Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rulfhiAvatar border
TS
rulfhi
Lawan Hantu Korupsi di Sekitar Kita

Lawan Hantu Korupsi di Sekitar Kita

(Ilustrasi / photo credit: maxmanroe.com)
Praktek korupsi hanya menguntung pihak tertentu dan sangat merugikan berbagai pihak lainnya. Tentu kita tidak boleh mentolerin praktek ini. Semakin kita membiarkan, maka korupsi akan terus tumbuh subur seperti jamur di musim penghujan. Dalam kasus bernegara, korupsi hanya akan merugikan masyarakatnya.

Pada umumnya sorotan media akan korupsi tertuju pada kasus-kasus besar. Tidak ada yang salah karena memang korupsi dengan nominal besar tentunya akan lebih berdampak signifikan pada orang banyak banyak. Namun sering kali kita lalai dengan praktek-praktek korupsi kecil-kecilan yang ada di beberapa sektor menengah ke bawah. Mungkin saja kita sering kali menemuinya ketika mengurus beberapa dokumen.   

Dalam buku Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta karya Roanne Van Voorst menyinggung sistem birokrasi negara Indonesia yang sangat ruwet. Contohnya pengurusan visa penelitian Roanne memakan waktu yang sangat lama. Jika urusan ingin cepat diurus maka harus ada uang pelicin. Roanne yang mempunyai prinsip norma jauh lebih berharga dibanding keinginan untuk mempercepat urusan. Jelas menentang praktek ini.

Dari beberapa pengamatan dan wawancaranya dengan beberapa orang. Akhirnya Roanne mendapatkan hipotesis bahwa kebanyakan orang Indonesia ingin mendapatkan imbalan atas layanan yang mereka berikan. Roanne pun mulai mengerti bahwa kebanyakan orang yang berada dalam rantai tindak penyuapan itu juga berada dalam posisi terjepit. Harus diakui bahwa uang dalam budaya kita adalah media yang berfungsi mempererat hubungan pribadi antara si pemberi dan penerima.

Berkaca pada kasus di atas, praktek korupsi mempunyai kemungkinan terjadi jika menemui sistem birokrasi yang jelimet. Semakin banyak pintu yang dilalui akan semakin banyak orang yang terlibat dan itu bisa menjadi satu celah untuk melakukan tindak korupsi.

Lantas bagaimana langkah untuk menutup celah tersebut. Salah satu cara yang mungkin diterapkan adalah dengan cara pemangkasan jalur birokrasi menjadi lebih ringkas dan terintegrasi. Dengan begitu tidak akan banyak tangan yang diikut campur. Dengan kemajuan teknologi sangat mungkin memangkas jalur birokrasi. Pendistribusian/jalur yang berkaitan dengan uang pun bisa di pantau dan dibuat transparan.

Selain itu ada hal penting lainnya yang perlu diperhatikan, yakni pembenahan mental warga negara Indonesia. Tapi tak mudah untuk mengubahnya, perlu tahapan-tahapan yang panjang. Namun bukan berarti tidak bisa. Kita bisa mulai dari langkah yang paling kecil seperti tidak korupsi waktu, patuh pada prosedur yang sudah ditentukan, jangan mudah tergoda dengan oknum-oknum yang mengimingi kemudahan yang bisa dibayar uang dan jika dipercaya untuk menduduki jabatan sesuai dengan sebaik-baiknya dengan amanah.

Tentunya soal korupsi adalah masalah yang harus kita bereskan bersama-sama. Semoga menjelang Pemilu 2019 ini bisa mempunyai wakil rakyat yang bersih dari tindak koruspsi. Semoga saja.  


Sumber gambar terlampir
Sumber tulisan: pemikiran pribadi TS


Diubah oleh rulfhi 23-03-2019 07:40
0
200
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan