Waktu ku kecil, hidupku amatlah senang. Senang-senang bermain sampai petang, tanpa takut masa depan.
Masa kanak-kanak merupakan masa dimana kita berlatih belajar mengenai kehidupan, tentunya lewat sebuah permainan. Tak dipungkiri, dari permainan-permainan itulah semua syaraf-syaraf tubuh bergerak membentuk sinergi kebahagiaan. Beberapa permainan berikut merupakan permainan yang selalu ku mainkan dari jaman SD hingga SMP dulu.

Entah apa julukan dari permainan ini, yang ku tahu dari kecil hingga sekarang adalah bernama “rok-rokan”. Permainan ini dimainkan oleh anak perempuan. Rok-rokan adalah permainan menggunakan orang-orangan yang terbuat dari kertas dan kita yang memainkannya berperan menjadi sutradara penggerak cerita. Supaya cerita lebih menarik, kita melengkapinya dengan membuat rumah-rumahan dari pensil atau bulpen. Tak lupa melipat kertas membentuk meja, kursi, sapu, ekrak dll. Intinya kita berkreasi mengisi rumah-rumahan tersebut. Hal yang kusukai dari permainan ini adalah mengajarkan anak-anak tentunya diriku untuk berimajinasi menjadi arsitek dalam membangun sebuah rumah dan cerita kehidupan yang ingin kujalani.

Permainan ini sampai sekarang masih sangat populer di kalangan anak-anak. Bedanya, duit-duitan yang dipakai sekarang berukuran lebih besar dan bergambar kartun masa sekarang. Biasanya duit-duitan dimainkan dengan berpura-pura ada yang menjadi penjual dan pembeli. Duit-duitan ini digunakan untuk membayar makanan ataupun barang yang pura-puranya dijual. Barang yang diperjualbelikan adalah barang-barang yang ada di rumah orang tua kita, entah itu sapu, serbet, payung, remote, dan benda lainnya.

Setinan atau kelereng dapat dimainkan oleh anak perempuan maupun laki-laki. Tidak ada namanya watuk bawang atau perbedaan untuk memainkannya. Pola setinan yang paling sering dimainkan adalah bentuk segitiga sama kaki atau lingkaran. Hal yang selalu kuingat sampai sekarang adalah dimana aku harus kucing-kucingan dengan bapak untuk bisa ikut memainkannya (karena dilarang). Hal yang membahagiakan adalah tentunya saat menang, karena semua kelereng yang dijadikan taruhan akan menjadi milik kita. Hahahaha

Bahasa kerennya mungkin lompat tali. Di permainan ini anak-anak diajarkan untuk beraktivitas fisik memperoleh keringat. Aku dan teman-temanku sering memainkannya sehabis pulang sekolah dan selalu memilih di tengah gang komplek perumahan. Sehingga setiap kali ada kendaraan atau orang yang mau lewat, permainan harus dihentikan sejenak.