Sumber : Rumah Bebe

Sejarah Rumah Bebe dimulai pada tahun 1995 dengan nyonya yang bernama Bebe Seet. Ia terpacu untuk mempelajari seni tradisional Peranakan tentang sandal manik-manik ketika dia tidak bisa mendapatkan sepasang "kasut manek" antik (sandal bermanik-manik yang dikenakan oleh "nyonya", Wanita Peranakan).
Sejauh tahun 1900-an atau bahkan lebih awal, "nyonya" muda dituntut untuk terampil dalam membuat alas kaki mereka sendiri dan membuat barang-barang dekoratif lainnya untuk kamar pengantinnya.
Seni ini telah diturunkan dari generasi yang lalu, dari ibu ke anak perempuan. Namun, setelah Perang Dunia Kedua, minat terhadap sandal bermanik-manik berkurang. Kerajinan manik-manik pun mulai dilupakan. Tidak ada lagi yang bisa mengajarkan cara membuat kerajinan manik-manik ke Peranakan, tetapi Bebe berhasil mencari teman ibunya untuk mengajarkan teknik dasar padanya.
Setelah kematian teman ibunya, Bebe membuat banyak kemajuan. Mulai dari meneliti sejarah manik-manik yang dilakukan oleh "nyonya" di masa lalu. Dia mulai mengadakan kelas untuk berbagi cara membuat kerajinan manik-manik tersebut dengan semangat.

Pada tahun 1999, ketika kelas manik-manik menjadi populer, ia mendirikan butik mandiri dengan nama "Bebe's Niche" di Katong. Butik ini tidak hanya berspesialisasi dalam kelas manik-manik, tetapi juga menjual sandal manik-manik, tas tangan, dan kebaya sulam.
Setahun kemudian, dia pindah ke tempat yang lebih besar di Desa Katong. Bertoleransi sela 3 tahun untuk menjalankan bisnisnya di lingkungan lokal yang buruk dan manajemen pemilik yang buruk, ia pindah lagi pada tahun 2003.

Rumah toko tua yang dibangun pada tahun 1928 dipilih Bebe sebagai butik berikutnya dan dia melakukan redesain pada bangunan tersebut. Teman-temannya membantu dia dalam memberikan ide, kontak dan saran dalam melakukan renovasi. Dalam waktu delapan bulan, Rumah Bebe siap menyambut 80 delegasi luar negeri dari Konvensi PATA 2003 (sebuah acara Sngapore Tourism Board Event).

Heritage Boutique House
Pesona kuno Katong terletak di dalam ruko, kaya akan sejarah dan kenangan. Rumah Bebedidedikasikan untuk melestarikan dan memamerkan seni tradisional. Pengunjung siambut dengan koreografi indera yang luar biasa, wangi aromatik kue nanas yang dipanggang di oven, suara musik etnik keroncong dan pemandangan pajangan warna-warni manik-manik, bordir, batik, perhiasan, perak, dan poselen.

Staff pada Rumah Bebe menggunakan kebaya yang asli dan otentik. Mereka siap melakukan kegiatannya sehari-hari seperti menjual, membuat manik-manik dan menyulam.

Classes & Tours
Kelas Manik-Manik
Kelas untuk membuat sepatu manik-manik sendiri diadakan untuk semua orang yang mencintai kerajinan tangan, sehingga membawa kesadaran baru terhadap nilai-nilai abadi dalam seni manik-manik Peranakan.
Kelas manik-maik Peranakan diatur berdasarkan permintaan. Tergantung pada ketersediaan instruktur dan dengan minimum 4 peserta. Jumlah maksimum di kelas adalah sepuluh. Terdapat juga paket kursus "crash" yang dimana satu lawan satu dapat diatur secara khusus untuk pengunjung dengan waktu terbatas.

Wisata Rumah Pribadi
Ruko yang dimiliki dan ditempati oleh Rumah Bebe ini merupakan contoh yang baik dari rumah Peranakan. Di dalam rumah, diisi dengan perabotan asli dan tampilan seni dekoratif yang luar biasa. Pengunjung bisa belajar tentang Peranakan dan menjelajahi warisan hibrida mereka yang menarik dari leluhur Cina dan Melayu. Agan dan sista bisa melihat secara langsung bagaimana Bebe menciptakan sepatu manik-manik dengan gaya khasnya.

Cuisine
Nyonya Nosh merupakan bagian dari Rumah Bebeyang dimana spesialisasi makanan. Disini tersedia hidangan buatan sendiri yang menggoda. Disiapkan dengan cara kuno, dari awal, tanpa menggunakan penyedap rasa. Makanan yang disediakan menggunakan bahan-bahan alami segar dan terbaik yang tersedia di apsaran. Bebe membuat semua kue tar, kue kering, rempah-rempah saos, dan makanan penutup khasnya. Pelanggan Bebe terdiri penduduk setempat hingga wisatawan asing.

Sumber : Rumah Bebe