari berprasangka buruk dan berperilaku tidak adil kepada orang lain ataupun suatu kelompok masyarakat, seperti ras atau jenis kelamin.

Untuk melawan rasis yang berjamur di masyarakat alangkah baiknya kita memperlakukan setiap orang setara tanpa memandang perbedaan ras, suku, budaya, kultur, etnis dan agama. Para pelaku tindakan rasis biasanya melakukan dengan spontan tanpa memperhatikan efek kedepannya seperti apa. Poin – poin berikut agar kita terhindar dari sikap rasis :

1. Jaga komentar anda dan omongan anda.
Terkadang apa yang kita ucapkan pada seseorang ataupun komentar mengenai suatu hal tanpa berpikir panjang. Tidak semua orang bisa menerima apa yang kita ucapkan. Ketika seseorang tidak terima atas apa yang kita ucapkan hal tersebut akan berpotensi menimbulkan konflik sehingga akan memicu terjadinya perpecahan. Mulumutmu harimaumu.

2. Jangan menyebar berita hoax dan selalu menyaring suatu berita secara objektif.
Di era serba digital ini perserbaran informasi terjadi secara cepat dan pesat. Tak jarang pula berbagai informasi tersebut tidak jelas kebenarannya. Ada baiknya sebelum kita akan menyebarkan suatu informasi untuk mengecek terlebih dahulu apakah informasi tersebut valid atau tidak.

3. Lebih peduli terhadap sesama dimulai dari lingkungan terdekat.
Tidak dapat dipungkiri kita semua manusia hidup dalam perbedaan. Perbedaan akan selalu ada di manapun kita berada. Adanya perbedaan bukan berarti menjadi penghalang untuk lebih peduli terhadap sesama. Justru dengan adanya perbedaan tersebut menuntut kita untuk lebih peka terhadap keadaan sekitar. Perbedaan ada untuk saling melengkapi. Sesama manusia pasti akan saling bergantung satu sama lain dan saling membutuhkan.