Gak terasa ya Pemilu 2019 sudah terlewati. Ente pilih siapa nih gan sist? Ya siapapun yang ente pilih, mau kita berbeda-beda pilihannya, tentunya tetap kita semua pemenangnya ya. Karena siapapun yang terpilih, tentunya untuk kemenangan bangsa kita tercinta ini. Sehingga tidaklah menjadi persoalan  jika kita berbeda-beda dalam menjatuhkan pilihan.

Pada tanggal 17 April kemarin tentunya ada banyak cerita seru ya gan sist. Ente gimana nih, punya cerita seru gak? Kali aja yang jomblo malah ketemu kenalan baru di TPS. Kalo ane sendiri, pada Pemilu kali ini berkesempatan untuk ngerasain jadi saksi di TPS.




Ane menjadi saksi salah satu Caleg yang ada di kota ane. Berhubung ane cukup kenal dengan orangnya, ya ane mau aja lah jadi saksi. Setidaknya bisa jadi pengalaman kan, gimana rasanya ikut berpartisipasi lebih di TPS, setelah selama ini hanya jadi peserta pemilih aja.

Tugasnya sih simpel aja ya gan sist kalo ane. Cuma mengawasi jumlah suara dari Caleg yang ngasih tugas ke ane, jangan sampai ada kecurangan yang merugikan. Dan juga mengawasi suara dari yang lainnya, jangan sampai ada suara siluman, yang antara ada dan tiada. Tapi pada dasarnya, semua kecurangan gak akan terjadi kok selama anggota KPPS nya profesional. Dan pastinya di TPS tempat ane bertugas, anggota KPPS nya sip banget dah. Jadinya ya ane nyantai-nyantai aja, karena emang gak ada yang perlu dikhawatirkan.



Di TPS tempat ane bertugas, semua rangkaian acara dimulai pukul 7 tepat. Diawali dengan upacara resmi, yang diikuti seluruh KPPS dan juga Saksi, serta petugas pengamanan dan juga panitia lainnya. Agak ngantuk sih sebenernya harus dateng pagi-pagi, tapi okelah untuk pengalaman, toh juga engga tiap tahun bisa ngerasain kan. Setelah upacara selesai, langsung deh gak pake lama dimulai juga proses pencoblosan bagi warga yang masuk DPT, yang memang sudah ada di lokasi. Proses pencoblosan sendiri berlangsung sangat lancar, hingga berakhir tepat pada jam 1 siang sesuai dengan peraturan yang ada.



Nah setelah jam 1, tiba waktunya untuk istirahat siang. Capek kan pastinya dari pagi mengawal dan membantu warga untuk menyuarakan aspirasinya. Jam istirahat ini dimanfaatkan banget lah untuk duduk santai, menikmati makan siang, menunaikan ibadah, dan sebagainya. Ada juga tuh yang lagi asik wawancara dengan tv lokal, ngobrolin asiknya bertugas di TPS.



Setelah istirahat dirasa cukup, tiba deh saatnya untuk proses penghitungan suara. Dengan adanya 5 kotak suara, dan masing-masing kotak suara terdapat ratusan surat suara, pastinya akan memakan waktu yang cukup lama untuk menghitungnya. Tapi karena suasananya santai, gak kaku, maka jadi gak begitu terasa sih. Anggota KPPS nya sendiri masih muda-muda dan juga doyan bercanda, jadinya suasana yang ada cukup cair, dan tentunya sangat membantu biar pikiran tetap seger. Tapi biarpun suka becanda, tetap dalam koridor yang seharusnya ya. Tetap profesional dalam menentukan dan menghitung sah atau tidaknya suara.

Proses penghitungan suara selesai sekitar jam 12 malam. Cukup lama ya sepertinya, tapi wajar lah karena memang ada banyak suara yang harus benar-benar diperhatikan. Ditambah lagi ada jam istirahat antara jam 6 sampai jam 8, biar semuanya bisa mandi-mandi dulu deh, kan jadi seger ntar dalam bertugas.

Setelah surat suara selesai dihitung semuanya, ada berbagai teknis administratif yang harus diselesaikan sampai dengan terbitnya C1. Ane sendiri sebagai saksi baru nerima C1 sekitar jam 4 subuh gan sist. Pegel sih rasanya, karena semaleman ada di TPS. Tapi karena suasananya cair dan asik, jadi ya tetep seneng aja jalaninnya. Terlebih lagi di TPS ane sangat diperhatikan urusan makanan dan minuman untuk para petugas yang ada, kalo laper tinggal ambil sendiri. Butuh minuman panas juga selalu tersedia, jadinya suasana yang ada tuh gak kayak lagi bertugas, tapi lagi nongkrong santai aja sama temen-temen.