Dari 250 juta lebih warga negara Indonesia, saya rasa setiap orang merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia. Negara kepulauan yang mempunyai ribuan kebudayaan, bahasa daerah, dan keindahan alam serta kekayaannya yang melimpah. Lebih dari itu, Indonesia menjadikan ribuan perbedaan dalam satu wadah. Siapa yang gak bangga menjadi bagian dari negeri sehebat itu?
Dari semua kehebatan yang Indonesia miliki, saya lebih merasa bangga dengan keunikan yang ada di Indonesia. Banyak hal yang membuat Indonesia menjadi unik: adat dan budayanya, keseharian masyarakatnya, politiknya, dan lain lagi. Saya bangga dengan Indonesia yang dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya banyak hal-hal unik terjadi. Gak percaya? Berikut ini beberapa keunikan yang saya temui di dalam kehidupan sehari-hari yang membuat saya bangga menjadi warga negara Indonesia.
Quote:
Lebih galak yang punya hutang
Berhutang atau meminjam uang adalah jalan keluar singkat yang bisa menolong kita ketika keuangan menipis, walau ada juga yang berhutang karena sudah menjadi kebiasaan. Banyak cara buat mendapatkan pinjaman uang, dari mulai teman dekat, teman jauh, saudara, orang tua, sampai rentenir. Meskipun sumber hutangnya berbeda-beda, ada kesamaan yang menyertainya: ketika ditagih selalu lebih galak yang punya hutang.
Yang punya hutang, gak pandang bulu ketika ditagih untuk mengembalikan uang yang dipinjamnya—kecuali orang tua—semuanya sama di mata mereka: sama-sama harus digalakin. Apalagi kalau teman sendiri, salah-salah bisa sampai adu bacok gara-gara hutang. Dan ini yang bikin Indonesia unik!
Quote:
Jam karet?! tentu saja!
Indonesia itu ngaret! Mungkin agan sista beberapa minggu kebelakang mendengar atau baca artikel tentang Indonesia didaulat sebagai negara paling santai di dunia, saya rasa ini bukan hanya gosip. Melihat bagaimana orang Indonesia begitu santai, maka lahir lah sebutan jam karet.
Ada acara kumpul bareng teman-teman jam 9 misalnya, bukannya berangkat dari jam 8 kita malah sering baru siap-siap jam 9. Waktu ada teman yang bertanya “di mana?” cukup jawab “otw.” Padahal kita baru mau beranjak dari tempat tidur atau baru mau mandi.
Contoh lainnya, ketika sedang mengerjakan suatu pekerjaan. Setelah selesai istirahat dan makan, bukannya buru-buru kembali menyelesaikan pekerjaannya, kita malah bilang “bentar, sebat dulu.” Siapa lagi yang bisa lebih santai dari orang Indonesia? Sekali lagi saya bangga dengan keunikan Indonesa di bagian ini.
Quote:
Robot dan kartun di sensor
Untuk mengawasi tayangan di televisi, Indonesia punya KPI. Karena Indonesia kental dengan adat orang timur yang terkenal “sopan”, maka tayangan televisi harus memenuhi kritera “sopan” tersebut. Dan KPI bertugas memastikan hal ini, agar tayangan di televisi bisa dinikmati semua orang, dari yang tua sampai anak-anak. Salah satu langkah yang diambil adalah menerapkan sensor pada tayangan-tayangan yang dianggap gak “sopan” buat dilihat oleh anak-anak.
Uniknya, selain manusia yang memperlihatkan bagian tubuh yang tabu buat dilihat anak-anak. Ada juga robot dan kartun yang disensor bagian tubuhnya. Kita semua tahu kalau robot dan kartun di televisi adalah hal bohong yang dibuat sebagai hiburan semata. Mungkin karena KPI sangat peduli pada masa depan anak-anak Indonesia, maka robot dan kartun pun harus disensor. Ingat ya, di masa depan bisa saja robot benar-benar hidup berdampingan dengan manusia dan kartun menjadi objek yang terasa lebih nyata dari sekarang.
Quote:
Anggota DPR yang rendah hati: gak mau kerjanya dilihat oleh rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat adalah bagian penting dari negara Indonesia. Tugasnya mengawasi pemerintah dan mengatur Undang-undang yang menjadi dasar hukum di Indonesia. Di jaman teknologi seperti sekarang, orang-orang, perusahaan, dan pemerintah berlomba-lomba menampilkan kinerjanya di media sosial agar dapat diketahui masyarakat luas. Bukan sombong ataupun ria, hanya ingin dilihat saja. Gak lebih dari itu.
Anggota DPR Indonesia, uniknya malah gak mau kerjanya dilihat masyarakat. Mungkn ada satu-dua kerjaan yang muncul ke permukaan, tapi itupun karena masyarakat yang membicarakannya di media sosial. Bukan anggota DPR yang memulainya. Anggota DPR kita, mungkin merasa kalau memperlihatkan pekerjaannya ke masyarakat malah menunjukan kesombongan dan sifat ria, dan itu gak baik buat masyarakat. Bisa-bisa masyarakat menganggap DPR punya sisi negatif. Padahal kan sebenarnya mereka hanya terlalu rendah diri.
Masih banyak yang membuat saya bangga dengan keunikan Indonesia, tapi empat poin di atas adalah hal yang PALING saya banggakan sebagai warga negara Indonesia. Meskipun hanya satu kali dalam satu tahun saya mengaku bangga menjadi warga negara Indonesia, tapi itu masih lebih baik daripada gak mengaku sama sekali, kan?
Quote:
sumber tulisan: opini pribadi penulis