TS
Papa.T.Bob
[LOVE LETTER 3] Buat Cecil
*Semoga Kamu Tidak Muntah
Quote:
Cil,
aku senang sekali semester ini akhirnya kita sama-sama ambil skripsi. Kamu sudah mengambilnya lebih dulu sejak semester lalu. Sementara aku baru mengambilnya semester ini. Kemungkinan ini semester terakhir kita berada di institusi yang sama, belajar di tempat yang sama.
Karena eh karena, jikapun skripsiku selesai semester ini aku masih harus melanjutkan kuliah lagi semester depan. Sebab masih ada persyaratan lain yang harus digenapi, jumlah sks. Syarat kelulusan memang sialan.
Aku tidak pernah berharap kamu lulus terlambat, agar skenarionya bisa berubah menjadi kita lulus sama-sama. Tidak sama sekali. Aku selalu berharap agar kamu mendapatkan yang terbaik yang kamu butuhkan. Begitu pula untuk semua teman-temanku.
Kita sama-sama tahu sejak dua tahun lalu aku mengambil beberapa mata kuliah yang sama denganmu, Mengikuti kelas-kelas yang bangkunya terisi penuh oleh teman-teman seangkatanmu. Tidak terhitung berapa jam yang kuhabiskan untuk mengamatimu diam-diam, takut ada yang tahu.
Cil,
beberapa kali pandangan kita bertemu. Kekuatan tidak kasat yang meluncur dari retinamu itu sungguh menggetarkan hati. Namun, itu belum bisa mengalahkan kemampuan poker faceyang sudah kulatih bertahun-tahun.
Saat matamu menyentuh hatiku, detik itu pula aku langsung mengubah ekspresi mukaku menjadi jutek. Kenapa gerangan? Lewat ekspresi wajahku aku cuma ingin menunjukkan, bahwa aku benci kalau ada yang tahu aku sedang memperhatikanmu. Bahkan jika yang memergoki adalah kamu sendiri, sang pemilik privasi. Absurd memang.
Tidak sampai di situ. Hampir semua jejak digitalmu tidak lepas dari pengamatanku. Bukan, bukan untuk masturbasi. Hanya untuk menegaskan bahwa "you are the brightest and im the weirdest". Dan harus kuakui wajahmu seperti Meguri Fujiura.
Cil,
sejauh yang kuketahui kamu belum pernah merasakan kegagalan yang berdampak besar dalam hidup yang kamu jalani. Itu karena kamu berani. Kamu ambil semua kesempatan dan tanggung jawab. Kuharap ke depan kamu terus melakukannya. Kalaupun nanti kamu bertemu dengan kegagalan, aku berharap kamu tidak jatuh terlalu dalam sepertiku.
Aku cukup berpengalaman soal kegagalan. Kamu bisa mengajakku ngobrol jika kamu mau. Karena aku merasa tidak layak untuk mengajakmu mengobrol lebih dulu.
Aku ingat kita pernah ngobrol suatu kali, aku terlalu banyak basa basi dan kamu melengos pergi. Mungkin aku terlalu pervert, bukan saja dari penampakan tapi juga sejak dalam pikiran.
Dan aku jelas bukan prioritasmu untuk kamu jadikan kawan, apalagi pasangan. Tapi aku tidak berhak menilaimu seperti itu. Aku tahu kamu tidak senegatif itu. Imageyang kamu bentuk dan kelakuanmu menunjukkan kamu perempuan hebat, dan aku adalah fanboy sejatimu. Apalagi kamu lima tahun lebih muda dariku. Tentu kudoakan yang terbaik buatmu.
Cil,
semoga kamu tetap seasli ini, tanpa make uptebal dan tetek bengek yang justru menutupi kecantikan alamimu.
Oh ya, citra pervert yang sengaja kutunjukkan sebenarnya adalah sebuah candaan, yang memang tidak semua orang bisa tertawa karenanya.
Meski sudah sepanjang ini, tapi rasanya sulit bagiku untuk mengakhiri surat ini. Mungkin karena masih ada satu hal penting yang belum kuungkapkan.
I love you, Cil.
aku senang sekali semester ini akhirnya kita sama-sama ambil skripsi. Kamu sudah mengambilnya lebih dulu sejak semester lalu. Sementara aku baru mengambilnya semester ini. Kemungkinan ini semester terakhir kita berada di institusi yang sama, belajar di tempat yang sama.
Karena eh karena, jikapun skripsiku selesai semester ini aku masih harus melanjutkan kuliah lagi semester depan. Sebab masih ada persyaratan lain yang harus digenapi, jumlah sks. Syarat kelulusan memang sialan.
Aku tidak pernah berharap kamu lulus terlambat, agar skenarionya bisa berubah menjadi kita lulus sama-sama. Tidak sama sekali. Aku selalu berharap agar kamu mendapatkan yang terbaik yang kamu butuhkan. Begitu pula untuk semua teman-temanku.
Kita sama-sama tahu sejak dua tahun lalu aku mengambil beberapa mata kuliah yang sama denganmu, Mengikuti kelas-kelas yang bangkunya terisi penuh oleh teman-teman seangkatanmu. Tidak terhitung berapa jam yang kuhabiskan untuk mengamatimu diam-diam, takut ada yang tahu.
*****
Cil,
beberapa kali pandangan kita bertemu. Kekuatan tidak kasat yang meluncur dari retinamu itu sungguh menggetarkan hati. Namun, itu belum bisa mengalahkan kemampuan poker faceyang sudah kulatih bertahun-tahun.
Saat matamu menyentuh hatiku, detik itu pula aku langsung mengubah ekspresi mukaku menjadi jutek. Kenapa gerangan? Lewat ekspresi wajahku aku cuma ingin menunjukkan, bahwa aku benci kalau ada yang tahu aku sedang memperhatikanmu. Bahkan jika yang memergoki adalah kamu sendiri, sang pemilik privasi. Absurd memang.
Tidak sampai di situ. Hampir semua jejak digitalmu tidak lepas dari pengamatanku. Bukan, bukan untuk masturbasi. Hanya untuk menegaskan bahwa "you are the brightest and im the weirdest". Dan harus kuakui wajahmu seperti Meguri Fujiura.
*****
Cil,
sejauh yang kuketahui kamu belum pernah merasakan kegagalan yang berdampak besar dalam hidup yang kamu jalani. Itu karena kamu berani. Kamu ambil semua kesempatan dan tanggung jawab. Kuharap ke depan kamu terus melakukannya. Kalaupun nanti kamu bertemu dengan kegagalan, aku berharap kamu tidak jatuh terlalu dalam sepertiku.
Aku cukup berpengalaman soal kegagalan. Kamu bisa mengajakku ngobrol jika kamu mau. Karena aku merasa tidak layak untuk mengajakmu mengobrol lebih dulu.
Aku ingat kita pernah ngobrol suatu kali, aku terlalu banyak basa basi dan kamu melengos pergi. Mungkin aku terlalu pervert, bukan saja dari penampakan tapi juga sejak dalam pikiran.
Dan aku jelas bukan prioritasmu untuk kamu jadikan kawan, apalagi pasangan. Tapi aku tidak berhak menilaimu seperti itu. Aku tahu kamu tidak senegatif itu. Imageyang kamu bentuk dan kelakuanmu menunjukkan kamu perempuan hebat, dan aku adalah fanboy sejatimu. Apalagi kamu lima tahun lebih muda dariku. Tentu kudoakan yang terbaik buatmu.
*****
Cil,
semoga kamu tetap seasli ini, tanpa make uptebal dan tetek bengek yang justru menutupi kecantikan alamimu.
Oh ya, citra pervert yang sengaja kutunjukkan sebenarnya adalah sebuah candaan, yang memang tidak semua orang bisa tertawa karenanya.
Meski sudah sepanjang ini, tapi rasanya sulit bagiku untuk mengakhiri surat ini. Mungkin karena masih ada satu hal penting yang belum kuungkapkan.
I love you, Cil.
10 Februari 2019, di atas kasur.
Diubah oleh Papa.T.Bob 14-02-2019 12:47
Kartini1001 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.6K
21
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan