Halo masyarakat.
Balik lagi sama ane disini, cuek dan penyayang, aku Cece



Ga terasa ya kurang 12 hari lagi Indonesia akan melaksanakan pemilu raya yang mencakup 5 pemilihan sekaligus yaitu DPRD, DPR RI, DPR provinsi, DPD, dan juga presiden.

Beberapa bulan belakangan ini pastinya seluruh media mulai dari koran, tv, sosial media, hingga tiap tiap perkumpulan masyarakat sibuk membahas dan membicarakan tentang paslon pemilu mendatang terlebih masalah calon presiden.

Tak jarang juga banyak tersebar berita hoax yang ditujukan kepada paslon nomor urut 01 dan paslon nomor urut 02. Hal ini tentu saja banyak menimbulkan perselisihan dari masing-masing pendukung paslon. Namun bagaimana dengan orang yang apatis tentang pemilu?? Atau yang tidak mempunyai akses informasi? Berikut ini ada 3 alasan dan penyebab masyarakat tidak ikut serta memilih atau golput menurut ane:

1. Golput karena apatis



hal ini tentu akan berbeda jika didengar oleh orang yang apatis alias bodoamat masalah pemilihan paslon tersebut yang juga kadang memilih jalan untuk tidak mendukung keduanya sama sekali alias golput. Namun apakah golput dan sifat apatis itu tidak mempengaruhi hasil pemilihan dan tentunya masa depan bangsa kita ini. Tentu saja sangat berpengaruh, karena satu suara sangat menentukan.

2. Ketidaktahuan masyarakat di daerah terpencil



Golput juga terkadang banyak di sebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat tentang visi misi dan story dari masing masing paslon. Entah karena kurangnya informasi karena terbatasnya akses media terkhususnya untuk masyarakat yang hidupnya masih primitif dan tinggal di pedalaman yang masih jarang sekali tersentuh oleh teknologi dan pemerintah. Sebenarnya ini juga masih menjadi kekurangan dan keterbatasan pemerintah yang kurang menjangkau daerah-daerah tersebut. Pemilih sebaiknya sudah tau seluk beluk paslon yang akan dipilih, dan pasti punya pertimbangan sendiri kenapa harus memilih paslon tersebut.

3. Mahasiswa yang merantau



Golput juga kebanyakan terjadi pada mahasiswa yang kuliah di perantauan yang jauh dari daerah asal. Tentu saja kita hanya bisa memilih di daerah asal yang tertera pada KTP, sehingga mahasiswa yang kebetulan tanggal 17 April nanti masih menjalani masa kuliah tidak bisa ikut memilih karena hanya bisa memilih di daerah asalnya. Apalagi jumlah mahasiswa yang merantau juga cukup banyak sehingga jumlah suara yang kosong juga pasti banyak.

Nah jadi itu tadi 3 alasan kenapa masih ada yang golput menurut pemikiran ane sendiri. CMIIW.