Pemilu yang akan diadakan tanggal 17 April 2019 nanti sepertinya akan menjadi babak akhir dari pertarungan masing-masing Pilpres maupun anggota Legistatif lainnya. Pertarungan yang dimulai dengan kampanye-kampanye yang sudah dilakukan bahkan 1 tahun sebelum tanggal itu. Lalu, masih ada sebagian orang yang berfikir akan Golput.
Well, Golput sebenarnya pemikiran yang amat sangat salah. Ketika kita sudah mempunyai hak pilih, artinya kita dapat menentukan pilihan. Apakah pilihan tersebut akan merubah keadaan menjadi lebih baik atau bahkan lebih buruk, itu semua tergantung pilihan kita. Tapi sayangnya orang-orang yang Golput berfikiran "Bagi gue, siapapun yang menang, gue tetap menjadi pihak yang kalah.".
Apalagi, setelah memutuskan untuk Golput, biasanya orang-orang tersebut akan merasa menyesal. Berikut adalah penyesalan-penyesalan yang sepertinyaakan dirasakan kaum yang memutuskan untuk Golput versi gue.
Quote:
Menyesal Karena Ga Bisa Protes Dengan Puas
Maksudnya adalah, ketika mereka-mereka ini memutuskan untuk Golput, artinya kan mereka ga memilih siapapun orang yang akan menang nantinya kan. Jadi ketika si orang yang terpilihitu maju sebagai pemimpin mereka dan ternyata kepemimpinannya ga bener, mereka pasti pengen protes, demo, aksi dan lain sebagainya tapi mereka disini ngerasa hatinya gak puas. Kenapa gak puas? Karena mereka gak memilih siapapun.
Coba misalnya mereka memilih orang yang tidak terpilih, mereka akan dengan jelas dan lantang bilang "Tuh kan bener, coba aja kemarin si B yang menang, pasti sekarang Indonesia ga sehancur yang dipimpin si A".
Nah, sekarang sudah mereka gak milih, mereka mengeluh sama keadaan. Salah siapa? Selain salah pemimpinnya, sudah jelas salah mereka-mereka yang Golput ini lah. Karena setiap 1 suara pilihan itu sangat berarti akan sebuah perubahan.
Quote:
Menyesal Karena Ga Bisa Nikmatin Benefit Setelah Nyoblos
Seperti yang kita tahu, Untuk meningkatkan rasio pemilih dan mengurangi jumlah orang-orang yang Golput, beberapa tempat-tempat makan, tempat hiburan, tempat rekreasi keluarga dan lain sebagainya akan memberi sebuah potongan diskon atau bahkan menggratiskan produk makanan atau masuk ke tempat wisata untuk orang-orang yang menunjukan Tinta Birudi jari kelingkingnya. Well, gue gatau ini inisiatif para pengusaha tempat-tempat itu atau memang mereka di bayar pemerintah ya, hmm...
Tapi terlepas dari semua itu, orang-orang yang Golput tidak akan bisa menikmati keuntungan-keuntungan yang akan ada nantinya. Kecuali jika memang mereka-mereka ini berbohong dengan hanya memoleskan jarinya ke tinta yang mereka punya atau beli pada hari itu setelah melihat keuntungan yang akan mereka dapat.
Ya, itulah uniknya orang Indonesia.
Quote:
Menyesal Karena Ga Bisa Eksis Di Sosial Media
Yang terakhir adalah mereka-mereka ini ga bisa eksis di sosial media dengan memfoto atau memvideo jari mereka yang sudah disirami tinta biru tanda sudah mencoblos. Bisa dibilang, ini bukan penyesalan yang berat sih, tapi tetap saja, bagi sebagian orang ini menjadi hal yang berat terutama bagi para pemilih baru yang tidak terlihat update jari birunya oleh teman-teman seangkatan lainnya. Ujung-ujungnya, ketika teman-temannya bertanya dan si Golputersini menjadi, pasti si Golputers akan mendapat cibiran dari teman-temannya.
Tentunya, penyesalan ini kembali dapat ditutupi dengan cara seperti yang gue tulis di atas. Ya, bagi orang-orang seperti mereka ini kebohongan mungkin sudah menjadi makanan mereka sehari-hari, makanya mereka memutuskan untuk tidak memilih karena sudah cukup muak menerima kebohongan-kebohongan yang ada.
Golput memang sebuah pilihan juga, tapi untuk apa kita Golput jika memilih salah satu Paslon adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk mengabdi kepada negara tercinta. Jadi, ayo guys, Jangan Golput.
Nah itu dia penyesalan-penyesalan yang bakal dirasakan setelah memutuskan Golput versi gue. Versi Kalian gimana? Tulis di komentar ya ...
Ide Tulisan By :
Mrbutong