ny.sukrisnaAvatar border
TS
ny.sukrisna
Tragedi Pabrik



#Cerpen

Malam ini, tidak seperti biasanya mataku sulit terpejam. Kuputuskan memainkan gawai miliku dengan mengirim chat ke beberapa teman. Sesekali tawa tertahan tercipta dari mulutku. Sengaja kututup mulut ini jika aku tidak bisa mengontrol kekehanku sendiri. Karena pasti keluargaku sudah terlelap sejak tadi. Ini sudah pukul 00.30.

"Hik ... Hik ..."

Samar-samar aku mendengar suara tawa lain, yang jelas bukan dari mulutku. Aku terdiam. Sambil mempertajam pendengaran, kupastikan suara yang tadi kudengar memang nyata adanya.

"Hiks ... Hiks ...."

Kutegakan tubuhku yang awalnya memang berbaring di atas ranjang. Entah mendapat ide dari mana, kakiku turun ke lantai. Lalu menuju jendela yang ada di dekat pintu kamar. Kusibak korden sedikit, mengintip keadaan di luar. Samping rumahku, ada sebuah aliran sungai kecil. Mataku mencari sesuatu di luar, dengan jantung yang ritmenya berdetak lebih kencang, tangan gemetar, namun rasa penasaranku membuat ketakutanku hilang.

Deg!

Di bawah aliran sungai itu, sesosok wanita tengah berdiri di dalam air. Tinggi air sungai yang hanya sebatas dada orang dewasa, membuat sosok wanita itu terlihat jelas olehku. Badannya basah kuyup, kepalanya basah dengan sedikit warna merah hingga cairan itu menetes ke lehernya. Ia terus menunduk. Kulit tubuhnya putih pucat seperti sudah lama terendam air. Bajunya koyak, menampilkan beberapa lula di tubuhnya.

Aku mundur sedikit. Kupikir dia pasti bukan manusia. Bagaimana bisa, manusia ada di dalam sungai tengah malam begini dengan kondisi yang mengerikan.

Kuintip kembali wanita itu. Ia terlihat menangis kembali. Tapi, tiba-tiba ia langsung mendongak dan menatapku tajam. Sontak, kututup korden kamarku dan bersembunyi menjauhi jendela.

"Hihihihi.... "

Kini suara tawa melengking terdengar dari mulutnya. Aku makin gentar. Hanya saja, tubuhku seperti terhipnotis hingga sulit sekali kugerakkan.

Kreeeeiiit!

Suara cakaran terdengar di jendela kaca. Aku makin takut, dengam memejamkan mata, kupaksakan ke luar dari kamar, dengan berlari sekencang mungkin.

=======

"Ndi? Ngapain tidur di luar?" tanya Mama. Melihatku tidur di ruang TV memang hal yang sangat jarang terjadi. Kukerjapkan mata sekaligus menggeliat di atas kasur lantai di depan TV. Entah pukul berapa aku tertidur semalam.

"Ndi?"

Pikiranku masih berkelana ke sosok itu. "Mam!"

Mama mengernyitkan kening melihat tingkahku aneh. Ia duduk di sampingku sambil terus menatap wajahku.

"Kamu sakit?" tanya Mama.

Aku menggeleng. Mataku menatap segala ruangan, terutama kamarku.

"Mam, tadi malem, Mama denger suara aneh?"

"Suara aneh? Suara apa?"

Kuceritakan kejadian semalam ke Mama. Mama terus diam, mendengarkan ceritaku dengan seksama.
"Makanya aku tidur di luar," kataku mengakhiri penjelasanku tadi.

Mama menarik napas panjang, lalu bersandar di sofa, melupakan kegiatan pagi yang biasa dilakukannya.

"Jadi kamu udah lihat, Melati?"

"Melati? Siapa dia, Mam?"

"Mama memang belum cerita soal Melati ke kamu. Kejadiannya udah lama banget. Dulu, di pabrik ujung sana, ada seorang karyawan pabrik namanya Melati. Dia gadis yang cantik, menarik, dan banyak orang yang suka sama dia. Tapi, dia selalu menolak mereka. Bahkan, sahabatnya, yang namanya Rudi. Juga terus ngejar ngejar dia. Hampir 3 tahun, dia terus minta cintanya Melati. Tapi, selama itu juga Melati tolak Rudi. Sampai suatu ketika ... Rudi balik, menyatakan perasaannya ke Melati. Dan, Melati masih aja tolak Rudi. Saat itu, Rudi habis minum minuman keras. Dia kalap! Melati di rudapaksa di salah satu gudang di pabrik. Sampai ... Mati!"

Aku bergidik ngeri mendengar cerita Mama. Tanpa berkomentar apapun, aku terus menyimak Mama bercerita. Walau dengan bulu kuduk yang terus meremang.

"Setelah tau Melati mati, Rudi bawa dia ke jembatan yang ada di jalan sana," tunjuk Mama ke arah timur rumah kami. Pikiranku pun menerawang ke jbatan yang Mama maksud.

"Melati dibuang ke sungai. Dan sampai 3 hari lamanya, mayatnya belum juga diketemukan," jelas Mama dengan tampang serius.

"Jadi belum ketemu, Mam?" tanyaku penasaran.

"Sudah."

"Sudah? Ketemu di mana, Mam?"

"Mayat Melati, ketemu di ... Dekat jendela kamar kamu ...."

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
6
6.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan