untuk kidung kasih yang temaram
untuk rindu yang tak kunjung usai
untuk lautan yang paling dalam
untuk istriku

Pernikahan adalah jalan kita meyakini adanya pelabuhan dimana hati terikat dan bersemayam, ketika hati tergerus waktu perjalanan, ketika perasaan terombang ambing lautan keraguan, maka menepi dan berlabuh adalah keharusan.

dan kau menanti di ujung khatulistiwa itu, laras seperti benamnya nirwana, cerah seperti terbitnya sanubari, terang seperti pantulan bulan di derasnya lautan.

aku ingin ikatan ini searah mata angin pesisir, tak segan menerjang perjalanan, berdesir bersama gulir pasir, begitu lembut menyusuri dedaunan.

istriku, aku dan kau adalah manusia yang mana hati kita menuntut ikatan emosi dan hasrat, dan kita yang berpadu selalu menuntut kesempurnaan, maka sering kali kita lupa bahwa sempurna tak pernah hinggap bagi manusia, maka sudikah kau genggam tanganku selalu agar sempurna itu terus kita cari bersama ?

istriku, bahtera kita sudah penuh bersama cita-cita dan harapan, di pelabuhan itu kita bertemu dan beranjak dengan panjat doa pada restu Tuhan.

Bersama angin-angin itu, luasnya laut-laut itu, percik ombak-ombak itu, aku ingin kita pergi saling menggenggam dan terikat, berembus di dalamnya laut kehidupan.