mrbutongAvatar border
TS
mrbutong 
Gas Menjemput Hidayah



Malam itu suasana di alun-alun tengah kota terasa dingin meskipun banyak orang berlalu-lalang. Ya wajar saja, karena kota ini baru saja di guyur hujan lebat sore harinya. Cuaca yang dingin membuat rasa ingin meneguk minuman itulebih tinggi dari biasanya. Malam minggu ini seperti biasa Musa berkumpul dengan teman-teman geng motornya di alun-alun kota. Tidak ada kegiatan rutin, hanya bercanda, ngomongin orang, kadang juga adu otot dengan anggota lainnya dan yang gak pasti ketinggalan adalah kita sama-sama 'mencekek' minuman itu secara bergantian dan tentu saja meminumnya.

Quote:


Semakin malam alun-alun kota sudah semakin sepi, tapi tidak dengan tongkrongan geng motor Musa. Anggota yang lainnya malah semakin ramai berdatangan, ga sedikit dari mereka juga yang membawa pacarnya. Tentunya hal itu membuat anggota yang lainnya menjadi auto fokusdan menjadikan perempuan itu menjadi 'target' bercandaan dan yang lainnya. Hal itu yang biasanya menjadi akar dari pertengkaran antar anggota. Ya tentu saja bisa langsung diselesaikan dengan cara adu otot ataupun dengan balapan liar. Yap, Geng motor memang kejam sedari dulu. Tidak terkecuali geng motor yang Musa masuki ini.


Malam itu berakhir seperti biasa, mabuk berat dan sampai di rumah pukul 5 langsung tertidur pulas sampai siang atau bahkan sore harinya. Musa memang tinggal sendirian, jauh dari orang tuanya di sebrang pulau. Orang tuanya hanya tau Musa itu kuliah. Mereka tidak tau jika anaknya ini menjadi anggota yang cukup berpengaruh di geng motornya.


Kosan Musa terletak di samping Masjid yang cukup besar. Tidak jarang, suara speaker Masjid membangunkan Musa dari tidurnya. Begitupun pada siang itu. Jam 12 tepat Musa terbangun dengan kepala yang masih sangat berat, langkah kakinya tertuju pada kamar mandi di luar kamar kos-kosannya. Ternyata air di kamar mandinya sedang habis, dengan sedikit menggerutu Musa melanjutkan langkahnya ke kamar mandi yang ada di Masjid dekat kos-kosannya.


Ternyata ketika Musa sedang buang air besar di kamar mandi Masjid, di Masjid sendiri sedang ada Tausyah keagamaan. Jadi suara dari speaker Masjid yang besar itupun terdengar sampai kamar mandi tempat dimana Musa berada. Jadi mau tidak mau Musa mendengar isi dari ceramah yang dibawakan, sampai pada suatu ayat di bacakan, entah mengapa air mata Musa mengalir dengan sendirinya. Karena penasaran, Musa bergegas bersih-bersih dan masuk ke Masjid. Suatu hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Musa yang hanya memakai celana boxer itu menjadi pusat perhatian, Musa hanya jalan cuek ke bagian paling belakang dan menyender ke tembok Masjid untuk mendengar ceramah. Isi ceramah pada saat itu adalah tentang seorang pendosa yang taubat.

Quote:



Di kos-kosannya, saat Musa membuat Feed Instagram ada temannya yang juga anggota geng motor dari kota lain update video kalau dia sedang mengikuti kegiatan Komunitas lain Bikers Subuhan. Karena Kepo, Musa melihat akun instagram dari Bikers Subuhan itu. Musa merasa kegiatan Bikers Subuhan ini asik. Berbeda dengan geng-geng motor lainnya. Tidak lama kemudian Musa mendapat telpon dari Ibunya.

Quote:



Musa merasa ada yang aneh tapi dirinya tidak tahu apa itu. Sontak dia teringat jika besok adalah ulangan semester kampusnya dan dia belum belajar sama sekali. Pantas saja dia merasa ada yang kurang. Musa bergegas membuka Laptopnya dan seperti Mahasiswa jaman sekarang pada umumnya, bukannya belajar, Musa malah menyiapkan contekan. Tak terasa waktu sudah malam dan Musapun tertidur kembali.


Quote:



Saat itu Musa bingung harus apa. Antara pulang ke kampung halamannya di pulau seberang atau tetap mengikuti ujian semester. Musa bingung karena di kampusnya ini tidak aja ujian susulan bagi yang tidak mengikuti ujian semester. Jadi jika Musa pulang, dia harus mengulang 1 semester kembali dengan 5 mata kuliah yang sama atau jika dia tidak pulang dia tidak bisa ikut memakamkan Ibunya untuk terakhir kalinya. Di tengah kebingungan yang melanda, Musa mendapat Whatsapp dari sang Ayah.

Quote:



Mendapat pesan singkat itu, Musa menangis. Air mata yang dia tahan sedari tadi pecah ketika membaca pesan Ayahnya itu. Ketika sudah tenang, Musa berfikir ini adalah saat baginya untuk Hijrah ke jalan yang lebih baik. Dia memutuskan untuk tidak membawa contekan yang dia buat kemarin. Musa bergegas mandi dan sholat subuh. Dia berdoa kepada-Nya untuk meminta ampunan atas segala yang dia lakukan dan memohon agar sang Ibu mendapat tempat yang layak disisi-Nya. Setelahnya Musa belajar untuk ujian semester yang tidak menghitung jam.


Hari-hari UAS sudah lewat. Musa kini fokus untuk berhijrah. Langkah pertamanya adalah dengan tidak ikut kumpul lagi dengan teman-teman geng motornya. Musa lebih memilih untuk ikut Kajian keagamaan yang ada di Masjid dekat kos-kosannya. Musa belajar banyak kembali tentang ilmu agama. Musa juga kembali belajar membaca Al-Qur'an dengan di tuntun oleh Ustadz yang ada di Masjid itu. Kegiatan Musa itu rutin dia lakukan selama kurang lebih 3 bulan, sampai pada akhirnya teman geng motor Musa heran mengapa Musa tidak pernah ikut kumpul lagi di malam minggu.


Hari itu teman Musa yang bernama Nopan berkunjung ke kos-kosan Musa. Dia ingin tau sebenarnya kenapa Musa gak pernah keliatan lagi batang hidungnya. Nopan kaget bukan main ketika melihat Musa berjalan keluar dari Masjid samping kos-kosannya lengkap dengan menggunakan busana muslim.

Quote:


Melihat Musa yang demikian, Nopan melaporkan ke teman-teman geng motornya. Lantas anggota geng motor yang lainnyapun ikut mengejek-ngejek Musa lewat chat grup Whatsapp. Berusaha untuk tenang, Musa meminta maaf jika pernah ada salah dan bilang ingin keluar dari geng motor. Setelah bilang itu, Musa langsung keluar juga dari grup Whatsapp. Tentunya perkataan Musa memancing emosi dari anggota yang lainnya.


Malam harinya ketika Musa sedang membeli nasi uduk, tiba-tiba ada 4 orang geng motornya menghampiri dirinya termasuk Nopan. Tanpa aba-aba mereka langsung mengeroyok Musa di depan tenda bibi uduk.

Quote:


Keesokan harinya, Musa kembali bertemu dengan Nopan secara tidak sengaja di Kampus. Ya, Nopan memang teman kampus Musa juga. Nopan sudah masang kuda-kuda buat kembali baku hantam dengan Musa, tapi diluar dugaan Musa hanya menepuk pundak Nopan. Nopan merasa heran dan kemudian menyusul Musa di lorong kampus. Dia bertanya mengapa Musa tidak membalasnya, Musa hanya tersenyum sambil menjawab "Sesama muslim itu kan tidak boleh saling menyakiti. Apalagi elu sohib gue banget bro". Setelah berkata demikian, malah Nopan yang meminta maaf kepada Musa. Dan Nopan memutuskan untuk ikut disetiap kegiatan Musa. Kegiatan ber-Hijrahnya.


Selama 2 bulan lamanya, Musa dan Nopan mendalami ilmu agama. Mereka sudah sama-sama merasa ketenangan dalam menjalani hari-hari. Tiba-tiba Musa kangen dengan kegiatan motor-motoran dulu. Tidak, bukan dengan kegiatan mabuk-mabukan dan lainnya. Tapi kangen dengan gas motor bareng. Di tengah lamunannya, Musa teringat akan komunitas Bikers Subuhan yang pernah dia lihat di Instagram beberapa bulan yang lalu. Dengan semangat, Musa mengajak Nopan untuk membentuk Bikers Subuhan Chapter kota tempat mereka kuliah ini. Nopan yang masih bingung langsung di jelaskan oleh Musa tentang kegiatan Bikers Subuhan ini dan benar saja, Nopan setuju.


Mereka berdua langsung bergegas menuju Masjid tempat biasa mereka mencari ilmu agama untuk bertemu dengan Pak Ustadz. Mereka menjelaskan sekaligus meminta ijin. Pak Ustadz hanya berpesan "Tolong rubah citra atau cara pandang masyarakat terhadap geng motor ya dengan geng motor kalian ini nantinya". Musa dan Nopan mengangguk tanda setuju dan mereka langsung pulang ke kosan masing-masing untuk persiapan besok subuh.


Besok subuhnya mereka berdua dengan motor customemasing-masing gas motornya ke Masjid lain yang ada di kotanya. Terus demikian setiap weekend mereka melakukan kegiatan itu. Meskipun pada awalnya mereka di curigai satpam komplek, sampai-sampai mereka diikuti oleh satpam ketika bilang ingin ke Masjid yang ada di dalam komplek itu. Tapi, makin lama dan lama kemudian komunitas ini berkembang. Musa dan Nopan mendapat banyak teman-teman baru yang senang atau hobby dengan motor dan sedang berada di jalan Hijrah juga. Anggota dari Bikers Subuhannya Musa dan Nopan kini sudah semakin banyak. Kegiatan-kegiatan positifpun sudah banyak dilakukan. Bahkan pihak walikota setempat yang mengetahui kegiatan komunitas inipun ikut mengapresiasi.


Kegiatan Bikers Subuhan sendiri meliputi dari kumpul mulai jam 3 dini hari untuk silaturahmi, ngobrol santai perihal motor dan lainnya sampai jam 4 dini hari. Jam 4 dini hari langsung gas bareng ke Masjid yang sudah ditentukan 1 hari sebelumnya. Setelah di Masjid dan sholat subuh, biasanya Bikers Subuhan ikut mendengar ceramah ba'da subuh sambil menunggu waktu Syuruk. Setelahnya baru deh ikut membersihkan Masjid yang di kunjungi dan sarapan bersama. Ya, pantas saja kegiatan komunitas ini di apresiasi oleh Walikota.


Karena semakin banyak anggota, Musa dan Nopan memutuskan untuk memindahkan tempat kumpul sebelum ke Masjid bersamanya yaitu di pusat kota alias di alun-alun. Ya, tempat yang dulunya adalah tempat biasanya Musa dan Nopan nongkrong ga jelas sambil mabuk-mabukan, kini menjadi tempat yang insyaallah mendapat ridho dari-Nya. Sempat beberapa kali Musa dan Nopan berjumpa dengan 'bekas' geng motornya dahulu. Gak jarang mereka juga mencoba menyapa bekas geng motornya dulu, bahkan Musa dan Nopan juga berusaha mengajak mereka-mereka yang masih tersesat ini. Tapi ya, mungkin mereka tidak seberuntung Musa dan Nopan karena berhasil menjemput hidayah-Nya.

Tamat.

emoticon-terimakasih emoticon-terimakasih emoticon-terimakasih



Quote:


jatimanggalaAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan jatimanggala memberi reputasi
2
448
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan