TS
o.best
[LOVE LETTER 3] Untuk Mu, Mata Sayu Di Ujung Senja
Say
I Love You
With A Letter
Season 3
«-----●♡●-----»
I Love You
With A Letter
Season 3
«-----●♡●-----»Quote:
Quote:
"Di ujung Senja yang ku rindukan sepasang mata sayu mu yang terus terbayang."
UntukMu :
Mata Sayu Di Ujung Senja
Quote:
Ketika ku menulis surat ini untukmu, aku bingung harus memulainya dari mana. Aku tidak pandai berbicara bahkan bersajak atau berpuisi supaya bisa membuatmu terkesima.
Bahkan aku tidak tahu harus bagaimana, mungkin saat membaca isi surat ini kamu sudah membenci ku bahkan bisa saja semakin menjauhiku. Aku tidak memaksa bagaimana nanti kamu akan menyikapi aku saat nanti bertemu.
Setidaknya melalui ini aku mengungkapkan apa yang harus di ungkapkan, agar tidak ada dusta di antara kita. Tidak ada kebencian, kemarahan, ataupun hal lainnya yang membuat kita serasa mulai membuat jarak. Aku hanya ingin di antara kita tidak ada miss komunikasi.
Bahkan aku tidak tahu harus bagaimana, mungkin saat membaca isi surat ini kamu sudah membenci ku bahkan bisa saja semakin menjauhiku. Aku tidak memaksa bagaimana nanti kamu akan menyikapi aku saat nanti bertemu.
Setidaknya melalui ini aku mengungkapkan apa yang harus di ungkapkan, agar tidak ada dusta di antara kita. Tidak ada kebencian, kemarahan, ataupun hal lainnya yang membuat kita serasa mulai membuat jarak. Aku hanya ingin di antara kita tidak ada miss komunikasi.
Quote:
"Hujan dan Senja menjadi Saksi suara kita beradu"
Quote:
Sedikit flashback bagaimana pertemuan itu mengawali sebuah cerita tali silaturahmi kita.
Kala itu langit menangis menumpahkan air mata, aku yang berkendarapun berhenti menyisi berteduh dibawah bangunan usang. Tiang bangunan yang terlihat reot beratapkan asbes melindungi dari tangisan langit yang terus merengek deras .
Saat ku tengokan wajah kearah kanan, berdiri seorang gadis mungil yang berteduh, wajah nya seperti yang kukenal. Dengan tangan bersila didada merasakan hembusan angin lebat dengan air yang terus mengganggu kenyamananmu, terlihat mata itu sayu akan lelahnya aktifitas setelah bekerja di hari itu.
Ya itu kamu, tak salah duga aku beranikan menyapamu. Ingat kah kamu saat itu? Disitulah kita mulai bersapa ria, tak menyangka rumahku dan rumahmu tak lah jauh. Hanya terpisahkan kampung sebelah, mulai hari itu lah aku beranikan mengajak mu untuk berangkat dan pulang bareng.
Kala itu langit menangis menumpahkan air mata, aku yang berkendarapun berhenti menyisi berteduh dibawah bangunan usang. Tiang bangunan yang terlihat reot beratapkan asbes melindungi dari tangisan langit yang terus merengek deras .
Saat ku tengokan wajah kearah kanan, berdiri seorang gadis mungil yang berteduh, wajah nya seperti yang kukenal. Dengan tangan bersila didada merasakan hembusan angin lebat dengan air yang terus mengganggu kenyamananmu, terlihat mata itu sayu akan lelahnya aktifitas setelah bekerja di hari itu.
Ya itu kamu, tak salah duga aku beranikan menyapamu. Ingat kah kamu saat itu? Disitulah kita mulai bersapa ria, tak menyangka rumahku dan rumahmu tak lah jauh. Hanya terpisahkan kampung sebelah, mulai hari itu lah aku beranikan mengajak mu untuk berangkat dan pulang bareng.
Quote:
"Bukan sekedar ungkapan, namun tentang sebuah perasaan"
Quote:
Awalnya aku tidak merasakan apapun selama ini saat bersama mu. Menjalani kehidupan seperti biasa aku dan kamu. Namun, Seiringnya waktu ada gejolak yang tak terduga. Sebuah rasa yang menggelora dari lubuk hati, rasa itu terus bertanya-tanya inikah cinta? Inikah sayang? Atau hanya sekedar rasa suka?
Entah mengapa lamunanku terus terbayang saat pertama bertemu, mata sayu itu bagai belati yang menikam hati ini membuat luka yang membekas dan selalu teringat.
Bahkan saat menyendiri atau sedang menatapmu, yang pertama ku lihat adalah matamu, sebuah kerinduan yang di tunggu. kilauan pantulan cahaya dari mata sayu mu.
Quote:
"Ketika suara tak lagi menggema, mata sayu mu memberi pesan berarti"
Quote:
Waktu terus berjalan mengakrabkan dua hati yang terus berbincang. Namun beberapa hari terakhir ini kamu seperti menjauh? Bahkan lebih banyak diam saat bersamaku? Menatap pun sepertinya enggan bahkan berbicarapun hanya sepatah dua kata. Hati ku bertanya, apa salah ku? Apa yang membuatmu resah?
Saat ku lewat di hadapanmu, sekilas aku menatapmu dan kamu juga menatapku. Mata itu seperti memberi pesan berarti untukku. Aku tahu engkau tak akan membenciku, atau marah padaku. Meski engkau melakukan hal itu, aku bisa lebih mengartikan mata itu.
Maka katakanlah sesuatu yang bisa membuat kita kembali seperti dulu.
Quote:
"Engkau tetap teman baik dikala senja menghampiri"
Quote:
Aku tidak tahu harus berbuat apa atas apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini tentang sikapmu.
Dan aku lebih memilih diam saat itu hingga akhirnya aku beranikan menulis surat ini untukmu.
Meskipun kau melakukan itu, setidaknya kita tetap bisa menjadi Teman Baikyang selalu ceria seperti dulu. Maafkan bila aku bersalah padamu sengaja ataupun tidak disengaja.
Quote:
"Hal istimewa saat ini karena sudah mengenalmu"
Terima Kasih Ku
Untuk Mu
Untuk Mu
Mata Sayu
Di Ujung Senja
Written by
O.best
Di Ujung Senja
Written by
O.best
Diubah oleh o.best 29-01-2019 17:43
aldysadi dan tata604 memberi reputasi
5
2.2K
Kutip
38
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan