onta.punuk.3Avatar border
TS
onta.punuk.3
Disoraki Ibu Negara oleh Pendukung di Atas Panggung, Titiek Soeharto: Presidennya

Disoraki Ibu Negara oleh Pendukung di Atas Panggung, Titiek Soeharto: Presidennya Jadi Dulu

(Judul asli kepanjangan jd ditaro disini aje)

TRIBUN-MEDAN.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto disoraki 'Ibu Presiden' oleh peserta doa bersama, ketika maju ke depan panggung di pelataran Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019) petang.
"Ibu presiden, ibu presiden, ibu presiden!" seru peserta di lokasi.
Seketika itu juga, Titiek Soeharto langsung membalas seruan tersebut, dengan berujar presiden yang saat ini tengah dibela, harus berjuang terlebih dahulu, sehingga bisa ditetapkan sebagai presiden terpilih.
"Presidennya jadi dulu, harus berjuang," jawab Titiek Soeharto.
Melanjutkan sambutan yang sempat terpotong, Titiek Soeharto menjelaskan maksud digelarnya kegiatan hari ini, tidak terlepas dari peristiwa tragis tanggal 21-22 Mei lalu, yang menewaskan pemuda-pemuda secara mengenaskan akibat bentrok dengan polisi.
Apalagi, masih ada puluhan di antaranya hingga kini masih dinyatakan hilang.
"Kita semua merasa berduka atas peristiwa tragis yang terjadi. Anak-anak dan pemuda gugur secara mengenaskan, teraniaya," tuturnya.
"Tindakan itu sudah jauh dari kata prikemanusiaan," imbuh Titiek Soeharto.

Titiek Soeharto turut hadir dalam acara doa bersama untuk para korban kerusuhan aksi 22 Mei, di pelataran Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (30/5) petang. (TRIBUNNEWS/DANANG TRIATJOMO)
Peristiwa tersebut ia nilai sebagai bentuk hilangnya penghormatan pada hak hukum warga negara, dan pelecehan hak asasi manusia.
Titiek Soeharto berharap, mereka yang gugur dalam kerusuhan pekan lalu, bisa mendapat kemuliaan dari Tuhan.

Sedangkan mereka yang belum ditemukan atau berada dalam tahanan, bisa segera berkumpul kembali dengan sanak keluarganya.
"Yang belum ditemukan, atau dalam tahanan, segera dapat berkumpul dengan keluarganya," harap Titiek Soeharto.
Sebelumnya, Mien Uno, ibunda calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, turut hadir dalam acara doa bersama untuk para korban kerusuhan aksi 22 Mei.
Acara tersebut digelar oleh Presidium Emak-emak Republik Indonesia di pelataran Masjid Agung At-Tin, TMII, Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019).
Dalam sambutannya, Mien Uno menyinggung tidak adanya nilai-nilai kemanusiaan yang ditunjukkan dalam mengamankan aksi 22 Mei lalu.
"Saya berbicara sesuai dengan apa yang saya rasakan. Saya sangat berduka dengan nilai kemanusiaan yang diabaikan. Ada korban oleh peluru tajam jatuh pada aksi lalu," ujarnya di lokasi.
Menurutnya, aksi yang terjadi di depan Gedung Bawaslu itu merupakan aksi damai menuntut keadilan.
Namun, kata Mien Uno, aparat penegak hukum mempertontonkan tindakan brutal menghadapi massa aksi 22 Mei.
"Di manakah nilai-nilai kemanusiaan itu yang dipertontonkan tindakan brutal oleh para penegak hukum? Ini bukan perang, ini aksi damai," tegasnya.
Dalam acara tersebut, turut hadir keluarga korban aksi 22 Mei, yakni keluarga korban Farhan Syafero, M Reyhan Fajari, dan Harun Al Rasyid.

Sementara, bendera kuning berkibar memenuhi pelataran Masjid Agung At-Tin, ketika Presidium Emak-emak Republik Indonesia menggelar doa bersama untuk korban kerusuhan aksi 22 Mei.
Ratusan peserta acara tersebut masing-masing memegang satu buah bendera kuning di tangan kanannya.
Neno Warisman yang membuka acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk meringankan hati keluarga yang tertimpa musibah supaya tak lagi bersedih.
"Kita ingin besarkan hati keluarga. Kita semua berduka cita atas kehilangan keluarga, anak-anak, bahkan ada yang sampai sekarang belum ketemu," kata Neno Warisman.
Menurutnya, apa yang mereka lakukan hari ini adalah kegiatan kemanusiaan. Mengharap peristiwa sepekan silam tidak lagi terjadi.
"Kita ingin peristiwa itu tidak terjadi lagi," ucapnya.
Rencananya, acara tersebut akan dihadiri beberapa politikus dan para pemuka agama. Di antaranya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Amien Rais, Ketua GNPF Yusuf Martak, Ketua Umum FPI Sobri Lubis, dan Natalius Pigai.
Sedangkan perwakilan Presidium Emak-emak Republik Indonesia yang sudah hadir di antaranya Mien Uno, Titiek Soeharto, Lin Agus Sutomo, dan putri Rizieq Shihab, Aida Shihab.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya bakal menggandeng lembaga independen seperti Komnas HAM, untuk mengusut peristiwa kerusuhan pada 21 dan 22 Mei 2019.
Terutama, terkait meninggalnya delapan orang dari pihak sipil akibat kerusuhan dua hari tersebut.

“Polri menggandeng sejumlah lembaga independen seperti Komnas HAM, mengusut kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019, terutama terkait meninggalnya delapan orang akibat peristiwa itu,” jelas Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019).
Selain menggandeng lembaga independen, Polri juga sudah membentuk tim untuk mengusut peristiwa tersebut.
“Tim itu dipimpin Irwasum (Inspektur Pengawasan Umum Polri),” jelasnya.
Iqbal mengatakan, tim akan mengkaji secara ilmiah peristiwa kerusuhan itu, dan akan segera menyampaikan hasil investigasi kepada publik.

Sumber
http://medan.tribunnews.com/2019/05/...nnya-jadi-dulu
scorpiolamaAvatar border
manutdloyalistAvatar border
manutdloyalist dan scorpiolama memberi reputasi
2
4K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan