Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kaoru koganeiAvatar border
TS
kaoru koganei
Filsafat: Chp - Antara Minimalisme dan Pluralisme (Pt. Pluralisme) [Share Baca Buku]
[Share Pengalaman] Baca Buku Filsafat : Chapter - Antara Minimalisme dan Pluralisme (Bagian Pluralisme)


Foto halaman depan chapter Antara Minimalisme dan Pluralisme. Sumber : Dokumen pribadi.

Selamat pagi, siang, malam kaskus....
Pada kesempatan kali ini saya, kaoru koganei pengen sharing tentang pengalaman saya membaca sebuah bab / chapter buku filsafat dengan judul "Antara Minimalisme dan Pluralisme - Manusia Indonesia dalam Serangan Posmodernisme" yang ditulis oleh Yasraf Amir Piliang. Di trit ini saya bahas bagian pluralisme nya ya, sebelum nya saya sudah membuat trit tentang bagian pluralisme.

Jadi buku ini saya beli di daerah senayan, tepat nya di pameran buku tahunan gitu. Apa ya nama nya? Indonesia Book Fair (IBF) kalo ga salah... Buku (yang ada chapter ini) ini saya beli ketika saya SMA atau awal kuliah ya, saya lupa, jadi saya beli karena ya pengen tau aja. Kalo biasa nya saya beli buku genre psikologi, ya kali ini iseng aja pengen coba rasa baru hehe...

Saya mulai ya.....

Hal / bagian yang menarik dari chapter ini...

Pertama kita bisa liat dari judul chapter nya ada istilah posmodernisme. Posmodernisme menurut chapter ini adalah "..... Subjektivitas menjelaskan tentang proses individualitas , kesadaran diri, atau kondisi menjadi subjek. Dalam kaitan nya dengan subjektivitas ini posmodernisme dianggap sebagai kecenderungan ke arah posubjektivitas, disebabkan penolakan nya terhadap konsep subjek ini". Agak membingungkan ya gan hehe... Kalo saya pahami sih posmodernisme adalah suatu periode dimana manusia mulai menjadi antisubjek (menolak terhadap konsep subjek)... Jadi pada masa posmodernisme, manusia nya tak-berdiri (selfless) dan tak ber-ego (egoless).


Foto halaman : Pengertian masa posmodernisme. Sumber : Dokumen pribadi.

Sekarang agan tahu apa itu posmodernisme, berarti agan bisa masuk ke inti nya chapter ini yaitu "Manusia Posmodernisme : Homo Minimalis dan Homo Pluralis". Kenapa ada 2 homo gan? Jadi pada posmodern, manusia bisa dibagi jadi 2 kelompok besar gan, yaitu Homo Minimalis dan Homo Pluralis. Di trit ini, saya hanya menuliskan bagian Homo Pluralis gan, untuk bagian Homo Minimalis sudah saya tulis di trit lain.


Foto halaman : Homo Pluralis. Sumber : Dokumen pribadi.

Homo Pluralis

Jadi Homo Pluralis di chapter ini dijelaskan sebagai "..... yang lebih menghargai kembali pluralisme, dengan memberi tempat bagi manusia kecil - yang marginal, tertekan, terpinggirkan, tersubordinasi di dalam narasi - narasi besar manusia modern - untuk berkembang dan menemukan eksistensi nya di dalam komunitas nya masing - masing. Well, berat sih ya ini kata - kata nya hehe.. Oke, yang saya pahami jadi Homo Pluralis ini adalah kelompok yang memberdayakan (empowering) manusia yang lemah agar dapat berdaya gitu.


Foto halaman : Ciri Manusia Posmodernisme Pluralis alias Homo Pluralisme.

Ciri Manusia Posmodernisme Pluralis alias Homo Pluralis :
1. Manusia Dialogis (Homo Dialogus)
Homo Dialogus adalah manusia yang menganggap manusia lain sebagai partner dialog. Yang saya pahami sih gan, Homo Dialogus ini menganggap manusia berbeda dari objek pada umum nya, jadi perlu perlakuan khusus.

2. Manusia Aktivis
Jadi disini manusia aktivis sebagai manusia yang terlibat di dalam berbagai aktivitas merebut kembali subjektivitas, atau sebagai agen yang aktif membentuk dunia sosial nya, bukan nya menjadi objek pasif, dari dunia sosial itu sendiri. Wah udah ini menurut saya mah definisi nya berbanding terbalik dengan ciri Manusia Fatalis (Homo Fatalis) pada Homo Minimalis. Jadi gini gan, saya jelasin ya, kalo pada Homo Fatalis manusia mengikuti objek (pasif), maka di Manusia Aktivis manusia membentuk dunia nya (aktif).

3. Manusia Multikulturalis
Jadi gan ini saya kutip penjelasan nya "..... Multukulturalisme adalah keyakinan bahwa relasi pluralitas yang di dalam nya ada problem minoritas vs mayoritas, harus dibangun berdasarkan pengakuan atas persamaan, kesetaraan, dan keadilan". Duh berat bahasa nya ya gan hehe... Oke jadi yang saya tangkap maksud nya adalah manusia tipe ini berusaha untuk merubah batasan budaya, mayoritas - minoritas, sehingga tercipta iklim persamaan, toleransi, dan kesetaraan diantara berbagai elemen yang sebelum nya tidak sama atau sejajar.

Inilah gan tentang Homo Pluralis. Saya pribadi ketika membaca kembali chapter ini keblinger gan, bingung. Kenapa bingung? Soal nya kata - kata nya berat hehe...
Kalo dilihat dari ciri Homo Pluralis sih gan, mereka lebih humanis / kemanusiaan. Manusia Dialogis? Mereka memperlakukan manusia bukan sebagai objek, jadi manusia bukan barang. Manusia Aktivis? Mereka hidup sebagai manusia, bukan objek yang pasif mengikuti objek lain. Manusia multikulturalis? Setidaknya mereka menghilangkan batasan antara mayoritas dengan minoritas.

Sekian gan trit saya. Semoga bermanfaat. Kalo agan suka atau merasa bermanfaat dengan trit ini? Berikan apresiasi agan dengan memberikan komentar agan. Terima kasih.

Referensi : Pemahaman saya setelah membaca buku "Menggeledah Hasrat? Sebuah Pendekatan Multi Perspektif" chapter Antara Minimalisme dan Pluralisme.
0
944
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan