Inspirasi, Anak Berusia 12 Tahun Mendirikan Sekolah Untuk Teman-temannya

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Inspirasi, Anak Berusia 12 Tahun Mendirikan Sekolah Untuk Teman-temannya

o.best

10-04-2019 20:05

Inspirasi, Anak Berusia 12 Tahun Mendirikan Sekolah Untuk Teman-temannya

Selamat Datang
di
Panggung

GEAL - GEOL

| Anak usia 12Tahun |
Mendirikan
sebuah sekolah
emoticon-Peluk

kaskus in your heart
o.best for you

Quote:

Dunia pendidikan kembali tercoreng lagi, bukan kasus tentang murid dengan guru, tapi tentang pengeroyokan oleh 12 siswi pelajar kepada temannya di pontianak.

Seakan tidak ada habisnya, banyaknya pemberitaan akhir-akhir ini tentang kelakuan siswa-siswi yang lebih mengarah ke tindak kriminalitas.

Kasus bullying, penganiayaan ini merupakan dari sekian banyaknya kasus yang viral di ranah pendidikan kita. Belajar dari kasus seperti ini apakah akan ada sebuah tindakan baik untuk anak-anak kita nanti?

Kita harus bisa menyikapi semua itu dengan baik, coba kita belajar dari kisah seorang anak berusia 12 tahun berasal dari argentina yang bercita-cita membangun sebuah sekolah dari usianya yang masih 9 tahun. Anak laki-laki yang bernama Nicanor Quinteros ini begitu sangat peduli akan pendidikannya bahkan pendidikan teman-temannya juga. Kehidupan yang cukup terbilang di garis kemiskinan ini tidak meruntuhkan niatnya sedikitpun untuk membangun sebuah sekolah.

Quote:

Spoiler for foto:

Nicanor Quinteros sama seperti anak lelaki seusianya. Dia tinggal bersama neneknya Ramona, setiap hari pergi ke sekolah, dan sangat menyukai susu dan kue. Dia tidak akan berbeda dari anak seusianya jika bukan karena satu hal, Nicanor mengelola sekolahnya sendiri, yang ia dirikan untuk membantu anak-anak lain dengan pelajaran mereka. Inisiatif ini telah ada selama 4 tahun.

Spoiler for foto:

Ketika Nicanor Quinteros berusia 9 tahun, dia bertanya kepada neneknya apakah dia bisa membangun sekolah di sebelah rumah mereka. Beberapa anak di lingkungannya tidak bisa bersekolah karena mereka tidak punya uang untuk membayar transportasi atau bahkan sepatu untuk pergi kesekolah, dan beberapa bahkan menjadi tunawisma. Nenek Nicanor dengan senang hati menyetujui gagasan itu dan bersama-sama mereka mulai mengubah mimpi nicanor menjadi kenyataan.

Spoiler for foto:

Di halaman belakang rumahnya, di lingkungan "Las Piedritas" di Pocito, San Juan, Argentina, Nicanor dan neneknya membangun sebuah sekolah bernama "Patria y Unidad." Mereka menggunakan kain bekas dan kayu untuk membuat ruang kelas, peti bekas buah dibuatnya sebagai kursi dan alat penyimpanan, dan mendaur ulang lembaran kertas bekas sehingga siswa dapat menulis dan belajar.

Spoiler for foto:

4 tahun telah berlalu sejak nicolas mengatakan bahwa ia akan membangun sekolah kepada neneknya, dengan bantuan tetangga serta orang-orang yang secara sukarela membantu, Nicanor telah mampu membangun 2 ruang kelas, loker, papan tulis, perpustakaan kecil, dan bel yang mengingatkan siswa untuk masuk,istirahat serta pulang sekolah. Beberapa guru adalah teman sekelasnya sendiri dan Nicanor bahkan memiliki kantor kepala sekolah sendiri.

Anak-anak "Las Piedritas" sangat berdedikasi dan tekun dalam pelajaran mereka serta mereka selalu mengetuk pintu kepala sekolah untuk memberi tahu dia bahwa mereka telah tiba. Sekolah ini pun sudah memiliki 36 siswa, dan sangat jelas bahwa Nicanor sangat berfungsi sebagai inspirasi dalam hal pendidikan.

Spoiler for foto:

Namun, kebaikan Nicanor tidak berakhir di sana. Dia melakukan perjalanan 4 kilometer dengan sepeda setiap hari untuk sampai ke sekolahnya. Nicanor melakukan yang terbaik untuk membantu anak-anak dalam pelajaran mereka dan kadang-kadang ia bahkan menjalankan kelas pada malam hari bagi mereka yang tidak dapat menghadiri mereka pada waktu biasanya. Selain itu, ia menyisihkan uang dari uang sakunya untuk menyediakan teh dan kue kepada murid-muridnya.

Spoiler for foto:

Bahkan gubernur San Juan pergi menemui Nicanor, dia berkata: "Kami tidak percaya bahwa kami memiliki pahlawan di sini di Pocito." Dan dia benar sekali. Nicanor Quinteros telah menginspirasi banyak orang, tidak hanya di Argentina, tetapi di seluruh dunia.

Cerita-cerita seperti ini tidak boleh luput dari perhatian kita. Sudah cukup negeri kita tercoreng akibat ulah beberapa siswa-siswi. Belajar dari nicanor, kalian sebagai pelajar seharusnya bisa menikmati pendidikan yang lebih layak darinya.

Semoga kisah nicanor ini menjadi inspirasi siswa-siswi di negara kita ini.