junleonAvatar border
TS
junleon
Fakta-fakta dari AlphaGo, AI Milik Google yang Mengagumkan


Sebelum membahas apa itu AlphaGo, mungkin yang perlu dibahas lebih dahulu adalah AI, apa sih itu? AI atau artificial intelligence atau kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan ke sebuah sistem yang dapat diatur dalam konteks ilmiah.

Atau penjelasan menurut beberapa ahli, AI yakni kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal secara benar, untuk belajar dari data tersebut, serta memakai pembelajaran tersebut untuk mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel.

Ngomong-ngomong soal AI, adalah salah satu AI milik google yang sempat menarik perhatian dunia, yakni AlphaGo. Apa itu? AlphaGo adalah teknologi artificial intelligence milik Google DeepMind yang dibuat untuk mempelajari permainan papan Go.

Sistem AlphaGoini bukan dipasangkan pada robot, smartphone, atau benda lainnya, melainkan AI tersebut ditanamkan ke dalam sebuah komputer supaya bisa bermain Go seperti yang dilakukan manusia.


Perusahaan DeepMind ini menciptakan jaringan saraf yang mampu belajar memainkan permainan video layaknya manusia serta jaringan saraf yang dapat mengakses memori eksternal. Salah satu ciptaannya yakni AlphaGoyang mampu memainkan permainan Go.

Go sendiri merupakan sebuah permainan papan strategis antar dua pemain yang berasal dari Tiongkok sekitar 2000 - 200 sebelum masehi. Permainan ini dimainkan dengan papan dari kayu dengan garis-garis kotak, serta ada juga bola-bola kecil gepeng berwarna hitam dan putih.

Membahas soal AlphaGo, pastinya ada fakta-fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui bukan? Nah, daripada kelamaan, mending langsung simak aja fakta-fakta dari AlphaGo yang mengagumkan ini. Cekidot!



Awalnya, AlphaGo Bukan Milik Google

AlphaGo merupakan program kecerdasan buatan milik perusahaan DeepMind. DeepMind sendiri merupakan perusahaan kecerdasan asal Britania Raya yang didirikan pada September 2010 dengan nama DeepMind Technologies. Namun setelah diakuisisi oleh Google pada tahun 2014, perusahaan ini berganti nama menjadi Google DeepMind.



Cara Latihannya, Beda dengan Manusia

Awal mula AlphaGo dibuat, dia diberikan beberapa teknik dasar permainan Go, dan dibiarkan latihan dan menemukan taktik bermain sendiri. Setelah dirasa mahir, AlphaGo akan dilatih lebih lanjut dengan melawan contoh-contoh taktik buatannya sendiri.

Bukan 50 atau 100 kali, AlphaGo mampu menjalankan dan mengeluarkan jutaan kali taktik dalam 1 permainan, yang mana manusia pasti butuh waktu yang lama untuk menemukannya. Dari training tersebut, AlphaGo tak lupa selalu mengupdate caranya bermain dan masih terus berlatih agar sulit dikalahkan.


AlphaGo Mengalahkan Pemain Go Profesional

Pada tahun 2015, AlphaGo berhasil mengalahkan Fan Hui dengan skor telak yakni 5–0. Fan Hui sendiri adalah pemain Go asal perancis yang lahir di China.

Tak berhenti di situ, pada bulan maret 2016, AlphaGo kembali mengalahkan pemain Go terkenal asal Korea Selatan yakni Lee Sedol dengan skor cukup telak yakni 4-1 dalam pertandingan 5 ronde.

Masih belum puas, pada bulan mei 2017, AlphaGokembali bertanding melawan pemain Go profesional asal China yakni Ke Jie, dan berhasil menang. Meski begitu, AlphaGo tak berhasil menang telak dalam pertandingan tersebut. AlphaGo hanya berhasil menang setengah poin saja.



Senjata yang Digunakan AlphaGo

Ketika AlphaGo bertanding, program ini dijalankan oleh jaringkan komputer awan milik Google dengan menggunakan 1.920 prosesor serta 280 GPU, dan juga cip khusus yang mampu melakukan penghitungan simpel dalam jumlah yang banyak. Sementara, versi sederhana program ini hanya butuh sebuah komputer dengan 48 prosesor dan 8 GPU.


Diubah oleh junleon 04-04-2022 07:11
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.8K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan